Depok Hari Ini

Cacar Monyet Mengancam Warga Depok, Dinas Kesehatan Imbau Puskesmas dan RS Tingkatkan Kewaspadaan

Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati menghimbau agar fasilitas kesehatan di wilayah Kota Depok memperkuat kewaspadaan untuk mencegahnya.

Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: murtopo
TribunnewsDepok.com/M. Rifqi Ibnumasy
Ada Lima Warga yang Dicurigai, Pemkot Depok Terbitkan Edaran Waspada Cacar Monyet 

Laporan wartawan TribunnewsDepok.com, M Rifqi Ibnumasy

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, PANCORAN MAS - Dinas Kesehatan (Dinkes) Depok mengeluhkan surat edaran (SE) kewaspadaan monkeypox (Mpox) atau cacar monyet.

Penyakit Mpox dapat bersifat ringan dengan gejala hanya berlangsung sekitar dua hingga empat minggu saja.

Namun, penyakit ini juga dapat berkembang menjadi berat hingga bisa menyebabkan kematian pada orang yang terjangkit.

Menanggapi ancaman cacar monyet, Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati menghimbau agar fasilitas kesehatan di wilayah Kota Depok memperkuat kewaspadaan untuk mencegah dan pengendalian infeksi.

"Meningkatkan kemampuan pelayanan rujukan pada rumah sakit jejaring pengampuan pelayanan penyakit infeksi emerging. Menyebarluaskan informasi tentang Mpox kepada petugas dan masyarakat," ujarnya.

Baca juga: Ada Lima Warga yang Dicurigai, Pemkot Depok Terbitkan Edaran Waspada Cacar Monyet

Sementara itu Surat Edaran dengan nomor 443.32/7859-SURVIM tersebut berisi poin-poin penting tentang upaya kewaspadaan dan antisipasi wabah cacar monyet yang sedang terjadi.

"Berikut beberapa hal yang perlu kami sampaikan untuk ditindaklanjuti sebagai upaya kewaspadaan dan antisipasi," kata Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati dalam keterangannya, dikutip TribunnewsDepok.com pada Sabtu (4/11/2023).

Menurut Mary, Mpox merupakan emerging zoonosis atau penyakit yang ditularkan dari hewan atau benda yang terinfeksi virus Monkeypox.

"Mpox (Monkeypox) merupakan emerging zoonosis yang disebabkan virus Monkeypox (anggota genus Orthopoxvirus dalam keluarga Poxviridae)," ujarnya.

"Penularan kepada manusia terjadi melalui kontak langsung dengan orang ataupun hewan yang terinfeksi, atau melalui benda yang terkontaminasi oleh virus tersebut," sambungnya.

Baca juga: Pastikan Cacar Monyet Belum Masuk Depok, Dinkes Imbau Masyarakat Waspada dan Beberkan Gejalanya

Terima Lima Laporan

Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok menerima lima laporan kasus cacar monyet atau monkeypox (Mpox) melalui sistem New All Record (NAR).

Menurut keterangan Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati, data tersebut diperoleh dalam kurun waktu 1 Oktober hingga 2 November 2023.

Dari lima laporan cacar monyet yang masuk ke sistem NAR, empat di antaranya negatif Mpox.

"1 kasus dicurigai, gejala tidak masuk kriteria Mpox, sehingga status dikeluarkan. Saat ini kondisi sudah sehat, usia 11 tahun," kata Mary dalam keterangannya, Jumat (3/11/2023).

"2 kasus suspek (terduga) domisili Depok, hasil pelaporan faskes di Jakarta, hasil pemeriksaan sampel negatif Mpox," sambungnya.

Selanjutnya untuk laporan kasus keempat, warga berdomisili di Depok berkontak erat dengan pengidap cacar monyet.

Namun dari hasil pemeriksaan, warga tersebut tidak ikut terjangkit wabah cacar monyet atau negatif Mpox.

"1 kasus kontak erat tidak bergejala domisili Depok, hasil pelaporan faskes Jakarta, hasil pemeriksaan sampel negatif Mpox," ujarnya.

Selanjutnya untuk laporan kasus cacar monyet yang terakhir, masih menunggu hasil tes PCR sampel Mpox.

"Total ada 5 kasus yang dilaporkan, dengan kesimpulan 4 kasus bukan Mpox dan 1 kasus masih menunggu hasil PCR," pungkasnya. (m38)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved