Kebakaran Depo Pertamnia

Kisah di Lokasi Kebakaran Depo Plumpang, Minta Nasi Bungkus Seorang Ibu Dimarahi Petugas

Minta nasi bungkus seorang ibu dimarahi petugas. Inilah salah satu Kisah di lokasi kebakaran Depo Plumpang, Rawa Badak, Jakarta Utara.

|
Penulis: Miftahul Munir | Editor: dodi hasanuddin
TribunnewsDepok.com/Miftahul Munir
Kisah di Lokasi Kebakaran Depo Plumpang, Minta Nasi Bungkus Seorang Ibu Dimarahi Petugas 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, PLUMPANG - Kisah di lokasi kebakaran Depo Plumpang, Minta nasi bungkus seorang ibu dimarahi petugas.

Beragam cerita terjadi di lokasi kebakaran di Depok Plumpang milik Pertamina. 

Salah satunya adalah cerita seorang ibu yang tidak menjadi korban kebakaran.

Baca juga: Fatma Bersyukur Rumahnya Selamat dari Lumatan Si Jago Merah di Tragedi Kebakaran Depo Pertamina

Seorang ibu lanjut usia bernama Amah teriak-teriak sembari jalan di lokasi kebakaran Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara pada Senin (6/3/2023).

Ibu itu marah setelah tidak mendapatkan bantuan pangan atau nasi bungkus di posko kebakaran.

Padahal rumah ibu itu tidak terkena kebakaran, tapi justru meminta makan yang sejatinya disiapkan untuk korban kebakaran.

"Saya enggak terima saja dimarah-marahi, kalau emang enggak dapat enggak usah marah-marah itu orang," ucapnya.

Ia mengaku, meski rumahnya tidak terbakar tapi ia lelah ketika peristiwa itu terjadi lantaran lari-larian menyelamatkan diri.

Namun, ia ingin sama seperti warga korban kebakaran yang mendapat bantuan makan dari pemerintah.

"Saya kesal pak diomelin, saya masih bisa pak beli nasi Rp 10.000," tegasnya.

Amah mengaku merupakan warga baru yang tinggal belum lama di lokasi kebakaran tersebut.

Baca juga: Polres Bogor Bekuk Puluhan Maling Motor dari Berbagai Daerah di Indonesia, Barang Bukti 40 Motor

Ia pun tak masalah jika tidak mendapat sembako seperti para korban kebakaran.

"Saya benar belum lapor ke RT RW, tapi saya pengen dapat nasi pak," ungkapnya.

Sebelumnya Perwira Piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara Idrisman menjelaskan, sebelumnya pada pukul 02.00 WIB jumlah tewas 13 orang.

"Jumlah korban tewas 13 orang, luka-luka itu 49 orang. Untuk korban yang meninggal itu 10 orang dewasa dan tiga anak-anak," kata Idrisman di lokasi, Sabtu (4/3/2023). 

Idrisman menyebut, sumber titik api berada di pipa tangki BBM yang menimbulkan kobaran api hebat hingga menjalar ke pemukiman warga.

"Pipa tangki yang terbakar, ada satu (pipa tangki), perambatan ke warga tadi karena ada ledakan kecil," ujarnya.

"Permukiman sendiri yang terdampak itu ada sebagian, mungkin satu RT di RW 09 dan ada di RW 01, jumlah rumah yang termakan belum terhitung, kisarannya puluhan," pungkasnya. (m26)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved