Kabupaten Bogor

Tingkatkan Kesiapsiagaan Warga Hadapi Bencana Megathrust, Pemkab Bogor Gelar Tangguh Festival 2024

ancaman terhadap megathrust di Kabupaten Bogor lebih dari guncangan gempa yang kuat sehingga bisa menimbulkan kerusakan struktur rumah dan bagunan

Penulis: Hironimus Rama | Editor: Vini Rizki Amelia
TribunnewsDepok.com/Hironimus Rama
Pemerintah Kabupaten Bogor menggelar Tangguh Festival tahun 2024 di halaman kantor BPBD Kabupaten Bogor, Cibinong, Jawa Barat, Sabtu (26/10/2024). 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CIBINONG
Pemerintah Kabupaten Bogor menggelar Tangguh Festival tahun 2024 di halaman kantor BPBD Kabupaten Bogor, Cibinong, Jawa Barat, Sabtu (26/10/2024). 

Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Bulan Pengurangan Risiko Bencana.

Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap berbagai potensi bencana yang dapat terjadi di wilayah Kabupaten Bogor.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Aspem Kesra) Kabupaten Bogor Zainal Ashari mengatakan, bulan pengurangan risiko bencana adalah momen reflektif sekaligus strategi untuk meningkatkan kesadaran dan koordinasi dalam menghadapi risiko bencana yang semakin meningkat. 

Baca juga: Program Satu Keluarga 1 Sarjana, Imam-Ririn Janjikan Cetak 1000 Sarjana

"Tangguh Festival ini merupakan upaya konkret untuk melibatkan seluruh lapisan masyarakat dalam upaya mengurangi risiko bencana. Melalui kegiatan yang menarik dan edukatif, kami ingin menanamkan semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan,” kata Zainal di Cibinong, Sabtu (26/10/2024).

Menurutnya, ancaman terhadap megathrust di Kabupaten Bogor lebih dari guncangan gempa yang kuat sehingga bisa menimbulkan kerusakan struktur rumah dan bagunan. 

"Selain megathrust, Kabupaten Bogor juga terancam oleh sesar aktif yakni Sesar Cimandiri, Sesar Lembang dan yang paling panjang Sesar Baribis," jelasnya.

Baca juga: Diduga Depresi karena Masalah Ekonomi, Pria di Cijeruk Bogor Tewas Tergantung di Pohon

Sesar Barinis, lanjut dia, membentang dari Tangerang melewati Depok dan Kabupaten Bogor hingga ke Majalengka. 

"Jika terjadi gempa besar di Sesar Baribis maka akan berdampak di wilayah Kabupaten Bogor," papar Zainal.

Dengan memahami potensi risiko dan mengintegrasikan upaya mitigasi yang komprehensif, lanjut dia, kita dapat mengurangi dampak bencana yang mungkin terjadi.

Baca juga: Kawanan Perampok Minimarket di Setu Bekasi Ditembak Polisi

"Mitigasi bencana dapat melindungi populasi dan menjaga keberlanjutan pembangunan di tengah tantangan geologis yang dihadapi, sehingga dampak negatif dari bencana alam dapat diminimalisir,” tegasnya.

Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bogor, Ade Hasrat, mengungkapkan Kabupaten Bogor memiliki potensi bencana alam yang dahsyat karena adanya Sesar Baribis.

"Sesar Baribis ini aktif bergerak sekira 5 mm setiap tahun. Pada tahun 1943 pernah terjadi gempa diatas 7.0 SR dan menyebabkan korban dan segala infrastruktur rusak," tuturnya.

Baca juga: Status Kasus Dugaan Persetubuhan dan Aborsi yang Dilaporkan oleh Nikita Mirzani Naik Jadi Penyidikan

Ade menegaskan kegiatan Tangguh Festival ini bukan untuk menakut-nakuti masyarakat.

Pasalnya Sesar Baribis megathrust itu merupakan potensi ancaman bencana yang nyata. 

Apalagi sampai hari ini tidak ada satu alat pun yang paling canggih di dunia pun bisa mendeteksi kapan gempa bumi itu terjadi. 

Tak hanya itu, tak ada satu orang ahli pun yang bisa meramalkan gempa bumi itu terjadi. 

Baca juga: Muak Dituduh Selingkuh oleh Baim Wong, Paula Verhoehen: Semua Perbuatan Harus Dipertanggungjawabkan!

"Oleh karena itu kami dari BPBD dari pemerintah Kabupaten Bogor bekerja sama dengan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FRB) menggugah kesadaran kita bahwa sungguh kita harus bergerak mempersiapkan diri apabila terjadi bencana, itu tujuan utama diadakannya festival ini,” tegas Ade Hasrat.

Ketua FRB Kabupaten Bogor Witoro menjelaskan bulan Oktober ini merupakan bulan pengurangan risiko bencana.

"Hari ini merupakan puncaknya acara bulan PRB dengan menggelar Bogor Tangguh Festival. Insya Allah kegiatan ini akan berlangsung 2 hari rangkaian dari pagi sampai malam," ucapnya.

Baca juga: Pembekalan Akmil di Magelang, Kabinet Merah Putih Upacara di Tengah Guyuran Hujan

Dalam acara ini, ada kegiatan kopi santai bersama seluruh relawan yang ada di Kabupaten Bogor dan luar Kabupaten Bogor, kemudian sosialisasi dan edukasi tentang bagaimana mitigasi bencana.

"Mudah-mudahan besok pagi kita sambung perlombaan tanggap bencana perlombaan-perlombaan dimana kita mengantisipasi ketika kita ada bencana Lomba diikuti seluruh relawan yang ada dan sekolah-sekolah yang hadir,” tandas Witoro. 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved