Berita UI

Mahasiswa S2 Diminta Manfaatkan Fasilitas di UI, Perpustakaan Jadi Pelanggan Terbesar di Indonesia

Universitas Indonesia membekali mahasiswa S2 tentang pentingnya etika dan integritas akademik. Manfaatkan fasilitas yang ada di UI.

Editor: dodi hasanuddin
Humas dan KIP UI
Mahasiswa S2 Diminta Manfaatkan Fasilitas di UI, Perpustakaan Jadi Pelanggan Terbesar di Indonesia 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BEJI - Banyak fasilitas di Universitas Indonesia yang dapat dimanfaatkan mahasiswa.

Hal itu disampaikan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris saat pembekalan mahasiswa baru Program Pascasaraja Tahun Akademik 2023/2024.

Dalam acara pembekalaan yang diikuti 2.000 mahasiswa S2 UI itu, Prof. Abdul Haris menyampaikan bahwa mahasiswa baru haru menggunakan kesempatan studi ini dengan sebaik-baiknya.

Baca juga: UI Kerja Sama Pengembangan Startup dan Inovasi, Tapi Korea Selatan Akui Krisis Pertumbuhan Penduduk

Tujuannya untuk menggapai cita-cita, memperluas wawasan, dan memperoleh prestasi dalam membangun karier.

"Pembekalan ini penting untuk kesuksesan study di masa depan. Mahasiswa S2 bagian dari komunitas akademik yang lebih matang untuk meraih keilmuan yang mendalam," ujarnya, Sabtu (26/8/2023).

Prof. Abdul Haris menambahkan bahwa  pembekalan untuk mahasiswa tersebut mencakup lima poin penting yang berkaitan dengan pengisian data mahasiswa, etika dan integritas akademik, kebijakan riset, fasilitas penunjang akademik, serta pendukung literasi dan perpustakaan.

Baca juga: Mau Jadi Universitas Kepolisian Indonesia, Brigjen. Pol. Dr. Bakharuddin Study Banding ke UI

Sementara itu, Dosen Fakultas Ilmu Komputer, Prof. Dr. Eng Wisnu Jatmiko mengimbau mahasiswa untuk memastikan bahwa data yang dituliskan di laman SIAKNG valid dan akurat.

Beberapa yang terpenting adalah Nomor Induk Kependudukan (NIK) serta nama yang sesuai dengan KTP dan ijazah.

Mahasiswa juga harus memperhatikan tahapan registrasi, status akademik, evaluasi hasil belajar, dan ketentuan kelulusan.

Apabila mahasiswa baru bermaksud melakukan transfer kredit, hal itu hanya bisa dilakukan pada semester pertama dengan bobot maksimum 50 persen dari beban SKS yang sedang ditempuh.

Baca juga: Temuan Baru UI, Industri Tekstil Sumbang 20 Persen Pencemaran Air Atasinya dengan Limbah Pertanian

Selain memperhatikan ketepatan data, mahasiswa diarahkan untuk memanfaatkan berbagai fasilitas
yang telah disediakan.

Setiap mahasiswa dibekali akun single-sign-on (SSO) untuk mengakses berbagai layanan di UI.

Akun tersebut harus dijaga kerahasiaannya karena dapat dimanfaatkan untuk mengakses berbagai fasilitas, seperti Microsoft 365 yang sudah dilanggan oleh UI, atau link penting lainnya, seperti
dsti.ui.ac.id, idols.ui.ac.id, dan ovis.ui.ac.id.

Dengan akun SSO tersebut, mahasiswa juga dapat mengakses koleksi dan layanan yang ada di Perpustakaan UI.

Jadi Pelanggan Terbesar di Indonesia

Koordinator Layanan Perpustakaan, Dra. Kalarensi Naibaho mengatakan, koleksi buku di Perpustakaan UI sebagian besar berbentuk elektronik atau e-book dan jurnal.

Kemudian semua buku cetak yang ada di UI merupakan enam persen dari total keseluruhan koleksi UI

“Saat ini, perpustakaan UI merupakan pelanggan terbesar di Indonesia dalam koleksi database. Koleksi UI sebagian besar berbentuk elektronik atau e-book dan jurnal. Semua layanan di perpustakaan UI
dilakukan secara online, kecuali dalam peminjaman buku,” ujar Kalarensi.

Kalarensi menambahkan bahwa beberapa fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa di Perpustakaan UI, antara lain layanan penelusuran literatur, pemerikasaan kemiripan dokumen, pelatihan literasi informasi, dan aplikasi penelitian.

Fasilitas fisik lainnya yang dapat digunakan mahasiswa adalah library plaza, ruang diskusi, learning common, ruang belajar, dan ruang komputer.

Khusus untuk mahasiswa doktoral, perpustakaan UI menyediakan ruang kubikus.

Keseluruhan fasilitas yang diberikan oleh UI bertujuan untuk menunjang pelaksanaan program
pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Pemanfaatan ChatGPT

UI tetap menekankan etika dan integritas akademik dari setiap karya yang dihasilkan oleh sivitas akademika UI.

Prof. Wisnu memberi contoh tentang pemanfaatan ChatGPT dan implikasinya terhadap dunia pendidikan.

Ia mengatakan, sekarang ada generative AI yang memungkinkan pengguna dengan cepat menghasilkan
konten baru berdasarkan berbagai masukan. Ini sangat berbahaya, tetapi juga sangat bermanfaat. Contoh efek negatifnya adalah munculnya deep fake.

Deep fake merupakan teknologi yang digunakan untuk manipulasi gambar atau video. Teknik manipulasi yang digunakan dalam deep fake digunakan untuk mengubah gambar, baik dari bentuk wajah, tempat, objek, atau bahkan suara.

Di sisi lain, ChatGPT memberi manfaat karena dapat menghasilkan teks berkualitas, menemukan
research gap dan state of art literature, serta mampu menjawab pertanyaan dengan tingkat akurasi yang
tinggi.

Bahkan, ChatGPT telah lulus ujian di beberapa keilmuan dan sudah mendapatkan lisensi.

“Apapun teknologinya, kita mesti tetap menjaga kemampuan dasar, etika akademik, dan hati nurani. Hindari kecurangan yang dapat merugikan individu, seperti plagiat, ghostwriting, editorial misconduct, scientific fraud, fabrication, falsification, conversely, dan salami publication," tutur Prof Wisnu.

Dalam menjaga iklim akademik yang kondusif, UI juga membuka layanan Sentral Informasi dan
Pelayanan Publik (SIPP) sebagai pusat informasi, SIPDUGA UI sebagai layanan pelaporan umum, dan
Satgas PPKS UI sebagai layanan pelaporan kekerasan seksual.

UI juga menyediakan berbagai beasiswa bagi mahasiswa pascasarjana untuk mendukung kegiatan pembelajaran dan riset.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved