Pelantikan Prabowo-Gibran, Polisi Antisipasi Tindak Kriminal dengan Membangun Belasan Posko Keamanan

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Sebanyak 13 titik panggung pesta rakyat akan dihadirkan saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Minggu (20/10/2024).

Belasan panggung itu berada di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin, yang dimeriahkan oleh penampilan musisi dan artis Tanah Air, atraksi seni budaya dari Sabang sampai Merauke, bazar kuliner dan aneka doorprize.

Terkait pengamanan kegiatan tersebut, posko keamanan dibangun guna antisipasi tindakan kriminal saat pengunjung hadir.

"Ada 13 panggung hiburan sepanjang Jalan Thamrin dan Jalan Sudirman. Posko ada di setiap panggung hiburan rakyat," ucap Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, saat dihubungi, Sabtu (19/10/2024).

Baca juga: Tegas, Calon Wakil Wali Kota Depok Chandra Rahmansyah Siap Brantas Mafia PPDB

Menurut Susatyo, setiap posko disediakan ambulans hingga penunjang lainnya jika situasi darurat.

Masyarakat juga dapat melaporkan tindakan kriminal di posko keamanan itu.

"Iya, betul. Pengunjung bisa langsung melapor ke posko yang ada," tutur dia.

Adapun ribuan personel gabungan pun telah disiapkan untuk mengamankan pelantikan tersebut.

Baca juga: Pengendara Motor Tewas Terbakar Usai Menabrak Kios Bensin di Pebayuran Bekasi

"Kekuatan pengamanan melibatkan sebanyak 6.757 personel," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kamis (17/10/2024).

Pengamanan meliputi personel Polda Metro Jaya dan jajaran Polres, Kodam Jaya, Pemprov Jakarta serta stakeholder terkait.

Rinciannya, 4.100 personel Satgas Polda Metro Jaya, 1.667 personel gabungan Satgas Polres jajaran Polda Metro Jaya.

Baca juga: Pelantikan Prabowo-Gibran, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Kawasan Sekitar Gedung DPR/MPR RI

Kemudian 857 Satgas Polres Metro Jakarta Pusat hingga 133 personel BKO dari Pemprov Jakarta.

"Yang menjadi sasaran pengamanan meliputi orang yaitu Presiden dan Wakil Presiden, Tamu undangan Kepala Negara lain," ucapnya.

"Benda meliputi Kendaraan VIP dan VVIP dan area DPR/MPR RI, rute yang dilalui Presiden dan Wakil Presiden serta obyek vital," sambung dia.

Ade Ary menuturkan bahwa rekayasa lalu lintas (lalin) di sekitar Senayan bersifat situasional.

Baca juga: Ucapan "Terima Kasih Jokowi" Menggema, Pengamat Sebut Sebagai Upaya Mengubah Citra yang Rusak