Pelecehan Seksual

Dugaan Pelecehan Seksual, Ketua DPD PSI Jakarta Barat Mengundurkan Diri

Terduga pelaku sudah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPD sejak Selasa, 26 Maret 2024

Istimewa
Ilustrasi pelecehan seksual 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - DPW PSI DKI Jakarta angkat bicara soal kadernya yang diduga telah melakukan pelecehan seksual kepada warga.

Diketahui, Ketua DPD PSI Jakarta Barat Anthony Norman Lianto selaku terduga telah mengundurkan diri sejak Selasa (26/3/2024) lalu, ketika kasus tersebut mencuat.

"Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta dengan tegas menyatakan sikap terkait dugaan kasus kekerasan seksual yang melibatkan mantan Ketua DPD PSI Jakarta Barat,"

"Terduga pelaku sudah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPD sejak Selasa, 26 Maret 2024," kata Ketua DPW PSI DKI Jakarta Elva Farhi Qolbina dari keterangannya pada Rabu (27/3/2024).

Baca juga: Tangkap 84 Pengedar, Polres Bogor Sita 21,95 Kg Ganja dan Satu Pucuk Senjata Api Rakitan

Elva mengatakan, sejak diberitakan terkait kasus tersebut, DPW PSI Jakarta telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan prosedur internal partai.

Pihaknya ingin menegaskan bahwa partai berlambang setangkai bunga Mawar itu tidak mentolerir tindakan kekerasan seksual dalam bentuk apapun dan terhadap siapapun.

"Kami mendukung proses hukum yang sedang berjalan untuk memastikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat, termasuk memberikan dukungan penuh kepada pihak berwajib dalam melakukan penyelidikan dan penegakan hukum yang adil," tegas Elva.

Menurutnya, DPW PSI DKI Jakarta menyatakan simpati dan solidaritas kepada korban dalam kasus ini.

Baca juga: Pj. Bupati Bogor Minta Pencarian Korban Longsor di Babakan Madang Dilakukan Optimal

Elva juga mengapresiasi keberanian korban untuk melaporkan dan mengungkapkan pengalaman korban.

"Kami berkomitmen untuk mendukung korban dalam proses pemulihan dan mendukung upaya-upaya untuk mencegah kasus kekerasan seksual di kemudian hari," ucap perempuan yang juga menjadi Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta ini

Sebagai bagian dari komitmen kami untuk transparansi dan akuntabilitas, Elva akan terus memantau perkembangan kasus ini dan bekerja sama dengan pihak berwenang.

Upaya ini dilakukan untuk memastikan bahwa nilai-nilai keadilan, kebenaran, dan keamanan dijunjung tinggi.

Baca juga: Sudah Keluarkan Dana Ratusan Juta Rupiah, Vicky Shu Masih Gagal Lolos Jadi Anggota DPRD Jawa Tengah

Elva juga mengimbau kepada seluruh anggota PSI Jakarta untuk tetap menjaga integritas dan kredibilitas partai.

Mereka harus berkomitmen pada nilai-nilai etika dan moral yang tinggi dalam segala tindakan dan keputusan yang diambil.

"Kami meminta maaf kepada masyarakat DKI Jakarta, khususnya kepada kader, anggota, pendukung dan simpatisan PSI atas kejadian ini. Kami akan terus berusaha untuk menjadi kekuatan yang positif dan membawa perubahan yang baik bagi masyarakat, dengan menjadikan pembelajaran dari setiap pengalaman sebagai landasan untuk tumbuh dan berbuat lebih baik," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, viral di sosial media TikTok, seorang wanita berinisial W (29) mengaku menjadi korban pelecehan oleh terduga pelaku yang merupakan Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jakarta Barat.

Baca juga: Sudah Keluarkan Dana Ratusan Juta Rupiah, Vicky Shu Masih Gagal Lolos Jadi Anggota DPRD Jawa Tengah

Diketahui, aksi tak senonoh itu terungkap usai sebuah akun TikTok @B35TIE memviralkannya.

Dalam pengakuannya, wanita korban pelecehan ini mengatakan bahwa dirinya telah menjadi korban pelecehan dengan modus ditawari pekerjaan sebagai buzzer.

Mulanya, seorang host bernama Tie Saranani membuka video dengan memperkenalkan diri.

Dalam video tersebut, diketahui bahwa rekaman itu dibuat pada Jumat (22/3/2024) lalu.

Baca juga: Kecelakaan Beruntun di Gardu Lima Pintu Gerbang Tol Halim Utama Arah Jakarta 7 Kendaraan Ringsek

"Hallo selamat malam, saat ini saya sedang berada di wilayah Jakarta," kata pembawa acara tersebut dikutip Selasa (26/3/2024).

Kemudian, Tie mengarahkan pertanyaan kepada terduga korban. Kala itu, korban mengaku jika dirinya mengaku berasal dari Solo, Jawa Tengah.

“Kenal pelaku?,” kata Tie.

“Kenal, dia Ketua PSI Jakarta Barat,” ucap korban menimpali.

Baca juga: Ngabuburit di Rivera Bogor, Menunggu Waktu Berbuka Puasa Sambil Bermain Aneka Wahana

Korban lantas bercerita bahwa peristiwa itu bermula ketika dirinya yang sebelumnya berjualan online melihat adanya pembukaan untuk relawan dan buzzer dari PSI.

Lantaran sedang membutuhkan uang, korban pun tertarik untuk mendaftarkan diri.

Ditambah lagi, dia juga mengagumi branding PSI yang mencerminkan partai anak muda.

"Saya butuh kerjaan, baru keluar dari rumah sakit. Apalagi saya hidup sendiri, bayar BPJS dan kebutuhan sehari-hari. Makanya pas ditawarin jadi pengurus PSI saya senang," kata korban dikutip Selasa (26/3/2024).

Baca juga: Viral Perintah Kapolri Soal Tindak Tegas Debt Collector, Mabes Polri: Jalankan Sesuai Aturan

Kala itu, korban dijanjikan sebagai prajurit media sosial alias buzzer. Tak berselang lama, korban W diminta datang oleh terduga pelaku untuk urusan pekerjaan.

Namun saat dalam perjalanan, korban mengaku dibawa kabur ke rumah terduga pelaku yang saat itu dalam kondisi kosong.

Tak sampai di situ, korban juga mengaku disekap di dalam kamar, yang kemudian terjadilah pelecehan seksual di dalam kamar tersebut.

"Awalnya saya disuruh datang karena tuntutan kerjaan. Saya enggak nyangka pas di tengah perjalanan saya malah dibawa ke rumah. Saya takut, apalagi di sana saya sendiri mau minta tolong enggak ada siapa-siapa, sepi," jelasnya.

Baca juga: Pernah Berseteru, Hotman Paris dan Otto Hasibuan Kini Bersatu Bela Prabowo-Gibran di MK

Dalam pernyataannya itu, korban menyebut jika dirinya tidak mengetahui apakah pelaku ini telah memiliki istri dan keluarga atau tidak, pasalnya dirinya baru mengenal pelaku selama 2 hari terakhir.

Menurut W, saat itu dia kesulitan untuk kembali pulang lantaran terduga pelaku menguncinya di dalam kamar.

Terduga pelaku juga, lanjut W, mengancam dirinya untuk tidak memberi tahu kejadian ini kepada siapapun.

"Terus dia masuk ke dalam kamar dan melecehkan aku. Setelah kejadian itu aku engak langsung pulang. Aku ditahan di sana," kata W.

Baca juga: Empat Hari Berlalu, Wanita Lansia Korban Tanah Longsor di Sentul Bogor Belum Ditemukan

"Pelaku bilang jangan bilang kesiapa-siapa, diam aja. Enggak ada yang boleh tahu. Kalau ketemu dia harus seperti orang enggak kenal, kaya enggak pernah ketemu dan kejadian apa-apa," lanjutnya. (faf)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved