Depok Hari Ini

Pemerintah Kota Depok Bakal Digugat oleh Masyarakat Buntut Tewasnya Petugas Damkar Saat Bertugas

Gugatan citizen lawsuit adalah mekanisme bagi masyarakat untuk pertanggungjawaban penyelenggara negara atas kelalaian dalam memenuhi hak warga.

Editor: murtopo
TribunnewsDepok.com/M Rifqi Ibnumasy
Pengacara Deolipa Yumara bakal melayangkan gugatan ke Pemerintah Kota Depok buntut tewasnya petugas pemadam kebakaran, Martinnius Reja Panjaitan seusai bertugas di kebakaran Pasar Cisalak, Jumat (18/10/2024).  

“Ini adalah apa yang kita takutkan, yang kita khawatirkan kejadian,” kata Deolipa saat menanti jenazah korban di RS Cisalak.

Deolipa mengaku sudah diberikan mandat sebagai kuasa hukum oleh 80 petugas honorer Damkar Depok.

Atas mandat tersebut, Deolipa telah mengingatkan Wali Kota Depok dan jajarannya untuk segera memperbaiki peralatan Damkar yang rusak.

“Karena tiga minggu lalu sudah kita peringatkan, ini cepat darurat, segera perbaiki, persoalan anggaran apa ada apa tidak ini harus cepat diperbaiki,” ungkapnya.

“Jangan kemudian tunggu-tunggu, akhirnya timbul korban. Nah, sekarang timbul korban,” sambungnya.

Deolipa menilai, Pemkot Depok patut disalahkan atas insiden meninggalnya anggota Damkar karena sebelumnya sudah diberikan peringatan.

“Ya, yang disalahkan tentunya pemerintah Kota Depok. Karena sudah diperingatkan, sudah dikasih kode, sudah dilaporkan juga ke kejaksaan, tapi tidak ada perbaikan juga sampai sekarang,” tegasnya.

Kronologis Kejadian 

Sebelumnya, seorang Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) bernama Martian Panjaitan meninggal dunia saat bertugas memadamkan kebakaran di Pasar Cisalak, Cimanggis, Kota Depok pada Sabtu (19/10/2024) malam.

Kasi Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP), Tessy Haryati menjelaskan, awalnya korban meminta beristirahat usai bertugas.

Namun, kondisi korban melemah hingga akhirnya dilahirkan ke Rumah Sakit (RS) Cisalak yang tak jauh dari lokasi kebakaran.

“Setelah dia beristirahat, satu orang saya suruh dampingi ke ambulans, sudah masuk di ambulan, ternyata sampai di perempatan Jalan Juanda itu kan kondisi macet total,” kata Tessy saat ditemui di lokasi.

Saat di perjalanan, rekan korban memberikan kabar bahwa Martin sudah tidak bernyawa lagi.

Tessy mengaku kaget mendengar kabar bahwa Martin telah meninggal dunia karena sebelumnya ia dalam kondisi baik-baik saja.

“Terkait dengan meninggalnya Almarhum Martin, bagian dari keluarga besar kami, terus terang kami kaget dan sangat berduka cita,” ujarnya.

“Martin, orang yang kuat dan ini TKP bukan sebesar itu dari kami, karena dia ini sudah makanan biasa buat dia, cuma ketika Tuhan memanggil dia,” pungkasnya. (m38)

 


Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved