Guru Besar UI
Prof. Dwi Sosok Perencanaan Wilayah Berbasis Data Ilmiah yang Dikukuhkan Jadi Guru Besar ke-24 UI
Prof. Dwi Sosok Perencanaan Wilayah Berbasis Data Ilmiah yang Dikukuhkan Jadi Guru Besar ke-24 UI
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BEJI - Prof. Dr. Ir. Dwi Nowo Martono, M.Si dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap dalam Bidang Pengelolaan Kualitas Lingkungan, Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) Universitas Indonesia (UI), pada Rabu (16/4) di Balai Sidang, Kampus UI Depok.
Prof. Dwi menyampaikan pidato pengukuhannya yang berjudul “Peran Pemodelan Spasial Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Berkelanjutan” sebagai bentuk kontribusi keilmuan dalam menjawab tantangan degradasi lingkungan yang kian kompleks di Indonesia.
Prof. Dwi memaparkan, penerapan pembangunan berkelanjutan di Indonesia telah diaktualisasikan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Baca juga: Sosok Guru Besar FEB UI Angkat Isu Perbudakan Modern, Ungkap Akuntansi Alat Perjuangkan Hak Pekerja
Namun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan berat, baik saat ini maupun masa yang akan datang.
“Tantangan lingkungan hidup di Indonesia mencakup deforestasi, pencemaran, dan pengelolaan limbah B3, yang diperburuk oleh lemahnya koordinasi antar lembaga, ketidaksinkronan kebijakan, serta penegakan hukum dan rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kelestarian lingkungan,” ujar Prof. Dwi.
Salah satu pendekatan yang disoroti Prof. Dwi adalah pemanfaatan pemodelan spasial sebagai alat analisis, evaluasi, dan prediksi terhadap kondisi lingkungan.
Baca juga: Jadi Tuan Rumah Penyelenggara UTBK-SNBT 2025, UI Siapkan 2.832 Unit Komputer
Pemodelan ini memungkinkan pengambilan keputusan berbasis data spasial dan temporal, yang dapat merepresentasikan dinamika dan kompleksitas interaksi lingkungan secara lebih akurat.
“Penerapan pendekatan pengelolaan lingkungan berbasis spasial menjadi sangat relevan dalam konteks Indonesia, mengingat karakteristik geografis Indonesia yang unik sebagai suatu negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau yang tersebar di seluruh Nusantara serta memiliki keanekaragaman sumber daya alam yang melimpah,” ujar Prof. Dwi.
Prof. Dwi menekankan pentingnya integrasi pemodelan spasial dengan teknologi digital seperti big data, artificial intelligence (AI), dan Internet of Things (IoT).
Integrasi ini akan meningkatkan kapasitas sistem dalam menangani volume data besar dan menemukan pola yang kompleks dalam waktu singkat.
Baca juga: Klinik Ortodonti RSKGM FKG UI Berikan Kepuasan, Prof Krisnawati: Perempuan Pentingkan Penampilan
Kolaborasi antarteknologi ini diharapkan dapat memperkuat sistem pemantauan dan peringatan dini, mempercepat respons kebijakan, serta menciptakan sistem pengelolaan lingkungan yang lebih adaptif dan tangguh terhadap bencana ekologis.
Profil Singkat Guru Besar ke-24 UI
Beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, antara lain Exploring land cover change impacts on ecosystem services using machine learning technique and scenario simulation: case study of the Upper Citarum River Basin, Indonesia (2025); Spatial Distribution Pattern of Covid-19 Cases and Their Characteristics In DKI Jakarta and
Surrounding Areas (2024); dan Improvement of Environmental, Social, and Cultural Attributes in the Slum Settlements on the Riverbanks of Yogyakarta City under the Sultan’s Rule (2023).
Sebelum dikukuhkan sebagai Guru Besar ke-24 UI yang dikukuhkan pada 2025, Prof. Dwi telah menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Geodesi di Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 1989.
Baca juga: UI Ciptakan Alat Pemurniaan Air Lebih Unggul, Air Hujan dan Banjir serta AC Bisa Diminum
Kemudian Magister Ilmu Lingkungan tahun 1996 dan pada tahun 2007, Prof. Dwi berhasil menamatkan gelar Doktor dalam bidang Sumberdaya Alam dan Lingkungan di Institut Pertanian Bogor.
Prof. Dwi dikenal aktif dalam pengembangan sistem informasi geografis (SIG), pemodelan spasial, dan perencanaan wilayah berbasis data ilmiah.
Acara pengukuhan guru besar Prof. Sugeng turut dihadiri para tamu undangan, di antaranya adalah Direktur Sekolah Ilmu Lingkungan Periode 2019-2024, Dr. dr. Tri Edhi Budhi Soesilo, M.Si.
Lalau, Profesor Riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof. Dr. Masteria Yunovilsa Putra, M.Si., Prof (Ris). Dr. Ratih Dewanti, M.Sc., dan Prof. Dr. Ir. Dony Kushardono, M.Eng.
Sosok Guru Besar FEB UI Angkat Isu Perbudakan Modern, Ungkap Akuntansi Alat Perjuangkan Hak Pekerja |
![]() |
---|
Klinik Ortodonti RSKGM FKG UI Berikan Kepuasan, Prof Krisnawati: Perempuan Pentingkan Penampilan |
![]() |
---|
Guru Besar FKG UI: Sel Punca Bibir Langit-langit Jadi Harapan Masa Depan untuk Rekontruksi Tulang |
![]() |
---|
Guru Besar ke-6 UI Tahun 2025 Ungkap Google Earth Engine Dapat Pahami Ancaman Bencana Lebih Mendalam |
![]() |
---|
Guru Besar FKG UI Ungkap Penggunaan Teknologi 3D dalam Bedah Mulut Masih Hadapi Banyak Tantangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.