Depok Hari Ini

Wakil Wali Kota Depok Turun Tangan Mediasi Perselisihan Warga Soal Jembatan di Cilodong 

Chandra mempertemukan kedua belah pihak yang terlibat perselisihan dan mencarikan solusi jangka pendek dan jangka panjang.

|
Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: murtopo
TribunnewsDepok.com/M Rifqi Ibnumasy
PERSELISIHAN WARGA DI DEPOK - Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah melakukan mediasi antara warga RW 06 Kelurahan Kalibaru dengan perubahan di Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Cilodong atas pembongkaran jembatan penghubung. (TribunnewsDepok.com/M Rifqi Ibnumasy) 

Ketua RT 01/RW 06 Kelurahan Kalibaru, Syarifuddin mengklaim, jembatan tersebut sudah ada sejak lama, bahkan sebelum perubahan diseberangnya berdiri.

“Ini jembatan emang dari nenek moyang kita lah, sawahnya di sini, warga kita belum pernah jual aset jalan, yang dijual sawahnya saja,” kata Syarifuddin di lokasi.

Jembatan tersebut seiring waktu dibangun permanen oleh swadaya masyarakat RW 06 Kelurahan Kalibaru.

Namun, tanpa sepengetahuan warga, jembatan tersebut dibongkar oleh pihak perumahan pada Sabtu (12/4/2025), hingga memicu konflik.

“Mereka (pihak perumahan) sudah diajak musyawarah wadga, mereka enggak mau, menentang, saya tinggal pergi, ternyata jalan dirusak,” ungkapnya.

Syarifuddin menuntut agar jembatan yang telah dirusak diperbaiki dan aksesnya dibuka kembali.

Bagi warga RW 06 Kelurahan Kalibaru, keberadaan jembatan tersebut sebagai akses pintas menuju ke alun-alun, dan sarana publik lainnya.

Untuk itu, Syarifuddin menentang jika jembatan tersebut ditutup atau dirobohkan oleh pihak perumahan.

Baca juga: Pemkot Depok Masih Cari Loakasi Baru untuk Tempat Mesin Insinerator Sampah yang Diprotes Warga

Sanggahan Pihak Perumahan 

Mewakili warga perumahan, Ridho menjelaskan, alasan utama pembongkaran jembatan penghubung tersebut karena faktor keamanan.

“Alasan utama faktor keamanan, kita saling menjaga antar kedua belah pihak,” kata Ridho.

Menurut Ridho, sejak awal memang tidak ada akses antara lingkungan RW 06 Kelurahan Kalibaru dengan area perumahan di Kelurahan Jatimulya, Kota Depok.

Namun berjalannya waktu, warga membangun jembatan semi permanen menggunakan bambu dan berlanjut membangun jembatan beton di tahun 2020.

“Maka dari sini, warga cluster saat itu kita melakukan penolakan dan kita ajak duduk baik-baik di masjid, namun dari sana mencoba provokasi sampai bawa-bawa bekingan,” ungkapnya.

Sebelumnya, sempat ada kesepakatan antara warga RW 06 Kelurahan Kalibaru dengan developer perumahan agar jembatan penghubung tersebut hanya digunakan untuk pejalan kaki.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved