Hadiri Penguatan Moderasi Beragama di Bekasi, Ini Pesan Anggota Komisi VIII DPR kepada Aktor FKUB

Laporan wartawan TribunnewsDepok.com Hironimus Rama

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BEKASI - Anggota Komisi VIII DPR, Nur Azizah Tamhid, menghadiri kegiatan Peningkatan Kapasitas Aktor FKUB Dalam Penguatan Moderasi Beragama di Hotel Santika Bekasi, Kota Bekasi, pada Jumat (9/2/2024).

Kegiatan ini diselenggrakan oleh Kementerian Agama Kantor Wilayah Jawa Barat dan dihadiri oleh para pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama di Kota Bekasi.

Nur Azizah Tamhid mengatakan moderasi beragama memang harus digaungkan karena Indonesia terdiri dari bermacam agama.

"Di Indonesia ada agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha dan Konghucu. Karena itu, moderasi beragama penting tetus disosialisasikan agar kehidupan antarumat beragama rukun dan damai," kata Nur Azizah di Hotel Santika Bekasi, Jumat (9/2/2024).

Baca juga: Anggota DPR RI Nur Azizah Tamhid Apresiasi BPKH yang Selalu Mendapatkan Opini WTP

Politisi PKS ini menambahkan sosialisasi moderasi beragama ini merupakan tugas semua komponen masyarakat mulai dari pemerintah pusat, kepala daerah, camat, lurah, hingga ketua RT/RW.

"Dengan pemahaman moderasi beragama yang baik maka segala permasalahan antarumat beragama bisa diselesaikan dengan cepat," ujarnya.

Dalam kegiatan ini, Nur Azizah menekankan pentingnya para aktor FKUB memahami Undang-Undang dan regulasi yang mengatur kehidupan beragama di Indonesia.

"Kita berharap para aktor dan pengurus FKUB dapat berkiprah dengan baik agar tercipta hubungan harmonis dalam masyarakat," tuturnya.

Baca juga: Anggota DPR RI Nur Azizah Tamhid Minta Pendamping PKH Dibekali Ilmu Agama Tidak Hanya Materi Dunia

Nurjaman dari Kanwil Kemenag Jabar menambahkan moderasi beragama penting untuk digaungkan agar mengurangi gesekan dan konflik antarumat beragama.

"Indonesia sangat majemuk, baik dari segi ras, suku maupun agama. Karena itu, kita butuh sikap moderat dalam beragama agar tidak menimbulkan konflik dalam masyarakat," paparnya.

Menurut dia, konflik antarumat beragama sangat menguras energi dan biaya dari negara.

Baca juga: Caleg DPR RI dari PKS Nur Azizah Tamhid Serukan Perempuan Dakwah Politik

"Kita punya pengalaman konflik antarumat beragama di Ambon, Poso hingga Sambas. Masalah ini sangat menguras energi dan biaya untuk mengatasinya," beber Nurjaman.

Kementerian Agama, lanjut dia, menjadikan isu moderasi beragama ini sebagai salah satu prioritas untuk terus disosialisasikan.

"Kami berharap kegiatan seperti ini terus ditingkatkan agar tercipta toleransi dan kerukunan beragama di tengah masyarakat Indonesia," tandas Nurjaman.