Sejarah Kampung Mati Vietnam, Puluhan Lansia Tewas di Panti Jompo Saat Banjir Tahun 2002
sejak ditinggalkan penghuninya, ada sejumlah warga pendatang yang memanfaatkan bangunan kosong itu sebagai tempat tinggal
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Vini Rizki Amelia
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, GAMBIR - Kampung mati identik dengan pemukiman penduduk yang sudah tidak dihuni lagi oleh pemilik rumah. Ternyata, di Jakarta ada satu kampung mati yang berada di Jalan Depsis RT 12/02, Kelurahan Dukuh, Kramatjati, Jakarta Timur.
Dari pantauan di lokasi, ada beberapa bangunan rumah yang sudah hancur, batu bata bekas tembok berserakan di tanah.
Ada satu bangunan yang masih terlihat bentukannya sebagai rumah. Hanya saja atapnya sudah tidak ada alias bolong.
Di bagian dalam, terlihat tumbuh pohon kecil-kecil, dan disisa bangunan lainnya pohon bersar menguasai bagian dalam.
Baca juga: Alat Peraga Kampanye Dipasang di Pohon, Warga Geram dan Minta Ditertibkan
Banyak sampah yang berserakan, tanah hitam tak terlalu kering itu rawan amblas. Banyak warga yang sedang memancing di sekitar lokasi.
Pasalnya, Pemprov DKI Jakarta bakal membuat waduk baru untuk menangani banjir di Kecamatan Kramatjati dan Pasar Rebo khususnya RT 12/02 Kelurahan Dukuh, Jakarta Timur.
Sebelum tahun 2002, ratusan rumah berdiri kokoh dan ada satu bangunan yang dijadikan panti jompo. Era Presiden Soeharto, lahan tersebut milik Depaterman Sosial atau sekarang Dinas Sosial DKI.
Saat ini, komplek terbengkalai itu dikenal oleh warga sekitar dengan sebutan Kampung Mati Vietnam.
Baca juga: Mahasiswa UI Sukses Bikin Marathon of The Year di Kanada, Begini Ceritanya
Dari keterangan Ketua RT 12, Arif, tahun 1980an istri Presiden Soeharto menerima pengungsi warga negara Vietnam.
Sebab, negara Vietnam di tahun itu sedang menghadapi peperangan dengan Amerika Serikat.
"Jadi ibu Tien (Siti Hartinah istri Presiden Soeharto), menerima pengungsi warga Vietnam, di tempat di lahan seluas dua hektar milik Departeman Sosial," tegasnya kepada Warta Kota, Senin (15/1/2024).
Baca juga: Lokasi Wisata Air Terlengkap di Depok Harga Terjangkau, Ada Kolam Ombak hingga Ember Tumpah
Arif mengaku, saat itu usianya baru sekira 10 tahun dan ia mengalami secara langsung pengungsi Vietnam di kampungnya.
Namun, para pengungsi di sana hanya satu tahun saja karena setelah Vietnam dinilai sudah aman dari peperangan, warga negara asing itu dipulangkan sekira tahun 1981.
Meski hanya satu tahun, tapi warga Kecamatan Pasar Rebo maupun Kramatjati lebih mengenal komplek tersebut sebagai Kampung Vietnam.
"Bahkan ada warga negara Vietnam sampai menikah dengan warga sini dan sudah jadi WNI," terangnya.
Baca juga: Debat Capres Ketiga, Dian Farizka: Itu Bukan Debat Tetapi Pembunuhan Karakter
Pesan Menggelitik Kekasih untuk Shayne Pattynama yang Akan Bertarung dengan Irak di Piala Asia 2023 |
![]() |
---|
Alat Peraga Kampanye Dipasang di Pohon, Warga Geram dan Minta Ditertibkan |
![]() |
---|
Kapolres Bogor Kota Minta Tahanan Pelaku Begal, Pembunuhan dan Perampokan Dijaga Ketat |
![]() |
---|
Dipimpin Anas Urbaningrum, Dian Farizka Yakin Partainya Sukses Melenggang ke Senayan |
![]() |
---|
Lokasi Wisata Air Terlengkap di Depok Harga Terjangkau, Ada Kolam Ombak hingga Ember Tumpah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.