Pengmas UI

Kasus Stunting dan TBC Tulang Cukup Tinggi di Masyarakat Badui, Fakultas Farmasi UI Lakukan Hal Ini

Kasus Stunting dan TBC Tulang Cukup Tinggi di Masyarakat Badui, Tim Pengmas Fakultas Farmasi UI Lakukan Hal Ini

Editor: dodi hasanuddin
Humas dan KIP UI
Kasus Stunting dan TBC Tulang Cukup Tinggi di Masyarakat Badui, Fakultas Farmasi UI Lakukan Hal Ini 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Tim Pengabdian Masyarakat (pengmas) Fakultas Farmasi (FF) Universitas Indonesia (UI) kembali melakukan kegiatan pengmas pada masyarakat Badui di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak-Banten.

Program ini merupakan kelanjutan dari kegiatan pengmas yang dilakukan pada tahun 2023, tim menemukan adanya beberapa kasus stunting serta anak-anak yang mengalami kekakuan tulang dan dinyatakan sebagai kasus Tuberkulosis (TBC) Tulang oleh dokter.

Berdasarkan temuan tersebut, didapatkan bahwa kasus stunting dan TBC Tulang masih cukup tinggi
di kalangan masyarakat Badui.

Baca juga: Mahasiswa UI ke Atambua, NTT, Edukasi Fun Learning, Bahaya Nikah Dini dan Bangun Sarana Cuci Tangan

Sehingga, pada tahun ini, Tim Pengmas FFUI kembali untuk melakukan screening kesehatan bagi masyarakat Badui.

Kegiatan yang dipimpin oleh apt. Tri Wahyuni, M.Biomed, Ph.D., ini berfokus pada isu kesehatan dan stunting di Kampung Kadu Ketug 1-3 dan Kampung Kadu Jangkung pada Sabtu (10/8/2024), dengan anggota tim yang terdiri dari Prof. Dr. apt. Anton Bahtiar, MS.; Apt. Donna Marreta, MS., Ph.D.; dan Ratri Syafira Putri, S.Psi.

Pada pelaksanaannya, tim melakukan sosialisasi dan edukasi terkait pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai salah satu upaya pencegahan stunting dan penularan penyakit pernapasan.

Pada laman resmi Kementerian Kesehatan dikatakan bahwa salah satu faktor kunci yang sering kali terlewat dalam mencegah stunting adalah penerapan PHBS.

Baca juga: Legenda Tanah Sumba, Kisah Lingu Lango Diangkat ke Sastra Digital oleh Dosen UI

Beberapa langkah di antaranya adalah dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun saat sebelum dan sesudah makan, setelah menggunakan toilet, setelah memegang hewan, setelah membersihkan lingkungan,
dan setelah beraktivitas di luar rumah.

Lebih lanjut, rangkaian kegiatan dimulai dengan pengecekan kesehatan gratis di Kampung Kadu Ketug 1-3, yang meliputi pengecekan tekanan darah, kadar gula, asam urat, dan kolesterol.

Pada sesi siang, tim bertemu dengan Jaro atau yang merupakan pemimpin adat yang diwakili oleh Meidi di
rumah Ketua Jaro.

Kegiatan kemudian dilanjutkan di Kampung Kadu Jangkung, dan tim memberikan edukasi serta goodie bag kepada anak-anak.

Baca juga: Pelajar SMA dan SMK Depok Dapat Edukasi dari UI Tentang Analisis Data untuk Keputusan Strategis

Ketua Masyarakat Badui, Sadam menyatakan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh UI sangat didukung oleh pihak desa.

“Warga sangat antusias dengan adanya pengecekan kesehatan yang meliputi tensi, kadar gula, asam urat, dan kolesterol,” ujarnya.

Selama kegiatan berlangsung, apt. Tri Wahyuni menyampaikan bahwa mengalami beberapa kendala
dalam memberikan penjelasan ke masyarakat setempat.

“Untuk kegiatan pemberian edukasi PHBS yang dilakukan di Kampung Kadu Ketug 1-3 maupun di Kampung Kadu Jangkung sangat diterima oleh masyarakat Badui, meskipun dalam penjelasannya kami memerlukan perantara dari bantuan bidan atau tenaga kesehatan lainnya,” kata apt. Tri Wahyuni.

Ia menambahkan, program ini juga didukung oleh beberapa mitra lainnya, yaitu PT Ultrasakti; PT Rohto, dan PT Taisho Pharmaceutical. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved