Prestasi UI

Ciptakan Aplikasi Digital Kesehatan Fleksi, Mahasuswa UI Finalis KSIP 2025 di Singapura

Ciptakan Aplikasi Digital Kesehatan Fleksi, Mahasuswa UI Finalis KSIP 2025 di Singapura. Salah satunya Ns. Muchamad Ardi Putrawardana, M.Kep,

Editor: dodi hasanuddin
Foto Arsip Humas dan KIP UI
RAIH PRESTASI - Mahasiswa FIK UI jadi finalis dalam ajang bergengsi Kumar Sustainability & Innovation Prize (KSIP) 2025 yang diselenggarakan oleh Nanyang Technological University (NTU) Singapura. 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Prestasi gemilang berhasil dicetak oleh mahasiswa Spesialis Keperawatan Medikal Bedah (KMB), Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI).

Tim ini terdiri dari Ns. Muchamad Ardi Putrawardana, M.Kep, Ns. Vitta Margareth Philipus, M.Kep, dan Ns. Fitri Susilowati, M.Kep.

Setelah sukses meraih predikat juara kedua dalam Health Innovation Sprint Accelerator (HISA) 2024, kini delegasi UI dengan bimbingan dari Prof. Dr. Rr Tutik Sri Haryati, S.Kp., MARS, dan Dr. Masfuri, S.Kp, MN., berhasil mendapatkan pengakuan.

Baca juga: UI, Badan Pengelola Keuangan Haji dan Baitul Maal Muamalat Gelar Bukber, Ini Penjelasan Rektor UI

Pengakuan bahwa inovasi yang diciptakan menjadi salah satu solusi terbaik dalam bidang kesehatan digital.

Kemudian dinyatakan lolos menjadi finalis dalam ajang bergengsi Kumar Sustainability & Innovation Prize (KSIP) 2025 yang diselenggarakan oleh Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Kompetisi ini mengusung tema “Digital Innovations for a Sustainable Future” dan diikuti oleh berbagai tim inovatif dari empat negara, yakni Jepang, Singapura, Amerika Serikat, dan Indonesia.

Pada ajang kompetisi bergengsi ini, Tim Mahasiwa UI memperkenalkan aplikasi Fleksi, yang merupakan inovasi berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).

Baca juga: Indonesia Sumbang 10 Persen Kasus TBC, UI Edukasi Warga Desa Pulau Panggang Kepulauan Seribu

Lalu, aplikasi digital ini dirancang untuk membantu mengurangi gangguan muskuloskeletal, khususnya bagi individu dengan aktivitas fisik yang terbatas.

Aplikasi ini tidak hanya berfungsi sebagai alat preventif bagi individu yang sehat, tetapi juga sebagai sarana rehabilitasi bagi pasien yang mengalami gangguan otot rangka.

Melalui fitur telehealth yang dikembangkan, Fleksi memungkinkan pasien untuk melakukan latihan pemulihan dari jarak jauh, sehingga mempercepat proses rehabilitasi tanpa harus sering mengunjungi fasilitas kesehatan.

Menurut Ns. Muchamad Ardi Putrawardana, M.Kep., salah satu anggota tim, pihaknya ingin menghadirkan solusi yang tidak hanya inovatif tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, terutama dalam upaya meningkatkan kesehatan muskuloskeletal secara berkelanjutan.

Baca juga: Ini Langkah Strategis Universitas Indonesia Kurangi Emisi Karbon, Ini Penjelasan CSGS SKSG UI

Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan UI, Prof. Dr. Rr Tutik Sri Haryati, S.Kp., MARS., menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya atas pencapaian Tim Fleksi.

“Keberhasilan mahasiswa di tingkat internasional merupakan bukti bahwa FIK UI tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga dalam menciptakan inovasi yang berdampak luas. Kami sangat mendukung upaya para mahasiswa untuk terus mengembangkan solusi kesehatan berbasis teknologi yang dapat menjawab tantangan global," ujar Prof Tutik.

Lebih lanjut, Prof. Tutik menambahkan bahwa pencapaian ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berinovasi.

Dari perspektif akademik, keberhasilan Tim Fleksi juga mencerminkan pentingnya kolaborasi antara universitas, industri, dan praktisi kesehatan dalam menciptakan inovasi yang relevan dengan kebutuhan nyata, ini sebagai wujud kongkret mendukung Universitas Indonesia sebagai pusat riset dan pengembangan teknologi kesehatan yang dapat bersaing di tingkat global

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved