Berita UI

Tren Obesitas pada Remaja Saat Ini, Pakar Gizi FKUI Sebutkan Penyebab yang Kerap Dilakukan Remaja

Pakar gizi FKUI sebutkan penyebab yang kerap dilakukan remaja sehingga menderita obesitas yang saat ini menjadi tren.

Penulis: dodi hasanuddin | Editor: dodi hasanuddin
Humas dan KIP UI
Tren Obesitas pada Remaja Saat Ini, Pakar Gizi FKUI Sebutkan Penyebab yang Kerap Dilakukan Remaja 

Belum lagi, tambah dr. Dian, dengan adanya kemajuan teknologi saat ini juga cukup mendorong seseorang mengalami obesitas.

Mulai dari begitu mudahnya memesan makanan melalui aplikasi, hingga melakukan kegiatan tanpa harus bertatap muka yang turut mengurangi aktivitas fisik.

Seperti saat masa pandemi Covid-19, masyarakat dibatasi kegiatan dan mobilitasnya sehingga sebagian besar dilakukan di rumah.  

“Sehingga kemudian, yang tadinya kita lebih banyak bergerak menjadi kurang bergerak. Padahal, aktivitas fisik itu harusnya konsisten dilakukan untuk pengeluaran kalori yang berlebih. Seseorang yang terbiasa lari pagi, main basket, atau olahraga lainnya menjadi takut untuk melakukannya saat awal pandemi, karena memang pemerintah memberlakukan aturan yang membatasi aktivitas masyarakat," ujar dr.Dian.

"Jika orang tersebut memiliki motivasi yang kuat, ia mampu melakukannya sendiri di rumah. Tetapi, lebih banyak orang yang tidak melakukan. Jadi, peningkatan berat badan itu memang banyak terjadi pada masa pandemi,” tambahnya.

Selain mengalami peningkatan berat badan, obesitas akan berdampak pada tubuh manusia mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki.

Seperti penyakit diabetes, gangguan jantung, paru, hati, dan berbagai penyakit lainnya.

Depresi

Di sisi lain, obesitas pada remaja juga dapat menyebabkan depresi karena rasa malu, bahkan ada yang mengalami perundungan melalui body shamming.

Saat mengalami depresi, mereka akan mengalami penurunan rasa percaya diri dan merasa tidak berdaya untuk melakukan sesuatu yang berujung pada penurunan prestasi belajar.  

Baca juga: FMIPA Universitas Indonesia Ciptakan Pendeteksi Longsor Jarak Jauh Berbasis Internet of Things

Berdasarkan kondisi tersebut, dalam disertasi studi doktoralnya, dr. Dian membuat program yang diberi nama From Fat to Fit with SMART Program.

Program ini merupakan program penurunan berat badan yang ditujukan untuk meningkatkan pemberdayaan diri pada mahasiswa yang diintervensi dengan metode coaching.

Program dilaksanakan pada mahasiswa UI yang menjalani pemeriksaan kesehatan mahasiswa baru di Klinik Satelit MAKARA UI dan mengalami obesitas.

Pada pelaksanaanya, program ini tidak hanya berfokus untuk menurunkan berat badan tetapi juga menerapkan healthy behaviors habit sehingga mahasiswa mampu menjadi manusia yang lebih berdaya terhadap individu, keluarga, dan komunitasnya.  

Kegiatan dalam program tersebut, meliputi pengukuran status antropometrik dan komposisi tubuh, pengisian kuesioner pada awal program, edukasi, dan kembali dilakukan pengukuran status antropometrik dan komposisi tubuh serta pengisian kuesioner pada akhir program.

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved