Berita UI

Ini yang Akan Dilakukan UI dan Durham University, Inggris Atasi Banjir di Jawa, Khususnya Jakarta

Durham University dan Universitas Indonesia kerja sama untuk bantu atas banjir di Jawa terutama Kota Jakarta

Editor: dodi hasanuddin
Humas dan KIP UI
Global Pro-Vice-Chancellor Durham University, Professor Claire O’Malley, bersama Wakil Rektor bidang SDM dan Aset UI, Prof. Dr. Ir. Dedi Priadi, DEA. 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BEJI - Kepala Kantor Internasional UI, drg. Baiduri Widanarko, MKKKK, Ph.D. membuka pertemuan Universitas Indonesia (UI) dan Durham University.

Pertemuan kedua univeritas tersebut dalam rangka menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) di Ruang Rapat A, Lantai 2, Gedung Pusat Administrasi Universitas, Kampus UI Depok, Selasa (31/10/2023).

Penandatanganan MoU itu untuk menjalin kerja sama pendidikan dan kolaborasi penelitian ilmiah yang lebih intensif di berbagai bidang, khususnya terkait perubahan iklim.

Baca juga: Sebanyak 7 Keilmuan di UI Nomor 1 di Indonesia, Simak Apa Saja Fakultasnya

Dalam kesempatan itu drg. Baiduri Widanarko, MKKKK, Ph.D. menjelaskan tentang informasi mengenai UI sebagai Green Campus yang memiliki luas 320 hektare dengan enam danau dan satu hutan kota di dalam kampus.

Wakil Rektor Bidang SDM dan Aset, Prof. Dr. Ir. Dedi Priadi, DEA menyatakan bahwa UI dan Durham University tidak hanya akan terlibat dalam diskusi yang bermakna, tetapi juga mengambil sebuah momen penting untuk memulai menandatangani MoU, sebuah dokumen yang akan menjadi fondasi bagi kita untuk memajukan penelitian, pendidikan, dan pemahaman budaya.

"Saya harap komitmen ini tidak sebatas kertas fisik saja. Ini merupakan langkah berinvestasi dalam masa
depan mahasiswa, fakultas, dan komunitas global kita," ujar Dedi.

Baca juga: Menkominfo Budi Arie Ungkap Kunci Sukses Insan Humas Saat Lantik UI dan UT Jadi Pengurus Bakohumas

Para delegasi Durham University merasa terhormat untuk mendiskusikan potensi kerja sama
dengan UI.

Sementara itu, Director of International Office Durham University, Charlie Pybus, mengatakan, pihaknya
melakukan beberapa penelitian yang berkaitan dengan Indonesia, termasuk bagaimana mengatasi
banjir di Jawa, khususnya di Jakarta, dan tentang gunung berapi.

"Kami melihat ada kemiripan prioritas penelitian antara Inggris dan Indonesia, yaitu terkait perubahan iklim dan kesehatan global, pembangunan berkelanjutan berbasis rendah karbon, pendidikan, dan perkembangan teknologi," ujar Charlie.

Perlu diketahui bahwa Durham University merupakan salah satu universitas terkemuka di Inggris yang secara konsisten menduduki peringkat 10 besar di negara tersebut.

Didirikan pada 1832, Durham University menjadi universitas tertua ketiga di Inggris setelah Oxford dan Cambridge University.

Baca juga: Indonesia Bebas Karbon 2060, Inilah Solusi Inovatif yang Dilakukan UI

Durham University memiliki sejumlah lembaga penelitian yang multidisiplin, salah satunya adalah
Institute of Hazard, Risk and Resilience yang berfokus kepada risiko bencana, termasuk bencana
akibat perubahan iklim.

Isu Lingkungan

Wakil Direktur Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) UI, Dr. Dony Abdul Chalid, S.E., M.M. menyampaikan bahwa UI melalui SIL juga menerapkan pendekatan multidisiplin dalam menanggapi isu lingkungan yang melibatkan dosen dan ahli dari berbagai bidang, termasuk saintek, sosial-humaniora, dan kesehatan.

Mendengar hal tersebut, Durham University yang memiliki keunggulan dalam bidang biosains sangat tertarik berkolaborasi dengan SIL UI, salah satunya dengan melakukan kolaborasi riset terkait dampak perubahan iklim pada keanekaragaman hayati.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved