Depok Hari Ini

Tangani Banjir dan Longsor, Pemkot Depok Siapkan Anggaran BTT

Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengaku telah merima laporan dampak dari hujan yang terjadi pada Sabtu-Minggu (4 - 5/11/2023).

Penulis: Hironimus Rama | Editor: murtopo
Tribunnewsdepok.com/Hironimus Rama
Wali Kota Depok, Mohammad Idris (kanan), saat meninjau lokasi banjir di Sukmajaya pada Minggu (5/11/2023). 

Laporan Wartawan TribunnewsDepok.com Hironimus Rama

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, PANCORAN MAS - Pemerintah Kota menyiapkan anggaran Biaya Tidak Terduga (BTT) untuk menanggulangi bencana banjir dan longsor yang terjadi selama musim hujan pada 2023 ini.

Hal itu diungkapkan Wali Kota Depok, Mohammad Idris di Balaikota Depok pada Senin (6/11/2023).

"Bencana banjir dan tanah longsor nanti akan ditanggulangan melalui Biaya Tidak Terduga (BTT)," kata Idris.

Idris mengaku telah merima laporan dampak dari hujan yang terjadi pada Sabtu-Minggu (4 - 5/11/2023).

Hujan lebat selama dua hari ini menyebabkan wilayah Kecamatan Sukmajaya, Tapos, Cilodong, Cimanggis, dan Bojongsari terdampak banjir dan longsor.

"Saya telah meninjau langsung dua titik longsor yang terjadi di Kecamatan Sukmajaya. Longsor terjadi di Perumahan Mutiara dan Komplek RRI Cisalak,” ujarnya.

Baca juga: Wali Kota Depok Mohammad Idris Tinjau Lokasi Banjir dan Longsor, Temukan Sampah di Gorong-gorong

Menurut dia, longsor di Perumahan Mutiara terjadi akibat jebolnya turap sehingga air mengaliri perumahan warga.

Smeentara di Perumahan RRI, turap tebing mengalami longsor sehingga mengganggu akses jalan warga.

“Akses warga di jalan tersebut hanya tinggal 20 persen,” jelas Idris.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Depok telah melakukan penanganan banjir dan longsor ini.

“Kami lakukan penanganan sementara sambil menunggu BTT cair,” papar Idris.

Selain turap yang jebol, banjir di sejumlah kecamatan di Kota Depok juga disebabkan sampah yang menyumbat gorong-gorong atau saluran air.

Baca juga: Pemkot Depok Turunkan Satgas Tangani Banjir dan Longsor Akibat Hujan Deras

"Sampah menumpuk di saluran air dan menyebabkan air meluap saat intensitas air mengalami peningkatan saat turun hujan. Ada kasur, batang pohon hingga sterofoam. Mungkin lengah saat musim panas kemarin,” ungkap Idris.

Dia meminta warga Depok tidak membuang sampah sembarangan agar tidak menimbulkan dampak terhadap lingkungan seperti banjir dan longsor.

“Kita juga harus introspeksi diri, penanganan harus dilakukan secara terintegrasi dari hulu sampai hilir agar peristiwa ini tidak terjadi lagi,” tutur Idris.

Terpisah, Petugas Tagana Kota Depok, Lisna mengatakan, Dinas Sosial telah turun langsung melakukan penanganan dampak banjir di Kecamatan Sawangan dan Bojongsari.

"Tagana Kota Depok menangani banjir di Kelurahan Sawangan Baru dan Pondok Petir. Begitu menerima laporan, kami langsung membantu warga terdampak banjir mengevakuasi barang berharga milik warga,” ujar Lisna.

Berdasarkan data banjir di Kelurahan Sawangan memberikan dampak terhadap 40 kepala keluarga di RW8 dan RW9.

Sementara di Kecamatan Bojongsari, banjir terjadi di Kelurahan Pondok Petir, tepatnya Vila Pamulang. Sebanyak 167 kepala keluarga atau 151 jiwa terdampak.

“Kami telah memberikan bantuan berupa makanan atau mie instant di Kelurahan Sawangan Baru,” tandas Lisna.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved