Kriminalitas

Seorang Pelajar SDN di Pondok Gede Diduga Dibully di Ruangan Kelas Hingga Tulang Pundak Bergeser

Ibu korban, Amelia (35) mengatakan, Z mengalami pergeseran tulang di bagian pundak usai diduga menjadi korban bullying tersebut.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: murtopo
istimewa
AKSI BULLYING - Ilustrasi bully. Seorang pelajar di sebuah Sekolah Dasar Negeri (SDN) kawasan Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi berinisial Z yang mengalami pergeseran tulang akibat diduga aksi perundungan atau bullying oleh rekannya, Sabtu (7/6/2025). (IST) 

Laporan jurnalis TribunBekasi.com, Rendy Rutama Putra 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, PONDOK GEDE - Aksi dugaan perundungan atau bullying terjadi di sebuah Sekolah Dasar Negeri (SDN) kawasan Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi.

Seorang pelajar di SDN  tersebut berinisial Z (10) berjenis kelamin laki-laki menjadi korban perundungan hingga mengalami luka fisik.

Ibu korban, Amelia (35) mengatakan, Z mengalami pergeseran tulang di bagian pundak usai diduga menjadi korban bullying tersebut.

Diagnosa tersebut diketahui usai korban menjalani pemeriksaan medis oleh dokter.

"Akibatnya kejadian itu di bagian pinggang ada memar biru, terus di bagian kaki itu di paha, kalau diagnosa dokter itu di bagian pundak ada pergeseran di tulang akibat pukulan oleh tersangka, tersangkanya itu bilang memang mukul di bagian pundak (Z) itu keras," kata Amelia saat dikonfirmasi Tribun Bekasi, Sabtu (7/6/2025).

Baca juga: BREAKINGNEWS -- Siswa SD Korban Bully di Tambun Bekasi yang Kakinya Diamputasi Meninggal

Amelia menjelaskan terduga pelaku juga melibatkan empat anak lain yang juga rekan sekolah Z di bangku kelas tiga.

Empat orang itu berjenis kelamin laki-laki dengan inisial D (10), A (10), J (10), dan R (10).

"Untuk tersangka utamanya inisial D, selainnya itu ada yang disuruh sama D," jelasnya.

Amelia menuturukan peristiwa itu sebelumnya diawali dengan dugaan pemalakan yang dilakukan oleh para tersangka.

Hanya saja Amelia mengaku tidak pernah mengetahuinya.

"Selama ini anaknya (Z) tidak pernah cerita, terus ada orangtua murid teman sekelasnya dia sama temennya yang cerita anak saya itu suka kehabisan uang sedangkan anak saya itu jajannya Rp 20.000 sehari," tuturnya.

Baca juga: Disdik DKI Jakarta Berharap Penanganan Kasus Perundungan Siswa di SMAN 70 Jadi Contoh Sekolah Lain

Amelia menyampaikan pada Kamis (15/5/2025) dirinya berinisiatif menemui sejumlah anak yang diduga membully anaknya tersebut.

Selanjutnya ia menanyakan apakah dugaan pemalakan itu benar atau tidak.

Kata Amelia para terduga tersebut  pun mengakuinya dan Z kemudian menceritakan kepada Amelia bahwa dirinya dibully kawan-kawannya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun bekasi
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved