Berita UI
Seminar Series Vocast Talks di Vokasi UI, Fazrie Permana: Film Dapat Dibangun dari Cerita Personal
Seminar Series Vocast Talks Vokasi UI, Sutradara Fazrie Permana Sebut Film Dapat Dibangun dari Cerita Personal yang relevan dengan situasi sosial
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Karya kreatif merupakan perwujudan dari imajinasi dan keterampilan seseorang yang dapat berupa seni rupa.
Seperti lukisan, patung, gambar, dan seni pertunjukan. Kemudian seperti tari, teater, hingga film pendek maupun film panjang.
Dalam menciptakan sebuah karya kreatif, seseorang dapat mengembangkan sebuah ide yang berbeda dengan karya-karya yang sudah ada.
Adapun, karya kreatif dapat diciptakan melalui cerita yang ditemui seseorang dalam kehidupan seharihari.
Baca juga: UI Buka Lowongan Jadi Dekan dan Direktur Sekolah 2025-2030, Ini Persyaratannya
Salah satunya, seperti karya film pendek berjudul Alif Pengen Punya Pacar.
Lalu, Yuli Pengen Dibonceng Ngabers (2023) karya Fazrie Permana, seorang penulis dan sutradara film, yang ditayangkan pada seminar series Vocast Talks program studi (Prodi) Penyiaran Multimedia, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI).
Seminar series Vocast Talks bertajuk “Building Personal Experience into Memorable Storytelling” tersebut diadakan di Auditorium Vokasi UI beberapa waktu lalu.
Fazrie menjelaskan, sebuah film dapat dibangun melalui cerita personal yang relevan dengan
situasi sosial saat ini.
Baca juga: Guru Besar FISP UI Beberkan Tantangan Pemanfaatan Teknologi Nanopartikel dalam Kehidupan Sosial
Dalam sebuah naskah film terdapat tiga babak dan klimaks. Pengembangannya mulai dari isu yang berkembang di masyarakat seperti apa saat ini.
Setelah mendapatkan tema besarnya, lalu dapat mengembangkan dan observasi latar, serta tokoh tersebut.
"Kemudian, konflik yang ingin dibangun, tantangan yang dihadapi tokoh tersebut, serta cara penyelesaiannya,” ujar Fazrie.
Dalam film Alif Pengen Punya Pacar, Yuli Pengen Dibonceng Ngabers, Fazrie mengangkat beberapa
isu yang relevan dengan masyarakat.
Mulai dari latar tempat di Stasiun Dukuh Atas, Jakarta, karakter utama pria otaku (seseorang yang sangat menyukai budaya populer Jepang), karakter utama wanita Citayam yang sedang viral di TikTok, hingga penggunaan istilah ngabers (istilah gaul yang merujuk pada sekelompok orang yang memanggil orang lain dengan sebutan “ngab”).
Baca juga: UI dan Alibaba Cloud Dirikan Skill Center Pertama di Indonesia, Perkuat Inovasi Teknologi Digital
Ia menambahkan bahwa berbagai aspek yang dekat dengan masyarakat akan menambah poin tambah dari audiens.
Mereka akan merasakan pesan yang ingin disampaikan melalui film tersebut sangat personal
dan meningkatkan rasa keingintahuan audiens lebih mendalam.
Agus Setiawan dan Bintang Maranatha Utama Sah Jadi Ketua dan Wakil Ketua BEM UI 2025 |
![]() |
---|
Khawatir Rusuh, UI Gelar Perkuliahan Daring Selama 4 Hari |
![]() |
---|
Kisah Hidup CEO Maxima Impact Ivan Ahda Calon Ketua Umum Iluni UI, Usung Asuransi Kesehatan Alumni |
![]() |
---|
Vokasi UI Bikin Heboh Jepang, Tampilkan Video Tari Tradisional Berbasis Teknologi Virtual Reality |
![]() |
---|
UI Dapat Dukungan Dana Abadi dari ParagonCorp Senilai Ro 50 Miliar, Wujud Implementasi Kolaborasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.