Penataan Kawasan Puncak
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Minta Bangunan Ilegal di Puncak Tidak Hanya Disegel Tapi Dibongkar
Berdasarkan hasil verifikasi lapangan Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup ditemukan 33 lokasi yang melanggar dokumen lingkungan.
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BOGOR - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, berharap Kementerian Lingkungan Hidup membongkar seluruh bangunan liar yang ada di kawasan Puncak Bogor.
Berdasarkan hasil verifikasi lapangan Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup ditemukan 33 lokasi yang melanggar dokumen lingkungan.
Sementara hingga saat ini, baru empat lokasi yang disegel, sisanya akan dipasangi plang segel dalam beberapa hari ke depan.
Salah satu temuan menunjukkan ketidaksesuaian luasan agrowisata di lahan perusahaan tertentu, yang awalnya 16.000 hektar namun kini mencapai 35.000 hektar.
Seperti dilansir dari Kompas.com, Dedi Mulyadi menekankan bahwa penyegelan vila di kawasan Puncak oleh Kementerian Lingkungan Hidup bukanlah solusi akhir.
Baca juga: Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Bakal Terjunkan 40 Alat Berat untuk Keruk Kali Bekasi
Menurutnya, bangunan ilegal yang tetap berdiri akan tetap mengganggu ekosistem dengan mengalirkan air ke sungai, menyebabkan pendangkalan, serta meningkatkan risiko banjir.
"Tapi harapan saya atas nama warga Jawa Barat, jangan hanya sekadar disegel. Kalau disegel saja tak ada manfaatnya. Kenapa? Karena bangunan tetap berdiri, airnya jatuh ke bangunan, mengalir deras ke sungai, sungainya mengalami pendangkalan, bibir sungainya dipenuhi bangunan, maka banjir akan tetap terjadi. Padahal curah hujan sekarang hanya 20-30 mm, belum besar, belum ekstrem, tapi memang ekosistem kehidupannya sudah rusak," ujarnya.
Untuk mengatasi hal ini, Dedi meminta agar bangunan ilegal tersebut segera dibongkar agar ekosistem dapat dipulihkan.
"Untuk itu, semoga kawan-kawan di Kementerian Lingkungan Hidup yang menangani bidang penegakan hukum nanti segera bawa beko ke lokasi. Bongkar dong. Kalau dengan dibongkar, maka masalahnya cepat selesai. Kalau cuma segel saja, saya takut lupa. Nanti kalau sudah kemarau, segel masih ada tapi bongkarnya tidak jadi."
Baca juga: Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Ingin Pintu Gerbang Masuk Depok Tak Kalah Cantik dengan Jakarta
Dedi pun mengajak seluruh pihak untuk tidak hanya sekadar bicara, tetapi mengambil langkah nyata demi menjaga lingkungan.
"Yuk kita sama-sama bergerak melakukan tindakan-tindakan yang lebih nyata. Karena alam butuh tindakan nyata. Kita sudah terlalu lama berdosa kepada alam. Mari kita bertobat melakukan tindakan yang lebih dirasakan manfaatnya bagi alam dan manusia," pungkasnya.
Dedi Mulyadi pun berharap masa depan lingkungan di wilayah Jawa Barat tetap terjaga.
Ia menegaskan pentingnya menjaga ekosistem agar gunung tetap lestari, aliran sungai tertata, dan masyarakat hidup bahagia.
"Saya punya mimpi tentang Jawa Barat. Gunung terjaga, aliran sungai tertata, seluruh masyarakat bahagia. Dan saya sampaikan terima kasih kepada Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup yang sudah menyegel vila di hutan lindung kawasan Puncak dan sekitarnya," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.