Penemuan Mayat

Ribut dengan Suami Gara-gara Duit Rp 300.000, Perempuan di Ciampea Bogor Pilih Mengakhiri Hidup

Melihat sang istri sudah tak bernyawa, suaminya berteriak meminta bantuan kepada tetangganya berinisial T.

Penulis: Hironimus Rama | Editor: murtopo
Humas Polres Bogor
PENEMUAN MAYAT PEREMPUAN - Polisi mengevakuasi mayat perempuan yang ditemukan di Kampung Tegalwaru Cue, RT 005/RW 001, Desa Tegalwaru, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Kamis (6/2/2025). (Humas Polres Bogor) 

Laporan wartawan Wartakotalive.com Hironimus Rama

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CIBINONG - Warga Kampung Tegalwaru Cue, RT 005/RW 001, Desa Tegalwaru, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, digegerkan dengan penemuan mayat seorang perempuan pada Kamis (6/2/2025).

Perempuan berinisial RJ (26) ini ditemukan tewas dalam keadaan gantung diri di rumah kontrakan.

Kapolsek Ciampea, Kompol Suminto, mengatakan korban ditemukan tewas sekira pukul 18.30 WIB.

"Korban pertama kali ditemukan meninggal dunia oleh suaminya berinisial RM," kata Suminto kepada wartawan, Jumat (7/2/2025).

Korban ditemukan saat RM akan pulang ke rumah kontrakanya di Kampung Tegalwaru Cue, Ciampea.

Baca juga: Oknum Pegawai Negeri Berniat Peras Mantan Bupati Rote, Kini Mendekam Dipenjara

"Sebelumnya pasangan suami istri ini bertengkar terkait masalah keuangan. Suami korban meminta uang pembelian magic com untuk ibunya sebesar Rp 300.000," ujarnya.

Suami korban lalu memberikan uang tersebut dalam kondisi marah sehingga terjadi perselisihan.

"Setelah memberikan uang, suami korban pergi ke luar rumah," ucap Suminto.

Saat kembali ke kontrakan, suami korban menemukan kontrakan dalam keadaan terkunci dari dalam.

RM lalu meminta kunci serep dari pemilik kontrakan.

Baca juga: Dua Pria Asal Margonda Depok Ditangkap Polisi, Jambret HP Milik Bocah 8 Tahun di Srengseng Sawah

"Setelah masuk, suaminya melihat korban dalam keadaan tergantung di palang pintu kamar tidur menggunakan kain sarung warna merah dan biru," papar Suminto.

Melihat sang istri sudah tak bernyawa, suaminya berteriak meminta bantuan kepada tetangganya berinisial T.

"Bersama saudara T, RM melepaskan ikatan kain sarung tersebut dan segera membawa sang istri ke klinik," ungkap Suminto.

Namun dokter menolak dengan alasan tidak ada peralatan yang memadai.

"Korban lalu di bawa ke Rumah Sakit Karya Bhakti Pratiwi. Namun sesampainya di rumah sakit, korban di nyatakan sudah meninggal dunia," jelasnya. 

Keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi dan menganggap korban meninggal adalah musibah.

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved