Ramalan Nostradamus Menyebtukan Bakal Ada Bencana Besar di Tahun 2024

Michel de Nostredame yang dikenal sebagai Nostradamus, seorang filsuf Prancis, kerap membuat ramalan tetang masa depan.

Editor: murtopo
Wikimedia/Boulanger
Ilustrasi Nostradamus, seorang peramal abad ke-16 juga mengeluarkan ramalan akan tahun 2024. 

Nostradamus pernah mendaftar di Universitas Avignon, Prancis, saat usianya masih 15 tahun.

Namun satu tahun kemudian, dia terpaksa putus kuliah lantaran kota tersebut dilanda wabah dan universitas ditutup.

Dia kemudian menghabiskan delapan tahun dengan bepergian ke seluruh Perancis, Italia, dan Spanyol untuk meneliti pengobatan herbal sambil bekerja sebagai apoteker dan membantu korban wabah.

Pada 1529, Nostradamus mendaftar di Universitas Montpellier, salah satu institusi medis tertua di dunia yang masih beroperasi hingga saat ini.

Namun, lagi-lagi ia tak menyelesaikan pendidikannya tersebut lantaran dikeluarkan tak lama setelah universitas tersebut mengetahui bahwa ia pernah bekerja sebagai apoteker.

Pasalnya, pada saat itu, apoteker adalah pekerjaan yang diyakini lebih rendah daripada pekerjaan dokter dan dilarang oleh peraturan universitas.

Masih ada perdebatan terkait apakah dia kembali lagi untuk menyelesaikan gelar kedokterannya atau tidak, meskipun tidak ada bukti yang membuktikan bahwa dia melakukannya.

Tak hanya membuat ramalan, Nostradamus juga menerbitkan sebuah buku dengan judul Risalah tentang Kosmetik dan Konservasi.

Buku tersebut memberikan petunjuk tentang cara membuat pewarna rambut pirang, obat pencahar, pasta gigi, serta tablet hisap "pil mawar" untuk mengobati wabah penyakit.

Selain itu, buku ini juga memberikan resep pasta marzipan, manisan kulit jeruk, selai jeruk, selai ceri, pengawet buah pir, dan jeli quince yang "pantas disajikan di hadapan raja".

Meskipun anggapan bahwa Nostradamus adalah seorang peramal hebat sudah ada sejak abad ke-16, namun para ahli sekarang percaya bahwa ia tidak memiliki kekuatan supernatural untuk melihat masa depan.

Para ahli berpendapat, ramalan Nostradamus itu lebih merujuk pada kemampuannya dalam memproyeksikan kejadian di masa lalu ke masa depan.

Menurut Peter Lemesurier, mantan ahli bahasa Cambridge dan penerjemah profesional yang telah menulis setidaknya 10 buku tentang tokoh misterius ini, Nostradamus bukanlah seorang peramal, dia hanya percaya bahwa sejarah akan berulang.

Nostradamus disebut menggunakan teknik yang berasal dari zaman Alkitab yang dikenal sebagai bibliomancy.

Nostradamus konon memilih kutipan dari sumber-sumber yang lebih tua secara acak dan kemudian menggunakan perhitungan astrologi untuk memproyeksikan pengulangannya di masa depan.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved