Kriminalitas

Kasus Pelecehan Seksual di Bus Transjakarta, Penumpang Minta Jumlah Petugas Ditambah

Ditambah lagi, kerap kali tidak ada petugas Transjakarta yang mengawasi penumpang saat berada di dalam bus.

Editor: murtopo
Wartakotalive.com/Nuri Yatul Hikmah
Halte bus Transjakarta Pasar Senen, Senen, Jakarta Pusat. 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Nuri Yatul Hikmah

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, SENEN — kasus pelecehan seksual yang menimpa wanita pengguna Transjakarta berinisial H, mengundang simpati banyak orang.

Pasalnya, kasus pelecehan seksual terhadap wanita dalam transportasi publik bukanlah kali pertama terjadi.

Gita (19) mahasiswa yang setiap harinya menggunkaan moda transportasi publik dari Cikarang menuju Pasar Senen untuk berkuliah, mengaku geram dengan maraknya kasus-kasus pelecehan seksual dalam bus.

Hal itu menurutnya sangat menganggu dan membuat dirinya ketakutan kala menumpangi transportasi publik. 

"Saya biasa (naik Transjakarta) dari Cikarang, daerah Bekasi sampai Stasiun Senen," ujar Gita saat ditemui di Halte Pasar Senen, Senen, Jakarta Pusat, Selasa (21/2/2023).

"Saya merasakan, karena saya sendiri kan jauh dari rumah juga, jadi saya sempat ketakutan. Tapi yang penting jaga diri aja, tas, dompet jangan sampai ke tangan orang lain," lanjut Gita. 

Gita mengungkap, dirinya sering merasa risih tatkala bus dalam kondisi penuh.

Ditambah lagi, kerap kali tidak ada petugas Transjakarta yang mengawasi penumpang saat berada di dalam bus.

Sehingga, kata dia, sulit meminta bantuan apabila sedang terjadi kejadian yang tidak diinginkan.

"Harapan saya petugas TJ-nya lebih banyak, karena sering dalam satu busway enggak ada petugasnya," ujar Gita. 

Kendati begitu, wanita bertubuh tinggi tersebut memiliki tips berkendara dengan nyaman saat transportasi publik sedang penuh.

Menurut dia, para penumpang wanita bisa bergeser ke arah tempat duduk prioritas atau khusus wanita.

Selain itu, kata Gita, memakai baju tertutup, berjaket, dan bergeser ke kerumunan wanita jika sedang sendirian, bisa menjadi solusi agar tetap aman saat menaiki kendaraan umum. 

Baca juga: Terkait Kasus Pelecehan Seksual, PT Transjakarta Serahkan kepada Pihak yang Berwajib 

"Kalau saya sendiri lebih milih cari aman, ambil daerah wanita terus kalau naik KRL, bisa naik peron paling ujung khusus wanita," jelas Gita.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved