Gempa Bumi

Gempa 7,6 Magnitudo Jepang, 14 Gedung Runtuh, 50 Rumah Ambruk, 30 Orang Tewas dan 32.000 Mengungsi

Sebanyak 14 gedung runtuh, 50 rumah ambruk, 30 orang tewas dan 32.000 mengungsi dampak dari gempa Jepang yang berkekuatan 7,6 magnitudo.

Editor: dodi hasanuddin
NHK Wold Japan
Gempa 7,6 Magnitudo Jepang, 14 Gedung Runtuh, 50 Rumah Ambruk, 30 Orang Tewas dan 32.000 Mengungsi 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Suasana mencekam masih terlihat di Kota Ishikawa, Jepang usai gempa bumi mengguncang dengan kekuatan 7,6 magnitido.

Sebab, banyak gedung dan rumah yang luluh lantak akibat gempa mematikan tersebut pada awal tahun baru 2024.

Terlihat petugas penyelamatan setempat tengah melakukan evakuasi warga. Terutama mencari warga yang tertimbun akibat gedung dan rumah yang runtuh.

Baca juga: Awal Tahun Baru 2024, Jepang Diguncang Gempa 7,4 Magnitudo, Jalan Terbelah, Ancaman Tsunami 5 Meter

Dilansir dari NHK World Japan disebutkan bahwa Pemerintah Ishikawa menyatakan bahwa 30 warga Ishikawa meninggal akibat gempa tersebut.

Korban meninggal diprediksi bertambah, karena masih banyak korban yang belum dapat dievakuasi.

Mereka tertimbun bangunan yang runtuh.

Sementara itu, di Kota Wajima tercatat sebanyak 25 gedung runtuh. Dari 25 bangunan itu, ada warga yang masih tertimbun di 14 bangunan tersebut.

Baca juga: BMKG Ungkap Penyebab Gempa Bumi Sumedang Saat Tahun Baru 2024, Gempa Dangkal Dipicu Sesar Aktif

Petugas pemadam kebakaran terlihat menggunakan gergaji mesin untuk masuk ke dalam bangunan yang runtuh.

Orang-orang yang berada di sekitar terdengar bersorak "bertahanlah" kepada mereka yang terjebak di bawah puing-puing.

Kebakaran hebat akibat gempa juga telah menghancurkan sekitar 200 rumah di Wajima.

Petugas pemadam kebakaran masih berusaha memadamkan api pada Selasa sore.

Di dekat Kota Suzu, para pejabat mengkonfirmasi lebih dari 50 rumah telah rata dengan tanah.

Di rumah sakit di Kota Wajima dan Kota Suzu, banyak yang dirawat karena cedera.

Peringatan Gempa Susulan 

Badan Meteorologi Jepang telah mencabut semua peringatan tsunami di sepanjang Laut Jepang setelah gempa bumi kuat melanda wilayah tersebut pada Senin sore.

Namun para pejabat memperingatkan bahwa gempa susulan yang kuat mungkin terjadi pada minggu depan – terutama dalam dua hingga tiga hari ke depan.

Baca juga: Waspada, Gempa Sumedang Bikin Terowongan Tol Cisumdawu yang Diresmikan Jokowi Retak

Perdana Menteri Jepang Kishida Fumio menyampaikan pidato pada Selasa pagi.

Kishida menyatakan bahwa upaya bantuan terhambat karena adanya hambatan di jalan.

Hal ini juga mempersulit pengiriman alat berat.

"Kami sedang memikirkan cara untuk mengamankan rute dan menggunakan kapal bisa menjadi salah satu pilihan. Kami siap melakukan apa pun kita bisa memenuhi kebutuhan masyarakat," kata Kishida Fumio

Tsunami Setinggi 1,2 Meter

Gempa berkekuatan 7,6 skala Richter yang terjadi pada Hari Tahun Baru di Prefektur Ishikawa, Jepang tengah, membuat banyak orang lengah. Gempa tersebut juga memicu peringatan tsunami besar di prefektur tersebut.

Beberapa kota di Ishikawa menyaksikan tsunami.

Wajima melaporkan tinggi gelombang tsunami lebih dari 120 sentimeter dan Kanazawa mencatat 90 sentimeter. 

Baca juga: Gempa Bumi di Pangandaran, Jawa Barat dengan Kekuatan 5,5 Magnitudo, Getaran Sampai ke Bogor

Ribuan orang berlindung di pusat-pusat evakuasi.

Seorang perempuan di fasilitas evakuasi di kota Himi mengatakan, ia berada di rumah ketika gempa terjadi.

"Saya berlari keluar rumah tanpa alas kaki. Sejak itu saya tidak tidur sama sekali. Hanya anak-anak yang tidur. Saya sangat takut." akan ada lebih banyak potensi gempa. Hal itu membuat saya terjaga di malam hari," tuturnya.

Antre Air Bersih

Beberapa daerah telah terputus pasokan airnya.

Warga pun mengantri untuk mendapatkan air minum.

Gempa tersebut juga memicu tanah longsor di kedua kota tersebut sehingga memutuskan jalan-jalan utama.

Badan Meteorologi mengatakan ada lebih dari 100 guncangan di wilayah tersebut sejak awal gempa.

Di Toyama, pihak berwenang mengatakan mereka telah menerima laporan di beberapa lokasi mengenai retakan di jalan dan pipa air yang rusak.

Sedangkan Pemerintah Ishikawa mengatakan, lebih dari 32.000 orang diyakini bermalam di tempat penampungan evakuasi di seluruh wilayah.

Seorang pria berusia 80-an menyebutkan bahwa gempa yang terjadi itu merupakan gempa terbesar yang pernah dialaminya. 

Listrik Mati

Perusahaan Tenaga Listrik Hokuriku mengatakan telah mematikan dua generator di pembangkit listrik tenaga panas Nanao Ota di Prefektur Ishikawa.

Para pejabat mengatakan lebih dari 44.000 rumah tangga di prefektur tersebut tidak mendapat aliran listrik.

Terdapat beberapa fasilitas nuklir di wilayah tersebut namun tidak satupun yang melaporkan adanya penyimpangan besar.

Operasi kereta peluru Hokuriku Shinkansen telah dilanjutkan antara Kanazawa dan Toyama. East Japan Railway mengatakan layanan antara Toyama dan Nagano akan dilanjutkan sekitar pukul 15.00.

Joetsu Shinkansen telah kembali beroperasi mulai pukul 13:47. antara Echigoyuzawa dan Niigata.

Operator telepon seluler besar Jepang mengatakan mereka juga mengalami gangguan layanan di wilayah yang terkena gempa.
 

 
 
 
 
 
 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved