Fakta Terbaru Diungkap 3 Saksi Baru, Vina Cirebon dan Eky Kecelakaan, Motor Standing Lalu Nabrak

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Akhirnya terkuak misteri kematian Vina Dewi Arsita (16) alias Vina Cirebon dengan kekasihnya Muhamad Rizky Rudiana (16) pada Sabtu 27 Agustus 2016.

Misteri tersebut dikuak oleh tiga saksi baru. Mereka adalah ayah dan anak, Ismail dan Purnomo serta Adi Hariyadi.

Mereka mengungkapkan kematian Vina Cirebon dan Eky akibat kecelakaan tunggal.

Ketia saksi baru membeberkan fakta sebenarnya di YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel.

Baca juga: Misteri Teman Eky yang Disebut Widia dan Mega, Diduga Nongkrong Bareng Vina di Sumber Cirebon

Bagaimana fakta baru yang terungkap disampaikan ketiga saksi tersebut?

Motor Lari Kencang Zig-zag dan Standing

Pada Sabtu 27 Agustus 2016 malam, Ismail dan Purnomo datang ke rumah Yeni dengan naik motor.

Mereka datang ke rumah Yeni untuk melamar. Mereka pun bertemu dengan ibunya Yeni dan adik-adiknya.

Kemudian Ismail sebagai sang ayah menyampaikan maksud kedatangannya untuk melamar Yeni menjadi istri  anaknya, Purnomo. 

Lantaran ayah Yeni sedang bekerja, maka ditelepon. Sang ayah menyetujui bila Yeni setuju.

Mendapatkan lampu hijau dari ayah dan ibunya, akhirnya lamaran Purnomo pun diterima.

Sekitar pukul 22.00 WIB lebih, mereka pun pulang naik motor menuju hotel.

Mereka mengambil jalan menuju flyover Jembatan Talun. Kala itu tengah hujan gerimis. Mereka pun berhenti di warung sambil ngopi menunggu hujan gerimis berhenti.

Namun, hujan tak jua berhenti. Akhirnya mereka memutuskan jalan kembali menuju flyover jembatan Talun.

Dari arah berlawanan, terlihat sepasang remaja tengah naik motor ugal-ugalan. Mereka juga terlihat gembira lantaran tertawa cekikikan.

Tak hanya itu, motor yang dikendarai remaja pria itu berlari kencang dan terlihat berjalan zig zag.

Lalu standing. Rupanya saat motor turun tak seimbang, sehingga tak terkendali.

Baca juga: Fakta Terbaru Kasus Vina Cirebon, Diundang dan Diduga Dibunuh di Rumah, Korban Kenali Pelaku

Motor tersebut kemudian menabrak median jalan. Lalu, remaja pria terpental membentuk tiang PJU.

Sedangkan remaja perempuan terpental membentur median jalan.

Akhirnya mereka pun terkapar dengan posisi tertelungkup.

"Saya dan anak saya melihat jelas. Saya dibonceng, anak saya yang bawa motor. Anak saya bilang pak..pak itu kok motornya jalannya zig zag kayak orang mabok. Setelah motornya standing terjadilah kecelakaan," kata Ismail.

Hal senada disampaikan Purnomo.

Purnomo menambahkan bahwa setelah kecelakaan dan kedua orang itu terjatuh dengan posisi tertelungkup mereka pun berhenti untuk melihat.

Baca juga: Terkuak Detik-detik Terakhir Vina dan Eky Sebelum Tewas, Rayakan Jadian di Jalan Raya Sumber Cirebon

Saat itu, kondisi TKP masih sepi tidak ada warga atau pengendara lain selain Purnomo dan ayahnya, Ismail.

"Pas itu bilang ke bapak, pak kita tolongin. Jangan, jangan tolongin, ya udah, takut, takut disalahin. Terus kami melanjutkan perjalanan," kata Purnomo.

Kemudian muncullah beritanya. Namun, ia heran peristiwa tersebut disebut pembunuhan dan delapan terpidana dihukum penjara. Tujuh dihukum penjara seumur hidup dan seorang dihuku 8 tahun penjara.

Meski demikian Purnomo dan ayah tak buka suara, karena takut.

Vina Mengikat Jaket XTC di Pinggangnya

Baik Ismail dan Purnomo melihat saat itu Vina mengenakan baju hitam. Kemudian jaket berwarna biru muda diikat di pinggangnya.

Hal senada juga disampaikan Adi.

Adi juga mendengar mereka ketawa ketiwi seolah sedang bahagia.

"Waktu itu saya posisinya di seberang jalan yang dilalui remaja itu. Saya sedang mau makan. Kondisinya sedang gerimis," kata Adi.

"Terus motornya jalannya zig zag. Nah, yang perempuan saya lihat jaketnya diikat di pinggang. Terus motor itu standing. Lantaran tak stabil motor nabrak median jalan. Yang laki mental menghantam tiang PJU. Helmnya pecah. sedangkan yang perempuan mental menghantam median jalan," tandasnya.

Baca juga: Ini Kronologi Versi Iptu Rudiana Tentang Pertemuannya dengan Aep dan Dede Terkait Kasus Vina Cirebon

Tak lama setelah kecelakaan, datang motor yang ditumpangi Ismail dan Purnomo. Mereka terlihat berhengti dan kemudian melanjutkan perjalanan.

Lalu datang dua pengendara motor dan menanyakan kejadian. Ia kemudian menaruh makanan dan mengajak mereka ke lokasi kecelakaan.

Saat sampai di lokasi, ternyata ada seorang laki-laki yang juga pengendara. Lalu, ia meminta salah seorang untuk melaporkan ke polisi terdekat.

Setelah itu datang Oki dan temannya berlawanan arah.

"Kami yang ada di sana takut kesalahan, jadi hanya diam saja saat itu. Saat polisi datang baru orang-orang yang membarikan bantuan. Saya melihat sampai keduanya diangkat ke mobil polisi," ujarnya.