Berita Jakarta

Warga Jakarta Bakal Dipungut Retribusi Sampah Mulai Tahun Depan, Ini Besaran Tarifnya

DLH Provinsi Jakarta bakal menerapkan retribusi sampah untuk warga Jakarta pada 1 Januari 2025.

Editor: murtopo
berita.depok.go.id
Ilustrasi -- Truk sampah mengantre masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). 

Adit menyampaikan, kurang setuju dengan adanya penarikan retribusi. Menurutnya, jika ingin mengelola sampah bisa dengan cara lain.

Karena banyak masyarakat pasti sudah menyisihkan uang untuk iuran sampah, jika adanya retribusi akan bertambah lagi.

Hal senada juga disampaikan Laila (29) warga Pasar Minggu, Jakarta Selatan, ia mengaku belum mengetahui aturan tentang retribusi sampah yang akan diterapkan.

Laila sendiri akan mendukung aturan tersebut jika untuk kebaikan masyarakat Jakarta.

"Sepakat-sepakat aja, asal jelas aturannya dan untuk kebaikan masyarakat dalam mengelola sampah," ucap Laila.

Ia juga menambahkan, di tempat tinggalnya belum ada yang mengelola sampah seperti bank sampah sehingga langsung di bawah oleh tukang sampah saja.

Tasya (30) warga Ragunan, Jakarta Selatan, mengaku baru mendengar terkait wacana penarikan retribusi sampah yang dilakukan oleh pemprov Jakarta.

Kendati demikian, ia menyampaikan bahwa mendukung aturan tersebut asal jangan memberatkan terutama soal besaran retribusi.

"Saya ikutin aja sih asal enggak memberatkan saja, kan sudah membayar iuran sampah tiap bulan," ucap Tasya.

Tasya juga menjelaskan bahwa di tempat tinggalnya belum ada bank sampah yang khusus untuk mengelola sampah.

Hal berbeda dengan Rania (23), ia sudah mendengar terkait wacana tersebut tetapi belum membaca secara detail.

"Jadi menurutku kalau ini mau diterapkan, bener-bener nih sosialisasi atau penyuluhan tuh digencarkan banget," ungkap Rania.

Menurut Rania, ide ini sangat bagus agar sampah tidak langsung ke TPS, Bantargebang.

"Tapi menurutku belum semua orang itu juga sadar sama yang namanya kayak gini. Sesimpel milah sampah aja di rumah tangga itu kan belum semua rumah tangga menerapkan itu ya," kata Rania.

Ia juga menyampaikan, bank sampah untuk mengelola sampah lingkungan, akan berhasil ketika pengurusannya berperan aktif.

"Kalau misalnya bank sampahnya cuma diperbanyak, tapi ditumpuk juga, ya numpuknya jadi di Bantargebang, Jadi kayak cuman mindahin numpuknya doang," ucap Rania.

 


Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved