Depok Hari Ini
Temukan Mufakat, Jembatan Penghubung Perkampungan dan Perumahan di Cilodong Depok Kembali Dibuka
Kesepakatan tersebut dibuat usai Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah melakukan mediasi antara dua pihak warga yang berselisih.
Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: murtopo
Laporan wartawan TribunnewsDepok.com, M Rifqi Ibnumasy
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CILODONG - Jembatan penghubung lingkungan RW 06 Kelurahan Kalibaru dan perumahan di Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Cilodong, Kota Depok kembali dibuka pada Senin (14/4/2025).
Kesepakatan tersebut dibuat usai Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah melakukan mediasi antara dua pihak warga yang berselisih.
“Jam 6 pagi dibuka, jam 6 sore ditutup,” kata Chandra di lokasi.
Nantinya, pihak keamanan perumahan akan diberikan kunci untuk membuka dan menutup jembatan tersebut.
Selain itu, bagian jembatan yang rusak akibat pembongkaran harus diperbaiki oleh pihak perumahan.
“Jadi untuk yang di sini adalah solusi sementara,” ungkapnya.
Baca juga: Perselisihan Antar Warga di Cilodong Depok, Dipicu Pembongkaran Jembatan Penghubung ke Perumahan
Chandra juga telah memerintahkan Camat Cilodong untuk memfasilitasi pertemuan dua kelompok warga yang berselisih.
“Ini akan difasilitasi oleh Pak Camat sebagai pimpinan wilayah dan minggu ini saya minta penyelesaian segera,” ujarnya.
Sebelumnya, warga RW 06 Kelurahan Kalibaru terlibat perselisihan dengan penghuni perumahan di Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat.
Perselisihan tersebut dipicu pembongkaran jembatan penghubung antar dua wilayah tersebut oleh pihak perumahan.
Kedua pihak memiliki argumen masing-masing soal keberadaan jembatan, satu pihak ingin mempertahankan dan lainnya memutus akses.
Baca juga: Wakil Wali Kota Depok Turun Tangan Mediasi Perselisihan Warga Soal Jembatan di Cilodong
Pernyataan Warga RW 06
Ketua RT 01/RW 06 Kelurahan Kalibaru, Syarifuddin mengklaim, jembatan tersebut sudah ada sejak lama, bahkan sebelum perubahan di seberangnya berdiri.
“Ini jembatan emang dari nenek moyang kita lah, sawahnya di sini, warga kita belum pernah jual aset jalan, yang dijual sawahnya saja,” kata Syarifuddin di lokasi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.