Tips Mengolah Sampah Organik Sisa Makanan, Bisa Dijadikan Kompos Hingga Eko-enzim
Asep membeberkan, sampah sisa makanan dapat diolah menjadi beberapa macam hal yang pastinya bakal lebih berguna.
Penulis: Leonardus Wical Zelena Arga | Editor: murtopo
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Leonardus Wical Zelena Arga
TRBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Berikut ini tips dari Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta dalam mengolah sampah sisa makanan di rumah untuk dijadikan kompos.
Kepala Dinas LH DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan bahwa sampah organik dari sisa makanan dapat menimbulkan masalah serius bagi ekosistem lingkungan.
"Lalu juga bisa menyebabkan pemborosan energi hingga menghasilkan gas metana," ujar Asep saat dikonfirmasi, Rabu (29/3/2023).
Asep membeberkan, sampah sisa makanan dapat diolah menjadi beberapa macam hal yang pastinya bakal lebih berguna.
Ia menyampaikan olahan pertama adalah kompos yang berguna untuk membantu memperbaiki tanah, menyuburkan tanaman, dan meningkatkan kualitas air.
Berikut beberapa cara untuk merubah sampah sisa makanan menjadi kompos yang dapat dilakukan di rumah:
1. Siapkan wadah seperti pot yang bagian pinggirnya sudah dilubangi;
2. Masukkan sampah sisa makanan yang berasal dari tanaman, seperti sayuran dan buah-buahan, lalu campur dengan tanah hingga penuh;
3. Diamkan selama dua hingga tiga bulan;
4. Kompos yang sudah matang biasanya akan berwarna gelap dan tidak berbau;
5. Keluarkan kompos dari wadah.
"Kemudian olahan kedua adalah mengubah ampas kopi menjadi pupuk bagi tanaman di rumah," ucap Asep.
Adapun cara merubah ampas kopi tersebut adalah dengan memasukkan ke dalam tanah di sekitar tanaman yang ingin disuburkan.
Asep menjelaskan bahwa ampas tersebut akan membantu menyuburkan tanaman, sebab ampas kopi dapat meningkatkan retensi dan serasi air di dalam tanah.
Kemudian olahan ketiga, Asep membeberkan bahwa sisa tulang dapat diubah menjadi kaldu di rumah.
"Caranya adalah dengan merebus tulang sapi atau ayam hingga mendidih. Lalu diamkan selama 24-48 jam di dalam panci hingga air rebusan mengeluarkan minyak," kata Asep.
Lalu yang keempat, Asep menyampaikan ternyata sayur yang sudah layu dapat diolah menjadi acar.
Adapun beberapa sayuran yang dimaksud adalah sawi, mentimun, wortel, kubis, lobak, bawang, dan cabai.
"Dan yang terakhir adalah membuat sampah sisa makanan menjadi eko-enzim," pungkas Asep.
Asep menjelaskan bahwa eko-enzim merupakan cairan hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah, sayur, dan gula baik gula coklat, gula merah, maupun tebu.
"Beberapa fungsi yang dapat digunakan setelah diolah adalah menjadi cairan pel, pembersih dapur, pembersih buah dan sayur, pembasmi hama, serta pupuk tanaman," imbuhnya.
Adapun beberapa langkah untuk menyulap sampah sisa makanan menjadi eko-enzim adalah sebagai berikut:
1. Pakai sekitar 300 gram sampah kulit buah atau sisa sayuran, 100 gram gula, dan satu liter air;
2. Campur dan aduk semua bahan di dalam wadah tertutup dan simpan pada tempat yang sejuk;
3. Umumnya, setelah proses fermentasi dalam pembuatan eko-enzim berlangsung selama tiga bulan;
4. Eko-enzim akan terbentuk setelah cairan yang dihasilkan berwarna coklat gelap dan memiliki aroma fermentasi asam manis. (m36)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/depok/foto/bank/originals/Warga-RW-07-Kelurahan-Ratujaya-Kecamatan-Cipayung-kini-menikmati-hasil-pupuk-organik.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.