Depok Hari Ini

Cerita Maman Rahman 13 Tahun Menjaga Perlintasan Rawa Indah, Kini Lebih Waspada Akibat Kecelakaan

Pasca kejadian tabrakan angkot dan KAI Commuter Line No.1187 relasi Bogor-Jakarta Kota pada Jumat (16/6/2023), Maman Rahman semakin waspada.

Penulis: Cahya Nugraha | Editor: murtopo
TribunnewsDepok.com/Cahaya Nugraha
Maman Rahman, salah seorang penjaga perlintasan Rawa Indah, Kota Depok, ketika ditemui Minggu (16/7/2023) siang. 

Laporan wartawan TribunnewsDepok.com, Cahya Nugraha

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, DEPOK - Salah seorang penjaga perlintasan Rawa Indah, Kota Depok, Maman Rahman mengaku dirinya sudah menjaga pintu perlintasan tersebut sejak 2010 lalu. 

Meski usianya tidak lagi muda, matanya masih awas melihat kereta dari kejauhan.

Tak berpikir panjang, ketika melihat kereta dari kejauhan ia pun langsung menutup pintu perlintasan yang terbuat dari kayu, dibuka secara manual menggunakan tali. 

Pasca kejadian tabrakan angkot dan KAI Commuter Line No.1187 relasi Bogor-Jakarta Kota pada Jumat (16/6/2023), ia tak menampik membuat dirinya semakin waspada untuk menjaga pintu perlintasan tersebut. 

"13 tahun saya sudah berjaga sejak 2010, selalu hati-hati, cuma karena kejadian kemarin saya lebih hati-hati lagi," ungkap Maman ditemui di lokasi perlintasan, Minggu (16/7/ 2023).

Baca juga: Jalur Perlintasan KA Rawa Indah di Kota Depok Kembali Dibuka Setelah Sempat ditutup Sebulan

Pasca terjadinya tabrakan antara angkot dan KAI Commuter Line No.1187 relasi Bogor-Jakarta Kota di lokasi tersebut pada Jumat (16/6/2023), perlintasan sempat ditutup oleh PT KAI Daop 1.

Namun, Pintu perlintasan tersebut kembali dibuka, Sabtu (15/7/2023), kendati demikian jalur tersebut belum bisa dilalui oleh kendaraan roda empat. 

Tiang beton yang sebelumnya dipasang kini sudah dibongkar, digantikan dengan batang pohon pisang. 

Maman mengatakan bahwa usai dibuka, nantinya pintu masuk perlintasan Rawa Indah yang dari arah jalan Raya Citayam akan di hotmix oleh warga, hal ini bertujuan agar pintu masuk tidak terlalu terjal. 

Baca juga: Usai dibuka, Perlintasan Kereta Api Rawa Indah Bakal Dihotmix oleh Warga

"Akses masuk agar tidak terlalu terjal. Jadi mau dibuat landai dulu, sementara kita pasang gedebong (batang) pisang," ungkapnya. 

Maman menambahkan untuk menjamin keamanan dan keselamatan pengendara yang melintas di perlintasan tersebut dijaga dua orang, baik di sisi barat maupun timur.

"Ini kan antisipasi biar tidak ada kecelakaan lagi, karena kalau sampai ada kecelakaan lagi bisa ditutup, kasihan warga sini muternya jauh," katanya. 

Ia pun meminta kesadaran dari pengendara untuk mengikuti arahan dari penjaga perlintasan agar tidak terjadi lagi kecelakaan.

"Ini kan ditutup gara-gara kecelakaan, ya kita minta biar pada nurut kalau disuruh tunggu ya tunggu, biarin kereta lewat, yang penting biar pada selamat," kata Maman. 

Baca juga: 300 Warga Tandatangani Petisi Minta Perlintasan Rawa Indah Dibuka Kembali Pasca Tabrakan Angkot & KA

Dihubungi terpisah, Pelaksana Harian Manager PT KAI Daop 1 Jakarta, Feni Novida Saragih mengatakan KAI Daop 1 Jakarta pada Sabtu, 15 Juli 2023 siang sudah melakukan pertemuan dengan kewilayahan dan perwakilan warga.

"Pertemuan tersebut untuk membahas permohonan pembukaan pintu perlintasan liar yang sudah ditutup tersebut," kata Feni.

Ia menerangkan, sesuai UU 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian di antaranya Pasal 91 Ayat 1, yakni perpotongan antara jalur KA dan jalan dibuat tidak sebidang, kemudian Pasal 94 Ayat 1 yang berbunyi untuk keselamatan perjalanan KA dan pemakai jalan, perlintasan sebidang yang tidak mempunyai izin harus ditutup.

Selanjutnya, Pasal 94 Ayat 2, penutupan perlintasan sebidang sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan oleh pemerintahan atau pemerintah daerah. 

"Maka idealnya perlintasan liar akan ditutup dengan sebelumnya terus berkoordinasi dengan Pemda, DJKA Kemenhub dan kewilayahan serta sosialisasi kepada warga dan pengguna jalan," paparnya.

Ditanya tentang perlintasan di Rawa Indah yang sudah dibuka kembali, apakah itu secara permanen atau akan ditutup kembali, Feni mengungkapkan hal tersebut belum diputuskan.

"Belum diputuskan karena harus berkoordinasi dengan Dishub dan Pemkot setempat," ucap Feni.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved