Berita UI

UI Miliki 5 Laboratorium Canggih Senilai Rp 178 Miliar, Ini Penjelasan Rektor Prof Heri Hermansyah

Universitas Indonesia UI Miliki 5 Laboratorium Canggih Senilai Rp 178 Miliar, Begini Penjelasan Prof Heri Hermansyah

Editor: dodi hasanuddin
Humas dan KIP UI
UI Miliki 5 Laboratorium Canggih Senilai Rp 178 Miliar, Ini Penjelasan Rektor Prof Heri Hermansyah 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BEJI - Universitas Indonesia (UI) meresmikan lima laboratorium canggih di bawah program UI-Net Zero Initiative (UI-NZI) pada Kamis (9/1), bertempat di Gedung Interdisciplinary Engineering (IDE) Fakultas Teknik UI.

Kelima laboratorium itu adalah Energy Transition Laboratory (ETL), Sustainable Energy System Laboratory (SESL), Electric Vehicle Testing Laboratory (EV Testing Lab), Environmental and Conservation Laboratory (ECL), dan Indonesia Climate Modeling and Policy Hub (I-CLIMB).

Baca juga: Guru Besar UI Sebut Jumlah Penderita Kanker di Indonesia Bakal Melonjak 63 Persen di Tahun 2040

Kelima laboratorium itu ditujukan untuk mendukung transisi energi, keberlanjutan lingkungan, dan
pencapaian target Net Zero Emission pada 2060.

  • Energy Transition Laboratory, yang terletak di Gedung IDE Fakultas Teknik, memfasilitasi riset
    terkait teknologi energi hijau seperti fotovoltaik, bahan penyimpan energi, dan hidrogen hijau. Sustainable Energy System Laboratory di lokasi yang sama mendukung pengembangan model sistem energi berkelanjutan berbasis data ekonomi, sosial, dan kebijakan.
  • Electric Vehicle Testing Laboratory, yang berada di Gedung iCELL Fakultas Teknik, berfungsi
    menguji performa, keamanan, dan efisiensi kendaraan listrik. Laboratorium ini juga memastikan kendaraan listrik memenuhi standar internasional melalui pengujian komprehensif terhadap komponen seperti baterai dan motor listrik.
  • Environmental and Conservation Laboratory, yang berlokasi di Gedung Laboratorium Riset
    Multidisiplin FMIPA UI, mendukung pelestarian lingkungan dan pengembangan teknologi ramah lingkungan. Laboratorium ini berfokus pada pemulihan ekosistem, pengelolaan sumber daya alam,
    dan perencanaan konservasi berbasis data ilmiah.
  • Indonesia Climate Modeling and Policy Hub di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI menjadi pusat
    kolaborasi antara peneliti, pemodel iklim, dan pembuat kebijakan untuk menciptakan solusi berbasis
    data terhadap tantangan perubahan iklim. Laboratorium ini bertujuan mendukung transparansi, pemberdayaan, dan kolaborasi lintas institusi.

Baca juga: UI Kolaborasi dengan University of Warwick, Mahasiswa Bisa Kuliah di Inggris

Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU, meresmikan laboratorium ini sebagai
bagian dari komitmen universitas dalam memajukan riset berbasis interdisiplin.

Prof Heri Hermansyah menegaskan bahwa keberadaan fasilitas ini diharapkan tidak hanya menghasilkan luaran riset, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi publik dan industri.

“Yang kita harapkan sekarang tentu tidak hanya sebatas output-nya, tetapi juga dampak dari seluruh
peralatan yang terinstal. Tentunya, harus ada aktivitas riset inovasi dengan memanfaatkan peralatan
tersebut. Di mana nantinya akan menghasilkan publikasi ilmiah, hak kekayaan intelektual, teknologi,
dan produk prototipe yang dapat menunjang industrialisasi dan ekonomi di negeri ini,” katanya.

Dana Hibah Rp 178 Miliar

Kelima laboratorium ini dibangun melalui dana hibah Pusat Unggulan Antar Perguruan Tinggi
(PUAPT) senilai Rp 178 miliar rupiah dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. 

UI merupakan salah satu dari lima universitas terbaik di Indonesia yang menerima pendanaan ini.

Baca juga: Guru Besar FMIPA UI: Jawab Kebutuhan Industri dan Bisnis, Kurikulum Pendidikan Harus Disesuaikan

Ketua UI-NZI, Prof. Dr. Ir. Widodo Wahyu Purwanto, DEA, menjelaskan, laboratorium ini memiliki fungsi sebagai pusat riset interdisiplin yang berfokus pada tiga bidang utama, yaitu transisi
energi, bio-konservasi, dan ekonomi hijau.

“Tujuan dari UI-NZI ini adalah menjadi pusat riset interdisiplin tiga bidang utama, yaitu energy
transition, bio conservation, dan green economy, untuk merespons isu terkait perubahan iklim,”
ujarnya.

Dengan peresmian lima laboratorium ini, Universitas Indonesia memperkuat posisinya sebagai
institusi riset kelas dunia yang berkontribusi nyata terhadap pembangunan berkelanjutan.

Fasilitas ini diharapkan mempercepat terciptanya solusi inovatif untuk tantangan perubahan iklim sekaligus memperkuat kolaborasi antara akademisi, industri, dan pemerintah.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved