Pengmas UI Rumpun Kesehatan

UI Edukasi Siswa dan Orangtua di Pulau Pramuka Tentang Pentingnya Jaga Kesehatan Gigi dan Mulut

Universitas Indonesia UI Edukasi Siswa dan Orangtua di Pulau Pramuka Tentang Pentingnya Jaga Kesehatan Gigi dan Mulut. Selain itu juga Stunting.

Editor: dodi hasanuddin
Humas dan KIP UI
UI Edukasi Siswa dan Orangtua di Pulau Pramuka Tentang Pentingnya Jaga Kesehatan Gigi dan Mulut 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Korelasi antara stunting dengan kesehatan gigi dan mulut telah banyak didokumentasikan dalam berbagai literatur.

Kondisi malnutrisi pada anak memiliki keterkaitan dengan hipofungsi kelenjar saliva yang meningkatkan risiko karies gigi (gigi berlubang).

Adanya permasalahan gigi dan mulut itu menyebabkan asupan gizi anak terganggu karena kesulitan
mengunyah.

Atas dasar permasalahan itu, Universitas Indonesia (UI) melalui Fakultas Kedokteran Gigi (FKG)
melakukan pengabdian masyarakat (pengmas) di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Baca juga: UI Kolaborasi Riset dan Pendidikan, Dihadiri 15 Universitas dari Hungaria dan 15 Kampus di Indonesia

Pengmas dilaksanakan di dua tempat, yaitu Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Tanjung
Elang dan SDN Pulau Panggang 02 Pagi.

Ketua pengusul kegiatan itu adalah Dr. Dewa Ayu Nyoman Putri Artiningsih., drg. SpKG(K)., yang juga merupakan Ketua Program Studi (Prodi) Profesi Kedokteran Gigi FKG UI.

Disertai Wakil Ketua Pengusul drg. Melissa Adiatman, Ph.D.

Lalu, Ketua Pelaksana drg. Dimas Raihan Aditya dan 23 dokter gigi lulusan baru dan dokter gigi muda lainnya.

Tim tersebut melakukan penyuluhan mengenai hubungan kesehatan gigi dan mulut dengan stunting
yang dihadiri 14 anggota Kader PKK atau Tim Dapur Sehat dan 11 orangtua dari anak yang telah
terdeteksi stunting.

Baca juga: Rekor, 5 Tahun Berturut-turut UI Tak Tergoyahkan Sebagai Universitas Nomor Satu di Indonesia

Penyuluhan RPTRA Tanjung Elang ini, dilanjutkan dengan tanya jawab agar para peserta dapat memahami lebih lanjut terkait topik penyuluhan.

Beberapa di antara mereka, ada pula yang berkonsultasi terkait masalah kesehatan gigi dan mulut yang sedang dialami.

Di waktu yang bersamaan, kegiatan pengmas ini juga dilaksanakan di SDN 02 Pulau Panggang Pagi
yang diikuti oleh 207 siswa dari kelas 1 hingga 6 SD. 

Kegiatan diawali dengan penyuluhan, Sikat Gigi Bersama (SIGIBER) di masing-masing kelas, dan diakhiri dengan pemeriksaan serta pengobatan gigi anak.

Selama penyuluhan, siswa dijelaskan terkait pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan gigi
mulut serta diajarkan bagaimana teknik menyikat gigi yang baik dan benar.

Untuk meningkatkan partisipasi siswa, Tim Pengmas FKG UI membuat lagu tentang menyikat gigi
yang menarik bagi siswa SD agar mereka mudah menghafalkan teknik menyikat gigi dan dapat
diterapkan dalam kesehariannya.

Baca juga: Refleksi 100 Tahun Pendidikan Tinggi Hukum Indonesia, IcLave UI Deklarasi 8 Ashta Dharma

Kemudian, agar program ini berkelanjutan, wali kelas turut diberi pelatihan sehingga nantinya wali kelas tersebut dapat memandu para siswanya. 

Untuk membantu visualisasi cara menyikat gigi, kegiatan ini juga difasilitasi dengan model edukasi
gigi beserta sikat giginya.

Selain itu, pada kegiatan SIGIBER siswa mendapatkan bingkisan berupa sikat gigi, pasta gigi, serta alat tulis.

Selanjutnya, siswa diarahkan ke ruang pemeriksaan dan pengobatan. Pemeriksaan dilakukan oleh
dokter gigi lulusan baru dan dokter gigi muda.

Sesuai dengan indikasinya, pengobatan yang diberikan berupa pengaplikasian Silver Diamine Fluoride (SDF) pada anak-anak dengan gigi yang berlubang.

Baca juga: Pecahkan Rekor, UI Mampu Lebih dari 1.000 Publikasi Ilmiah di Jurnal Q1 Selama 2024

Kemudian Fluoride Varnish pada anak-anak yang giginya tidak berlubang, serta pencabutan gigi pada anak-anak dengan gigi sulung yang persistensi (tidak kunjung tanggal walaupun gigi tetapnya sudah tumbuh).

Pengaplikasian SDF ini bertujuan untuk menghentikan progresi/perkembangan gigi yang berlubang
agar tidak menjadi semakin besar atau semakin dalam.

Sedangkan, fluoride varnish diaplikasikan untuk memperkuat ketahanan gigi terhadap asam sehingga tidak rentan berlubang.

Kegiatan pemeriksaan dan pengobatan ini disupervisi langsung oleh Dr. Dewa Ayu Nyoman Putri Artiningsih.

drg, Sp.KG(K) dan drg. Melissa Adiatman, Ph.D. Selama dilakukan pemeriksaan maupun pengobatan,
wali kelas ikut mendampingi siswanya.

Baca juga: Edukasi Asuransi Kesehatan Sosial, BPJS Kesehatan Adakan Senior Leader Mengajar di UI Depok

Selain para siswa, pendistribusian pasta dan sikat gigi juga diberikan kepada masyarakat setempat.

Tim Pengmas FKG UI mengendarai odong-odong setempat untuk berkeliling pulau dan membagikan
300 pasta dan sikat gigi ke seluruh penduduk yang ditemui di sepanjang perjalanan.

Dengan diadakannya kegiatan pengmas ini, masyarakat Pulau Pramuka dapat menyadari dan
memahami pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut serta dampaknya dalam mencegah
terjadinya stunting.

Kegiatan ini menunjukkan komitmen Prodi Profesi Kedokteran Gigi FKG UI dalam upaya kesehatan gigi dan mulut baik dari segi promotif, preventif, maupun kuratif.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi untuk terus mengembangkan program pengmas yang berkesinambungan serta memberikan dampak positif bagi masyarakat luas,” ujar Dr. Dewa Ayu. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved