Metropolitan
Menyingkap Kisah Mistis di Kastel Batavia Berusia 400 Tahun Lebih yang Tak Terurus
Menyingkap Kisah Mistis di Kastel Batavia Berusia Lebih dari 400 Tahun yang Tak Terurus. Ada Noni Belanda.
Laporan Wartawan Magang TribunnewsDepok, Yudhistira
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Kastel Batavia berlokasi di Pademangan RT8/RW4, Ancol, Jakarta Utara.
Bangunan kolonial ini bersebrangan langsung dengan Kampung Tongkol dan kali Ciliwung.
Kastel Batavia ini dibangun oleh VOC pada tahun 1620 setelah mereka menguasai Jayakarta, dan diperbesar pada tahun 1629 untuk mempertahankan Batavia dari serangan Kesultanan Mataram.
Namun, sangat disayangkan bahwa bangunan ini perlahan-lahan terbengkalai dan tidak terawat.
Akses menuju Kastel Batavia tidak semudah menuju bangunan sejarah lainnya seperti Kota Tua atau Monumen Nasional.

Untuk berkunjung ke tempat ini, pengunjung harus melewati lahan parkir truk yang luas dengan jalanan pasir yang tidak beraspal dan penuh lubang.
Begitupun di dalam bangunan kolonial ini sudah dipadati banyak truk.
Selain itu, banyak tumbuhan liar hingga pohon yang tumbuh di sekitar bangunan dan pelataran bangunan ini.
Hanya dua dari empat gudang tua yang tersisa setelah dua gudang lainnya tergusur oleh pembangunan jalan tol dan flyover serta roboh karena usia.
Meski sudah berumur ratusan tahun, namun bangunan satu ini masih berdiri kokoh, hanya saja beberapa pintu dan jendela di dalam bangunan ini sudah mengeropos termakan usia yang cukup lama.
Baca juga: Gelar Festival Batavia Kota Tua, Jaktour Yakini Kawasan Kota Jadi Ruang Ketiga & Interaksi Kreator
Ditambah suasana di dalam yang sunyi, dingin dan berantakan menambah kesan menyeramkan saat memasuki Kastel Batavia ini.
Mario, seorang mahasiswa yang menelusuri Kastel Batavia, menyatakan bahwa akses menuju tempat ini kurang meyakinkan, karena banyaknya truk muatan dan truk mangkrak yang parkir di pintu akses menuju tempat ini.
"Saya awalnya ragu mau masuk karena yang saya lihat cuma parkiran truk," ucap Mario, Kamis (30/5/2024).
Terakhir Dikelola Komunitas Kali Ciliwung dan UI
Bangunan bersejarah Kasteel Batavia ini diurus seadanya oleh warga sekitar dan tidak dikelola oleh pemerintah.
Ketua RT Kampung Tongkol, Saprudin, menyayangkan hal ini.
Situs sejarah ini terakhir dikelola pada tahun 2018 oleh Komunitas Kali Ciliwung bersama dengan Universitas Indonesia dengan tujuan memulihkan lingkungan sekitar tepi Sungai.
Salah satunya pembangunan Taman Komunitas untuk memenuhi kebutuhan warga akan taman dan ruang terbuka.
“Memilukan sebenarnya. Karena ini kan salah satu bukti Sejarah kita, Bangunan nenek moyang lah” ujar Saprudin.
Baca juga: Mahasiswa Vokasi UI yang Tergabung Batavia Demons Juara Hoki Es di Singapore Lion City Cup 2023
Turis asing, terutama dari Belanda, sering mengunjungi tempat ini karena Kastel Batavia telah menjadi bagian dari sejarah mereka juga.
Banyak hal mistis yang dialami oleh warga Kampung Tongkol, karena dekatnya Kastel Batavia dengan pemukiman.
“Banyak yang katanya suka melihat sosok sepasang noni Belanda, biasanya juga jam 3 pagi sering terdengar suara suara ketukan dari bangunan nya," tutur Saprudin.
"Sempat juga dijadikan lokasi syuting acara horror. Tapi saya ngerasa biasa aja karena itu hal yang wajar bagi saya,” tambahnya.
Salah satu momen lainnya yang dialami oleh seorang warga yang hendak menebang pohon besar yang tumbuh dari Kasteel ini dan sudah menjalar ke arah pemukiman warga.
"Kemaren kan ada yang ditempel karena nebang pohon. sampe sakit 2 bulan," kata Nur salah satu warga Kampung Tongkol.
“Tetapi hal hal seperti itu tidak membuat resah warga dan sudah menjadi hal yang biasa karena ini bangunan tua, asal kita sopan” ujar Saprudin.
Baca juga: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Minta Batavia FC Cetak Bibit Atlet Sepak Bola Profesional
Warisan kolonial yang seharusnya menjadi saksi bisu perjalanan panjang kota ini kini justru tenggelam dalam hiruk-pikuk pembangunan.
Mario dan warga Kampung Tongkol adalah sebagian kecil dari mereka yang masih peduli akan pentingnya menjaga sejarah.
Pada akhirnya, Kasteel Batavia adalah potret dari betapa berharganya sejarah yang harus terus dijaga dan dihormati.
Meskipun kini terabaikan, ada harapan bahwa suatu hari nanti, bangunan ini akan mendapatkan perhatian dan perawatan yang layak.
Sehingga, generasi mendatang bisa belajar dan menghargai jejak langkah sejarah yang pernah ada di tanah air kita ini. (M1)
Kapolri Jadi Vokalis dan Panglima TNI Gitaris, Tampil Apik Bawakan Lagu Bon Jovi dan Separuh Nafas |
![]() |
---|
Kabel Udara Menjuntai di Jalan Pendongkelan Raya Cengkareng Jerat Pemotor Hingga Jatuh Terluka |
![]() |
---|
Kisah Tragis Pria Beristri dan Anak di Cakung, Jaktim Tak Punya Kerja, Malu dengan Keluarga Mertua |
![]() |
---|
Kisah Istri di Soppeng yang Suaminya Jadi Ayah Tiri, Di Banten Ibu Kandung - Mantan Suami Dipenjara |
![]() |
---|
Kisah Cinta Nyata Suami Istri di Solo yang Dijemput Malaikat Maut di Saat Senja, Merawat Sang Istri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.