Bogor Healing

Merayakan HJB ke-541 Tahun, Ribuan Masyarakat Tumpah Ruah di Jalan Sudirman, Kota Bogor

Ini merupakan perayaan puncak HJB, usai sebelumnya acara HJB dibuka dengan sidang Paripurna di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah pada 3 Juni 2023.

Penulis: Cahya Nugraha | Editor: Umar Widodo
TribunnewsDepok/Cahya Nugraha
Ribuan warga tumpah ruah di Jalan Sudirman, Kota Bogor ikut merayakan dan menyaksikan acara budaya perayaan HJB ke-541 Tahun 

Laporan wartawan TribunnewsDepok.com, Cahya Nugraha

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BOGOR - Masyarakat Kota Bogor diselimuti rasa senang, bukan tanpa alasan, sebab hari ini Kota Hujan berulang tahun ke 541, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama dengan masyarakatnya merayakan Hari Jadi Bogor (HJB) di Jalan Sudirman. 

Ribuan masyarakat tumpah ruah turun ke jalan untuk merayakannya, serangkaian kegiatan dan pesta rakyat pun dipersembahkan untuk Pemkot Bogor untuk masyarakatnya, Minggu (4/6/2023). 

Ini merupakan perayaan puncak HJB, usai sebelumnya acara HJB dibuka dengan sidang Paripurna di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah pada 3 Juni 2023.

Pada HJB ke 541 ini juga hadir Wali Kota Kisarazu, Yoshikuni Watanabe. 

1.200 pengisi acara diperkirakan hadir memeriahkan helaran HJB, hal itu diungkapkan oleh Ketua Panitia HJB ke-541, Rakhmawati. 

"Kita perhitungkan jumlah yang ikut dalam pawai (helaran) itu ada 1.200 orang," kata Rakhmawati, Jumat (2/6/2023) 

Sebelumnya, Pemkot Bogor secara resmi meluncurkan logo HJB ke-541 yang bertemakan ’Rumawat Pusaka Kota’.

Rakhmawati menjelaskan, tema yang diusung di dalam logo HJB ke-541 menyuguhkan ornamen gerbang atau gapura pada angka 5 dan 1.

Gerbang atau gapura tersebut diambil dari lokasi yang akan dijadikan museum Pajajaran di kawasan Batutulis.

Museum ini sebagai upaya pelestarian benda-benda bersejarah peninggalan kerajaan Pajajaran.

Baca juga: Ridwan Kamil Sebut Jabar Telah Gelontorkan Rp 1 Triliun untuk Bantu Kabupaten Bogor

Baca juga: Berbeda dari Tahun Sebelumnya, Rudy Susmanto Terkesan dengan Hari Jadi Bogor ke-541

“Secara filosofis makna gapura dapat diartikan sebagai struktur bangunan yang merupakan pintu masuk atau gerbang menuju ke suatu kawasan, sehingga gapura sering diartikan sebagai suatu simbol gerbang menuju kawasan masa depan yang cerah, makmur dan sukses bagi masyarakat yang tinggal didalamnya,” kata Rakhmawati. 

Kemudian Asisten Umum (Asum) Setda Kota Bogor ini menjelaskan, angka 4 yang diapit oleh gapura tersebut disematkan ornamen kujang, sebagai benda pusaka Jawa Barat sekaligus salah satu ikon Kota Bogor.

Selain itu untuk arti warna logo oranye dan biru. Oranye memberi kesan hangat dan bersemangat serta merupakan simbol dari optimisme dan kemampuan dalam bersosialisasi.

Sementara biru, mewakili makna kepercayaan, kesetiaan, ketulusan, kebijaksanaan.

“Dari perspektif psikologi warna, warna biru memiliki arti dapat diandalkan dan bertanggung jawab,” katanya.

 

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved