Berita UI
Paru-paru Pemuda Klaten, Jawa Tengah Kolaps, Ini Bahaya Vape yang Diungkap Pakar Pulmonologi FKUI
Peringatan Buat Remaja, Paru-paru Pemuda Klaten Kolaps, Ini Bahaya Vape yang Diungkap Dosen FKUI
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Belum lama ini, banyak berbagai pemberitaan beredar di media sosial tentang dampak buruk dari kebiasaan merokok elektrik atau vape.
Kebiasaan ini dipicu karena sebagian masyarakat beranggapan bahwa rokok elektrik lebih aman dibandingkan dengan rokok konvensional, terutama di kalangan remaja.
Seperti yang dialami oleh pemuda asal Klaten, paru-parunya kolaps yang disebabkan oleh rokok elektrik dibarengi dengan rokok konvensional.
Begitu pula dengan salah seorang pemuda di Amerika Serikat.
Baca juga: 300 Mahasiswa UI Program awardee IISMA 2024 Dapat Pembekalan untuk Studi di Luar Negeri
Ia nyaris meninggal dunia karena efek rokok elektrik dan harus melakukan transplantasi atau cangkok paru-paru untuk melanjutkan hidup.
dr. Aditya Wirawan, Ph.D., Sp.P., salah seorang pengajar di Departemen Pulmonologi, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) mengatakan, pendapat bahwa vape lebih aman dibandingkan rokok konvensional memang cukup umum.
Salah satunya dikarenakan vape tidak melibatkan proses pembakaran, sehingga ada asumsi umum yang meluas bahwa konsumsi vape lebih aman daripada rokok konvensional.
Namun, dr. Aditya menekankan pentingnya melihat bukti ilmiah yang ada untuk memahami sejauh mana klaim tersebut benar.
Baca juga: Start Up UI Ciptakan Sampo Hewan Antijamur dan Antibakteri yang Aman untuk Bulu
Perbedaan Vape dan Rokok Konvensional
Ia menjelaskan, perbedaan utama antara vape dan rokok konvensional terdapat pada kandungan bahan
kimia dan proses pembakaran.
Beberapa bahan toksik pada rokok konvensional tidak terdapat pada vape dan beberapa zat toksik pada vape tidak terdapat pada rokok konvensional.
“Namun, ini tidak membuat vape aman. Para ilmuwan masih mempelajari lebih lanjut tentang efek kesehatan jangka pendek dan jangka panjang dari penggunaan vape,” ujar dr. Aditya yang juga merupakan Dokter
Spesialis Paru di RSUI.
Ganguan Kesehatan Akibat Vape
Lebih lanjut dr. Aditya mengatakan, penggunaan vape atau rokok elektrik dapat menyebabkan berbagai
masalah kesehatan.
Di antaranya yang mungkin terjadi adalah iritasi saluran napas, bronkitis akut, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), dan E-cigarette or Vaping Associated Lung Injury (EVALI).
UI Dapat Dukungan Dana Abadi dari ParagonCorp Senilai Ro 50 Miliar, Wujud Implementasi Kolaborasi |
![]() |
---|
UI Sambut Delegasi Zimbabwe Dipimpin Wakil Kepala Sekretaris Presiden, Bahas Kolaborasi Pendidikan |
![]() |
---|
Di Brasil, Rektor UI Sebut Pentingnya Kerja Sama dan Kolaborasi Antar Perguruan Tinggi Negara BRICS+ |
![]() |
---|
UI Kembangkan Budidaya Lebah Tanpa Sengat, di Klaten Sudah Ada 60 Koloni Lebah |
![]() |
---|
Universitas Indonesia Catatkan Sejarah, Yulianti, Ph.D. Dekan Perempuan Pertama FEB UI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.