Kriminalitas
Gerombolan Remaja Ancam Satpam Pos Ronda RW Kampung Caman Bekasi, Kalungkan Celurit di Leher
Mursidi menuturkan sebelum merusak pos ronda, para remaja itu mencari lawan tawuran di sekitar lokasi kejadian pada Senin (4/11/2024).
Penulis: Rendy Rutama | Editor: murtopo
Laporan jurnalis TribunBekasi.com, Rendy Rutama Putra
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BEKASI BARAT - Petugas keamanan atau Satpam bernama Misan (52) yang bertugas di RW 16 Kampung Caman, kelurahan Jakasampurna, kecamatan Bekasi Barat, kota Bekasi mengakui menjadi korban pengancaman sejumlah pelaku kelompok tawuran saat bekerja.
Seorang satpam lainnya yang bertugas di RW 16, Mursidi (45) mengatakan rekannya diancam dengan dikalungi dua celurit pada lehernya oleh dua remaja yang hendak tawuran di Kampung Caman.
Tidak hanya celurit, bagian perut juga ditodong dua parang oleh dua remaja lainnya.
Ancaman itu dilayangkan sejumlah remaja tersebut lantaran para remaja itu kesal rencana aksi tawuran mereka digagalkan korban dan temannya yang juga satpam bernama Rohim (52).
"Total ada empat senjata tajam, dua celurit di leher, dua parang di perut," kata Mursidi, Kamis (7/11/2024).
Baca juga: Segerombol Remaja Mengamuk Rusak Pos Ronda di Bekasi Lantaran Tak Menemukan Lawan Tawuran
Mursidi menjelaskan sasaran amukan kelompok remaja itu kemudian menjalar dengan merusak sebuah pos satpam warga RW 16.
Akibat perusakan itu, kaca di samping persis pintu pos yang berukuran lebih kurang 1 x 1 meter pecah.
“Totalnya itu satu motor goncengan tiga orang, itu aja motornya tidak tahu berapa ada 30an motor kali gabungan anak mana, pokoknya hancurin aja itu pos satpam,” jelasnya.
Mursidi menuturkan sebelum merusak pos ronda, para remaja itu mencari lawan tawuran di sekitar lokasi kejadian pada Senin (4/11/2024).
Lalu kelompok tersebut datang lagi ke lokasi kejadian pada Rabu (6/11/2024) malam karena diakui mereka lawan kelompok tawurannya justru mengambil ponsel genggam rekannya.
Baca juga: Seorang Pria Tewas dengan Tubuh Penuh Luka Bacok di Tanjung Priok, Ternyata Korban Tawuran
Kelompok tersebut kembali datang sembari membawa senjata tajam (sajam) berjenis celurit, katana, hingga bom molotov.
“Pas lagi kemarin tuh malam Rebo, pecah lagi pecahnya di luar tawuran katanya anak lawannya hp (Handphone) nya ada yang diambil sama anak sini, makanya mereka nyerang kemari, tapi pas nyerang kemari musuhnya tidak ada, abis itu mereka rusuh ngamuk-ngamuk di depan pos dipecah-pecahin,” tuturnya.
Sementara menurut Ketua RW 16, Syaiful mengungkapkan pihaknya juga sudah melaporkan peristiwa ini ke pihak kepolisian guna ditindaklanjuti.
Laporan dibuat usai kelompok pemuda itu membubarkan diri sekira pukul 04.46 WIB dari lokasi kejadian.
“Udah langsung kami melaporkan ke Polres Metro Bekasi Kota di hari yang sama peristiwa itu terjadi,” singkat Syaiful. (m37)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.