Kriminalitas

Remaja Bunuh Ayah Kandung dan Nenek di Lebak Bulus Ternyata Dikenal Baik dan Berprestasi

Remaja Bunuh Ayah Kandung dan Nenek di Lebak Bulus Ternyata Dikenal Baik dan Berprestasi . MAS duduk di kelas 10 SMA swasta.

Penulis: Ramadhan LQ | Editor: dodi hasanuddin
Wartakotalive.com/Ramadhan LQ
Remaja Bunuh Ayah Kandung dan Nenek di Lebak Bulus Ternyata Dikenal Baik dan Berprestasi 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Ramadhan L Q

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, KEBAYORAN BARU - Tak disangka MAS (14) remaja yang membunuh ayahnya APW (40) dan neneknya RM (69) merupakan pelajar baik dan berprestasi.

Hal itu disampaikan Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi usai mendapat keterangan dari kepala sekolah dan dua gurunya.

AKP Nurma mengatakan, MAS merupakan pelajar SMA swasta yang duduk kelas 10 dikenal pintar dan ramah.

"Tadi (pihak) sekolah sudah juga kami mintai keterangan, anaknya baik, ramah, kemudian cenderung memang pintar," ujar AKP Nurma Dewi, Senin (2/12/2024).

Baca juga: Remaja Bunuh Bapak dan Nenek di Lebak Bulus, Jaksel Akhirnya Angkat Bicara, Begini Pengakuannya

Tak hanya itu, lanjutnya, Interaksi antara remaja MAS dan guru-guru di sekolah juga baik.

"Dan itu yang kami dapat dari keterangan sekolah, karena memang keseharian anak ini berinteraksi dengan guru baik," katanya.

Selain pihak sekolah, ada tiga lainnya yang diperiksa sehingga total ada enam orang saksi.

Diberitakan sebelumnya, polisi turut meminta keterangan dari pihak sekolah tempat MAS (14), remaja yang membunuh ayahnya APW (40) dan neneknya RM (69) di kawasan Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, menempuh pendidikan.

Baca juga: Remaja Bunuh Ayah dan Neneknya di Lebak Bulus Jaksel Mulai Bertanya soal Kondisi Ibunya

Hal tersebut disampaikan Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi, kepada wartawan, Senin (2/12/2024).

"Sekarang juga kami lagi meminta keterangan dari pihak sekolah," ujar Nurma.

Ia menuturkan, keterangan dari pihak sekolah dibutuhkan untuk mengetahui keseharian pelaku MAS.

Pihak sekolah yang dimintai keterangan mulai dari kepala sekolah hingga guru.

"Dari sekolah kesehariannya, karena banyak kegiatan anak tersebut di sekolah tentunya. Dengan guru, dengan murid, itu pasti kita gali. Sekarang lagi berlangsung," katanya.

"(Ada) Dari kepala sekolahnya, guru BP, kemudian guru kelasnya, ada di atas lagi dimintai keterangan soal kesehariannya dari anak yang berkonflik dengan hukum," sambung Nurma. (m31)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved