Penelitian UI
Doktor Psikologi UI Kaji Fenomena Gerakan Hijrah, Simak Hasil Penelitiannya
Gerakan hijrah yang menjadi fenomena dikaji mahasiswi Doktor Fakultas Psikologi UI. Superior penyebab intoleransi.
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BEJI - Doktor Psikologi UI ungkap intoleransi terjadi akibat seorang merasa paling superior dalam beragama.
Gerakan hijrah yang marak beberapa tahun terakhir merupakan proses transformasi spiritual dan representasi semangat beragama dalam bentuk perubahan fisik, spiritual, dan sosial.
Dalam proses transformasi ini, seseorang dapat bersikap intoleransi jika merasa paling superior dalam beragama.
Baca juga: Mengedukasi Tentang Bus Listrik, UI Raih Penghargaan di Ajang Media Relations Award SPS 2023 di Bali
Untuk menjawab pertanyaan bagaimana intoleransi beragama terbentuk melalui mekanisme orientasi kolektif pada kelompok agama, Roosalina Wulandari, mahasiswa Program Studi Psikologi Program Doktor, Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia (UI) melakukan studi berjudul “Religious Identity Transformation: Explaining Religious Intolerance as Uncertainty Reduction Motivation Through Collective Orientation”.
Menurut Roosalina, perjalanan hijrah banyak dilihat sebagai upaya memperkuat spiritualitas beragama.
Kuatnya budaya kolektif di Indonesia menjadikan hijrah, yang awalnya merupakan proses transformasi spiritual personal dijalani secara berkelompok.
Dalam hal ini, dukungan kelompok dirasakan penting dalam proses berbagi nilai dan validitas identitas baru sebagai pelaku hijrah.
Akan tetapi, gairah spiritual sering kali dinodai oleh sebagian orang yang merasa paling benar, dan
pada akhirnya memunculkan sikap intoleran.
Intoleransi ini tidak hanya ditujukan kepada mereka yang berbeda agama, namun juga kepada sesama pemeluk Islam yang berbeda kelompok atau aliran.
Baca juga: Guru Besar FMIPA UI Temukan Cara Penanggulangan Limbah Zat Warna Berbahaya Jadi Air Bersih
Hal ini tentunya menimbulkan kerawanan bagi keberagaman umat beragama di Indonesia.
Dalam studinya, Roosalina menemukan bahwa ada dua tipe pelaku hijrah, yaitu individualis dan
kolektivis.
Keduanya didorong oleh kehilangan makna hidup akibat krisis yang dialami, namun mengadopsi pendekatan yang berbeda dalam mencapai kembali makna hidup.
Pelaku hijrah tipe individualis mencapai makna hidup melalui pemenuhan kebutuhan epistemik, sedangkan pelaku hijrah tipe kolektivis mencapainya melalui hubungan sosial dan identitas kelompok.
Baca juga: UI dan PT PLN Indonesia Power Sepakat Kembangkan Teknologi Energi Terbarukan
Roosalina juga melibatkan partisipasi masyarakat umum untuk menguji peran orientasi kolektif
sebagai mediator dalam perkembangan intoleransi beragama dan entitativitas kelompok sebagai
faktor penghubung.
Hasil temuan menunjukkan bahwa ketidakpastian berdampak pada orientasi kolektif yang memengaruhi pembentukan intoleransi beragama, baik dalam skala antar-agama maupun intra-agama.
Selain itu, entitativitas kelompok dapat memperkuat pengaruh orientasi kolektif terhadap intoleransi antar-agama.
“Kami berharap hasil penelitian ini dapat memberi kontribusi signifikan pada pemahaman transformasi spiritual dan dinamika sosial di kalangan umat Muslim di Indonesia. Studi ini juga bisa menjadi landasan penelitian lanjutan tentang strategi meningkatkan toleransi dan pemahaman antaragama. Terlebih lagi, intoleransi kerap muncul dalam peristiwa politik tanah air, seperti Pemilihan Kepala Daerah, Pemilihan Umum, atau Pemilihan Presiden yang akan dilaksanakan tahun depan,” ujar Roosalina.
Berkat penelitiannya, Roosalina memperoleh gelar Doktor dari Fakultas Psikologi UI dengan predikat Sangat Memuaskan.
Sidang promosi doktoralnya dilaksanakan di ruang Auditorium gedung H, Fakultas Psikologi UI, pada Senin, (24/7/2023).
Sidang promosi ini diketuai oleh Dr. Bagus Takwin, M.Hum., Psikolog dengan Dr. Mirra Noor Milla, S.Sos., M.Si. sebagai Promotor dan Prof. Dr. Hamdi Muluk, Psikolog sebagai Kopromotor.
Peneliti UI Ungkap Pengaruh Segel Tutup Botol Minuman Kemasan Terhadap Kesehatan |
![]() |
---|
Temukan Antibodi Berikan Perbaikan Kognitif Penyakit Alzheimer, Mahasiswa FKUI Juara 1 JakNews 2025 |
![]() |
---|
UI Ciptakan Alat Pemurniaan Air Lebih Unggul, Air Hujan dan Banjir serta AC Bisa Diminum |
![]() |
---|
Dari Kulit Kakao Guru Besar UI Ungkap Indonesia Bisa Mandiri dan Jadi Eksportir Bahan Baku Farmasi |
![]() |
---|
Guru Besar UI Ungkap MTQ Simbol Politik Merangkul Elemen Islam dalam Upaya Pembangunan Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.