Penelitian UI

Anak-anak di Dua Desa di Kabupaten Bogor Terpapar Timbal, Peneliti UI Sampaikan Bahayanya

Peneliti UI dari Fakultas Kedokteran sampaikan bahayanya anak-anak di dua Desa di Kabupaten Bogor terpapar timbal.

Editor: dodi hasanuddin
Humas dan KIP UI
Anak-anak di Dua Desa di Kabupaten Bogor Terpapar Timbal, Peneliti UI Sampaikan Bahayanya 

Sementara itu, 45 µg/dL merupakan batas KTD untuk pertimbangan pemberian terapi.

Kajian KTD pada anak-anak di lima desa di Pulau Jawa menunjukkan hampir 90 persen anak memiliki KTD
melebihi batas rekomendasi WHO, dan 19 anak (3,4 persen) di antaranya membutuhkan terapi.

Kajian terhadap lebih dari 500 responden anak berusia 12–59 bulan menampilkan hasil bahwa dari anak yang memiliki KTD ≥ 20 µg/dL, sebanyak 34 persen mengalami anemia.

Sementara, anak dengan KTD ≥ 20 µg/dL yang disertai anemia, 14 persennya mengalami keterlambatan tumbuh kembang.

Anak dengan KTD ≥ 20 µg/dL dan anemia berisiko 4 kali lipat mengalami keterlambatan tumbuh kembang.

Baca juga: Kaji Model Lapas Industri di Indonesia, Andi Wijaya Rivai Jadi Doktor Kriminologi ke-39 FISIP UI

Dalam kajian tersebut, peneliti mencari potensi sumber pajanan dengan melakukan analisis tempat
tinggal (home-based analysis).

Pengambilan sampel dilakukan untuk mengukur kandungan timbal pada tanah, cat tembok, debu, air, udara, bumbu masakan, alat masak, tempat tidur, pakaian, hingga mainan anak.

Hasilnya ditemukan bahwa tingginya KTD anak dipengaruhi oleh bapak atau orangtua yangnmemiliki KTD tinggi serta cemaran timbal pada tanah di lokasi bermain anak.

Cemaran ini dipengaruhi oleh aktivitas industri, salah satunya adalah daur ulang aki bekas yang tidak sesuai standar.

Mendesak untuk Ditangani

Guru Besar Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI, Prof. dr. Muchtaruddin Mansyur, M.S.,
Sp.Ok(K), Ph.D, yang turut terlibat dalam penelitian ini, menyampaikan bahwa kadar timbal darah
pada anak yang ditemukan dalam penelitian merupakan keadaan yang mendesak untuk ditangani.

Keterlambatan penanganan akan memengaruhi kualitas generasi mendatang karena tumbuh kembang
anak terhambat serta angka penyakit jantung dan penyakit kronis lainnya melonjak.

"Penguatan kapasitas sektor kesehatan untuk mengenal dan mencegah pajanan timbal lingkungan serta dampak kesehatannya harus menjadi prioritas,” katanya.

Baca juga: Buat Generasi Sandwich, Ini Tips dari Psikolog UI Hadapi Kenyataan Hidup di Tahun 2024

Untuk itu, masyarakat diimbau agar mengetahui apa saja yang berpotensi menimbulkan pajanan timbal
serta upaya pencegahannya.

Di tingkat rumah tangga, mereka harus menjaga pola hidup bersih dan sehat dengan mencuci tangan sebelum makan, menggunakan alas kaki saat bermain atau ke luar rumah.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved