Berita UI

Tren Obesitas pada Remaja Saat Ini, Pakar Gizi FKUI Sebutkan Penyebab yang Kerap Dilakukan Remaja

Pakar gizi FKUI sebutkan penyebab yang kerap dilakukan remaja sehingga menderita obesitas yang saat ini menjadi tren.

Penulis: dodi hasanuddin | Editor: dodi hasanuddin
Humas dan KIP UI
Tren Obesitas pada Remaja Saat Ini, Pakar Gizi FKUI Sebutkan Penyebab yang Kerap Dilakukan Remaja 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, MARGONDA - Tren obesitas pada remaja saat ini, Pakar gizi FKUI sebutkan penyebab yang kerap dilakukan.

Pandemi, studying from home, dan godaan pemesanan makanan melalui online, membuat "generasi rebahan" cenderung malas gerak, namun rajin mengemil.

Akibatnya, kerap terlihat orang-orang yang memiliki kelebihan berat badan.

Baca juga: Terbaru 2023, Universitas Indonesia Masuk 10 Terbaik Perguruan Tinggi di Asia Tenggara

Menurut Dr. dr. Dian Kusuma Dewi M.Gizi, Sp.KKLP., yang merupakan salah seorang staf pengajar pada Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), obesitas adalah saat seseorang mengalami ketidakseimbangan antara kalori yang masuk dengan yang keluar.

Saat terjadi ketidakseimbangan dan akhirnya menumpuk, maka seseorang dapat mengalami kelebihan berat badan yang akhirnya berujung pada obesitas.  

 “Sebetulnya tidak semata-mata seseorang langsung mengalami obesitas, pada prosesnya akan diawali dengan kelebihan berat badan (overweight). Kelebihan berat badan yang tidak tertangani dengan baik, dapat naik menjadi kategori obesitas kelas 1. Obesitas kelas 1 yang belum tertangani juga, maka orang tersebut dapat masuk menjadi obesitas kelas 2,” ujar dr. Dian.

Ia menambahkan bahwa obesitas dapat dialami seseorang dari segala usia.

Obesitas juga merupakan salah satu penyakit degeneratif yang kini banyak menyasar usia anak-anak dan remaja.  

Faktor Penyebabnya

Menurut dr. Dian, yang juga merupakan pengurus Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI), makan banyak tidak selalu menjadi penyebab seseorang mengalami obesitas.

Justru, pada beberapa kasus ditemukan bahwa asupan makanan yang masuk dalam tubuh mereka kurang dari kebutuhannya, namun jenis makanan yang dipilih dan jadwal makan yang salah yang sering menjadi penyebab.

Selain itu, pola tidur yang kurang seimbang juga dapat menjadi penyumbang pada beberapa kasus obesitas.  

Baca juga: Riset FEB UI: Kenaikan Cukai Rokok Salah Satu Solusi Mencegah Stunting

Pola tidur atau istirahat yang kurang akan berpengaruh terhadap ketidakseimbangan hormon, dan hal ini banyak dialami oleh remaja.

Pada masa tersebut, remaja dalam keadaan emosi yang belum stabil dan sedang memasuki masa pencarian jati diri menuju dewasa. 

 Jika orangtua salah dalam pola asah, asih, dan asuh kepada anak, maka dapat berpengaruh terhadap peningkatan berat badan.  

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved