Tekan Angka Stunting, Pemkab Bogor Tingkatkan Peranan Posyandu Untuk Terjun Langsung ke Masyarakat
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bogor, Renaldi Yushab Fiansyah, mengatakan peran Posyandu sangat vital
Penulis: Hironimus Rama | Editor: Vini Rizki Amelia
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, SUKARAJA - Stunting masih menjadi persoalan serius di Kabupaten Bogor.
Tingkat stunting di Kabupaten Bogor berada di angka 5,11 persen pada 2022 ini. Angka ini turun 4,78 persen dari 9,89 persen pada 2021
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menargetkan bebas stunting pada 2024 nanti.
Untuk mencapai target itu, Pemkab Bogor melakukan peningkatan peran Posyandu dengan menggerakkan Kelompok Kerja Operasional Pembinaan (Pokjanal) Posyandu tingkat kabupaten, kecamatan, serta para Pendamping Posyandu Juara (PPJ).
Baca juga: Pemprov DKI Bakal Lelang Jabatan Sekda dan Deputi Gubernur Secara Nasional, Berikut Persyaratannya
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bogor, Renaldi Yushab Fiansyah, mengatakan peran Posyandu sangat vital dalam penanganan stunting.
Hal itu dia sampaikan dalam Rapat Koordinasi Peningkatan Kapasitas Pokjanal Posyandu Menuju Posyandu Multifungsi, di M-One Hotel, Sukaraja, Rabu (14/12/2022).
"Saat ini satu-satunya layanan proaktif ke masyarakat di desa adalah Posyandu. Kegiatan ini terjadwal setiap bulan dan langsung mendatangi masyarakat,” kata Renaldi dalam rapat, Rabu (14/12/2022).
Baca juga: Orang Tua Murid Apresiasi Langkah Pemerintah Kota Depok Terkait Penundaan Pembangunan Masjid
Menurut dia, Kabupaten Bogor sedikit kurang diuntungkan dalam penanganan stunting karena populasi yang besar.
"Kalau kita tidak bergerak bersama, tidak akan mungkin bisa kita tangani persoalan stunting ini," jelasnya.
Renaldi berpesan kepada Pokjanal Posyandu dan Pendamping Posyandu Juara agar tudak pernah bosan melakukan perubahan yang sifatnya mengakselerasi peran Posyandu di tengah masyarakat.
Baca juga: Pria Tanpa Indentitas Ditemukan Tewas di Perkebunan Sawit Cigudeg, Diduga Penderita ODGJ
“Saya berharap kita bisa bersinergi untuk memperkuat teman-teman di desa. Kita kuatkan lagi layanan Posyandu di wilayah masing-masing,” ungkap Renaldi.
Terpisah, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Aspemkesra), Hadijana, mengatakan Pemkab Bogor berkomitmen melakukan intervensi stunting secara menyeluruh demi tercapainya Bogor Bebas Stunting di tahun 2024.
Percepatan penanganan dan penajaman sasaran stunting pada tahun 2020 telah ditetapkan 38 desa dari 14 kecamatan.
Baca juga: Wakil Wali Kota Depok Siap Penuhi Permintaan Orangtua Murid SDN Pondok Cina 1
Pada tahun 2021 sebanyak 68 desa di 26 kecamatan menjadi sasaran intervensi stunting.
Lalu tahun 2022 ini telah ditetapkan 104 desa di 34 kecamatan sebagai lokus fokus intervensi stunting.
"Kita optimis pada 2024 nanti Kabupaten Bogor bisa mencapai target bebas stunting," tandas Hadijana.