Berita Jawa Barat

Ini Program Pendidikan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk Ciptakan Kelas Menengah Baru di Jabar

Dedi Mulyadi, tengah menyiapkan program pendidikan yang menciptakan angkatan kerja yang terampil dan siap bersaing di dunia industri.

Penulis: Hironimus Rama | Editor: murtopo
Tribunnewsdepok.com/Hironimus Rama
PROGRAM PENDIDIKAN JABAR - Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Pembentukan Sekolah Rakyat di Kantor Bupati Bogor, Cibinong, Kamis (13/3/2025). Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, tengah menyiapkan program pendidikan yang menciptakan angkatan kerja yang terampil dan siap bersaing di dunia industri. (Tribunnewsdepok.com/Hironimus Rama) 

Laporan wartawan Wartakotalive.com Hironimus Rama

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CIBINONG - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, tengah menyiapkan program pendidikan yang menciptakan angkatan kerja yang terampil dan siap bersaing di dunia industri.

Eks Bupati Purwakarta ini menyampaikan pentingnya konektivitas antarprogram pendidikan, serta upaya untuk menciptakan kelas menengah baru di Jawa Barat

Salah satu langkah konkret yang sedang disiapkan adalah program diploma 3 dan S1 di bidang teknik, guna menciptakan angkatan kerja yang terampil dan siap bersaing di dunia industri.

"Dengan hadirnya program ini, diharapkan dapat menciptakan kesempatan pendidikan yang lebih merata dan memberikan peluang bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk mengakses pendidikan berkualitas, serta menciptakan generasi yang lebih berdaya saing di masa depan," ujar Dedi usai menghadiri Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Pembentukan Sekolah Rakyat di Kantor Bupati Bogor, Cibinong, Kamis (13/3/2025).

Baca juga: Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Minta Wali Kota Depok Evaluasi Water Tank Kapasitas 10 Juta Liter

Sebelumnya diberitakan bahwa di Kota Depok Jawa Barat angka pengangguran lulusan sekolah menengah atas cukup tinggi.

Ketika ditelusuri, penyebab tingginya angka pengangguran lulusan SMK/SMA di antaranya karena kurikulum pendidikan yang tidak berorientasi pada pasar kerja.

Tingginya angka pengangguran di Kota Depok tersebut menjadi pembahasan dalam Forum Rencana Kerja Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok, Rabu (12/3/2025).

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Depok Dadang Wihanamengatakan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Depok mencapai 6,97 persen dan 60 persen merupakan lulusan SMK/SMA.

Baca juga: Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Minta Bangunan Ilegal di Puncak Tidak Hanya Disegel Tapi Dibongkar

Melihat hal itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok juga telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) untuk evaluasi kurikulum SMK.

Dadang menilai penyebab tingginya angka pengangguran lulusan SMK/SMA di antaranya karena kurikulum pendidikan yang tidak berorientasi pada pasar kerja.

“Padahal misalnya contoh di Depok sekarang kan banyak coffee shop dan kuliner segala macem, tetapi SMK jurusan Tata Boga itu terbatas,” kata Dadang.

“Harusnya masuk dari SMK Tata Boga dan masuk pasar kerja itu,” sambungnya.

Baca juga: Dedi Mulyadi Minta Pemkot Depok Hapus Anggaran Rp 30 Miliar untuk Beli Papan Tulis Interaktif

Sementara jurusan seperti administrasi perkantoran atau sekretaris padahal tidak harus dari SMK karena semua orang dapat melakukan itu.

Perlu diketahui, SMK dan SMA di Kota Depok sendiri berada di bawah wewenang Disdik Pemprov Jabar.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved