Metropolitan

Dipaksa Menikah dengan Pria Kaya oleh Janda Anak 6, Akhirnya Gadis Usia 19 Tahun Pilih Jalan Pintas

Kisah Tragis Dipaksa Menikah dengan Pria Kaya oleh Janda Anak 6, Gadis Berusia 19 Tahun Pilih Jalan Pintas

Editor: dodi hasanuddin
Tribunnews.com
Dipaksa Menikah dengan Pria Kaya oleh Janda Anak 6, Akhirnya Gadis Usia 19 Tahun Pilih Jalan Pintas 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Seorang gadis berusia 19 tahun begitu menurut dengan ibunya.

Meski tak suka dengan pria berduit yang menjadi pilihan ibunya, gadis tersebut tetap menurut.

Namun, kelakuan sang pria membuat sang gadis menempuh jalan lain.

Sang ibu pun harus menanggung resiko. Dia harus mengembalikan mahar yang nilainya ratusan juta.

Kisah tragis tersebut dialami seorang gadis anak pemilik toko pakaian.

Baca juga: Seorang Balita di Serang Banten Tewas Digorok Ayah Kandungnya Sendiri

Sang ibu memaksa putrinya menikah dengan pria kaya. 

Harapannya sang ibu, pernikahan anaknya dapat menyelamatkan perekonomian mereka.

Namun, kenyataannya tidak. Bagaimana kisahnya?

Janda Anak Enam

Kisah nyata ini dialami oleh seorang ibu single parent dengan enam anak. 

Tidak diceritakan ibu tersebut menjadi janda akibat suaminya meninggal atau bercerai.

Dilansir dari scmp.com, Ibu tersebut tinggal di Provinsi Henan, Tiongkok tengah.

Tongtong merupakan anak pertama. Sedangkan kelima adiknya masih kecil-kecil.

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sang ibu mengelola toko pakaian kecil.

Dia dibantu Tongtong untuk menjual pakaian. Tongtong rela putus sekolah demi merawat adik-adiknya.

Meski demikian janda anak enam tersebut kesulitan  untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan sekolah anak-anaknya.

Tongtong pun beranjak dewasa. Usianya kini mencapai 19 tahun. 

Sang ibu pun berpikiran untuk menikahkan putrinya dengan pria kaya.

Baca juga: Anak Tiri Dibuka Pakaian Dalamnya Meringis Kesakitan, Kepergok Sama Ibu Kandung, Begini Jadinya

Hal itu ditujukan agar Tongtong dapat meringankan beban hidupnya.

Bak gayung bersambut. Sang ibu bertemu seseorang yang dapat menikahkan Tongtong.

Dapat Mahar Rp 596,3 Juta

Mak comblang tersebut mendapatkan pria kaya yang mau menikahi Tongtong.

Pertemuan pun diatur oleh Mak Comblang tersebut. 

Tongtong bersama ibunya dan Mak Comblang tersebut bertemu dengan pria kaya.

Pria kaya tersebut menyetujui untuk menikah dengan Tongtong. 

Baca juga: Ria Ricis Diperas Mantan Karyawan, Pemilik Rekening Akui Belum Ada Transferan

Namun, Tongtong menolak dan menyampaikan ke sang ibu.

Sang ibu pun merayu Tongtong agar mau menikah dengan pria itu demi mengurangi beban hidupnya.

Tongtong tak mengiyakan dan juga tak menolak.

Akhirnya pertunangan pun disepakti. Pria kaya tersebut memberikan mahar senilai 40.000 dolar Amerika atau setara dengan Rp 596, 3 juta.

Sedangkan Mak Comblang mendapat bonus 700 dolar atau setara Rp 10,4 juta.

Tongtong Pilih Akhiri Hidup

Pernikahan pun dilangsungkan. Namun, Tongtong tak bahagia. Sebab, suaminya berprilaku kasar.

Selain itu, banyak menuntut. Tongtong berontak. 

Tongtong meminta kepada ibunya untuk memutuskan pertunangannya.

Sang ibu mengetahui tabiat calon mantunya menyetujui keinginan putrinya tersebut.

Baca juga: Seorang Balita di Serang Banten Tewas Digorok Ayah Kandungnya Sendiri

Dia kemudian mengatakan kepada surat kabar Beijing Youth Daily bahwa putrinya tidak menyukai pria yang kasar dan banyak menuntut.

Meski demikian, pria kaya tersebut tak juga memutuskan pertunangan.

Akhirnya 17 hari pascapertunangan, Tongtong bunuh diri. Dia menceburkan diri ke sungai dekat rumahnya.

Minta Mahar Dikembalikan

Setelah kematian Tongtong, tunangannya meminta ibunya mengembalikan mahar.

Sang ibu pun mengembalikan mahar senilai 180.000 Yuan atau setara Rp 370,4 juta.

Sang ibu menolak mengembalikan sisanya karena sang calon mantu telah berbohong soal usia.

Calon mantu menyebutkan bahwa usianya beda empat tahun dengan Tongtong. Kenyataanya beda delapan tahun lebih tua.

Namun, calon mantu meminta semua mahar dikembalikan.

Baca juga: Cabuli Anak Tiri Dibawah Umur, Pria di Jasinga Bogor Diamuk Warga Satu Kampung

Dia kemudian memblokir toko pakaian sang ibu.

Dia naik mobil sambil memegang pengerah suara agar sang ibu mengembalikan penuh maharnya.

Mereka juga meminta stasiun televisi lokal untuk melaporkan kisah tersebut.

Hingga berita ini ditayangkan perselisian itu belum selesai.

Angka Pernikahan di Tiongkok Terus Turun

Pernikahan paksa bukanlah hal yang jarang terjadi di Tiongkok, terutama di daerah tertinggal.

Dia melaporkannya ke pemerintah setempat, yang memerintahkan orang tuanya untuk membatalkan pertunangan dan mengirimnya kembali ke sekolah.

Baca juga: Kisah Nyata Gadis Penjaga Toko Dikawin Paksa dengan Pria Kaya Demi Uang yang Berakhir Tragis

Di perkotaan, perempuan lajang berusia di atas 30 tahun biasanya mendapat stigma sebagai “perempuan sisa”. Mereka juga menghadapi tekanan dari orang tuanya.

Pada tahun 2021, seorang dokter di provinsi Zhejiang, Tiongkok timur, menceritakan tentang seorang pasien, seorang wanita berusia 30-an.

Perempuan itu menderita depresi serius karena ayahnya mengatakan bahwa harga dirinya akan “turun” semakin lama ia tetap melajang.

Tiongkok telah mengalami penurunan angka pernikahan secara terus-menerus hingga tahun lalu.

Jumlah pasangan pengantin baru turun dari 13,47 juta pada tahun 2013 selama sembilan tahun berturut-turut menjadi 6,83 juta pada tahun 2022.

Jumlah tersebut meningkat menjadi 7,68 juta pada tahun 2023.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved