Penelitian UI

Anak-anak di Dua Desa di Kabupaten Bogor Terpapar Timbal, Peneliti UI Sampaikan Bahayanya

Peneliti UI dari Fakultas Kedokteran sampaikan bahayanya anak-anak di dua Desa di Kabupaten Bogor terpapar timbal.

Editor: dodi hasanuddin
Humas dan KIP UI
Anak-anak di Dua Desa di Kabupaten Bogor Terpapar Timbal, Peneliti UI Sampaikan Bahayanya 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Berita mencengangkan disampaikan peneliti Universitas Indonesia (UI) di Gedung IMERI-FKUI, Rabu (11/1/2024).

Di gedung tersebut para peneliti UI menggelar diseminasi hasil penelitian terkait paparan atau pajanan timbal yang dialami warga di lima desa di Indonesia.

Kelima desa tersebut adalah Desa KaduJaya (Tangerang), Desa Cinangka (Bogor), Desa Cinangneng (Bogor), Desa Pesarean (Tegal), dan Desa Dupak (Surabaya).

Baca juga: Raih Gelar Doktor Ilmu Politik di UI, Caleg Nasdem Dapat Karangan Bunga dari Anies Baswedan

Diseminasi tersebut bertujuan untuk menyebarkan informasi seputar penyebab paparan timbal serta dampak buruknya bagi kesehatan masyarakat, terutama anak-anak.

Direktur IMERI-Fakultas Kedokteran (FK) UI, Prof. dr. Badriul Hegar, Ph.D., Sp.A(K), mengatakan, riset yang dilakukan pada Mei–Agustus 2023 tersebut merupakan kolaborasi antara Occupational and Environmental Health Research Center (OEHRC) IMERI (FK) UI dan Yayasan Pure Earth Indonesia.

Riset ini melibatkan sivitas akademika UI, yakni dr. Marinda Asiah Nuril Haya, M. Med.Sci, Ph.D; dr. M. Ilyas, Sp.Ok, Subsp.ToksiKO(K).

Baca juga: Mahasiswa Program Doktor FIA UI Beri Masukan Pemprov DKI Jakarta Soal Pegawai Milenial yang Inovatif

Lalu, dr. Ade Mutiara, MKK, Sp.Ok, dr. Ari Prayogo, Sp.A; dr. Dewi Yunia F, Sp.Ok, dan peneliti dari Yayasan Pure Earth Indonesia, Nickolaus Hariojati.

Menurut Prof. Badriul, penelitian mengenai pajanan timbal penting dilakukan/

Sebab, timbal merupakan neurotoksin berbahaya yang paparannya dapat mengakibatkan masalah kesehatan.

Di antaranya cacat lahir, kerusakan otak, kardiovaskular, dan penyakit ginjal.

“Jika terpapar dalam jangka waktu lama,masyarakat dapat mengalami stres oksidatif. Oleh sebab itu, tantangan ke depannya adalah bagaimana ilmu kedokteran komunitas dapat merancang strategi preventif dan promotif untuk menanggulangi dan mengurangi paparan timbal,” ujarnya.

Kadar Timbal Darah Diatas  Rekomendasi WHO

dr. Marinda menjelaskan, pajanan timbal pada tubuh manusia dapat masuk melalui sistem pernapasan, pencernaan, dan kulit.

Penumpukan pajanan timbal yang terus-menerus dapat meningkatkan Kadar Timbal Darah (KTD) yang
menyebabkan keracunan dan gangguan kesehatan.

WHO merekomendasikan KTD 5 µg/dL sebagai penanda sumber pajanan lingkungan yang perlu diwaspadai, sehingga disarankan agar KTD tidak melebihi angka tersebut.

Baca juga: Mahasiswa Program Doktor FIA UI Beri Masukan Pemprov DKI Jakarta Soal Pegawai Milenial yang Inovatif

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved