Berita Daerah

Oknum Kepala Sekolah SD Tilep Uang Tabungan Siswanya, Jumlahnya Mencapai Rp 800 Juta

Dodi menuturkan, mulanya pelaku adalah Kepala SDN Pakemitan 1 dan membawa kabur uang tabungan siswa sebesar Rp 300 juta.

Editor: murtopo
KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA
Para orangtua siswa berunjuk rasa agar IS, mantan pelaksana tugas kepala sekolah di Sekolah Dasar (SD) Pakemitan 1 dan 3 Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat yang membawa kabur uang tabungan anak mereka segera mengembalikan uang tersebut. 

Kemudian, pelaku dijadikan Plt Kepala SD Pakemitan 3 yang lokasi sekolahnya berdekatan. Pelaku diduga membawa kabur Rp 500 juta dengan modus sama.

"Di SDN Pakemitan 1 juga bermasalah. Hanya saja nilai uangnya di sana sekitar Rp 300 juta lebih. Totalnya hampir Rp 800 juta lebih kalau digabungkan dengan di SDN Pakemitan 3," terang dia.

Baca juga: Kasus Cabul Oknum Guru Ngaji Siap Disidangkan, Kepala Kejari Depok Terjun Langsung Jadi JPU

Pelaku sudah tak bisa dihubungi lewat telepon dan ditemui di rumahnya.

"Akhirnya ya kejadian seperti ini. Kami habis kesabaran. Karena dia tak bisa merealisasikannya. Hasil musyawarah kita akan maju ke ranah hukum," tambah dia.

Pihak orang tua murid pun meminta masing-masing wali kelas untuk mendorong ke jalur hukum karena ratusan orang tua murid telah dirugikan dengan sistem tabungan siswa di sekolah.

Pihak korban pun meminta hal ini menjadi perhatian Dinas Pendidikan dan Bupati Tasikmalaya.

"Orang tua jangan dibawa lagi karena sudah capai. Ada rencana akan melakukan aksi ke Pemkab Tasikmalaya kalau tak ada solusi sampai tanggal 30 Juli nanti," kata dia.

Plt Kepala SD Pakemitan 3 yang baru, Wawan, membenarkan kejadian di sekolahnya yang melibatkan mantan kepala sekolah IS.

Pihaknya pun akan segera memberikan solusi terbaik dan dukungan moril bagi para orangtua murid dalam masalah ini.

"Iya, jadi dari wali kelas I sampai VI tabungan siswa dikumpukan di bendahara sekolah. Lalu pada masa kepala sekolah sebelumnya memberikan kebijakan bendahara setor ke mantan sekolah itu. Terus jumlahnya memang banyak, ratusan juta. Sesuai keterangan bendahara ada 300 orang siswa dan jumlahnya ratusan juta, sekitar segituan," ucapnya.

Sebelumnya aksi oknum sekolah menggunakan tabungan milik siswanya pernah terjadi di Pangandaran.

Bedanya, kalau di Pangandaran dipinjam sejumlah guru lewat koperasi. Sementara kasus di Tasikmalaya, tabungan siswa dibawa kabur oleh mantan kepala sekolah yang sudah pensiun.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved