Berita UI
Gandeng PT Astha Aptana Mulia, FIA UI Siapkan SDM Berkualitas untuk Kemajuan Sektor Asuransi
FIA UI siapkan SDM berkualitas untuk kemajuan sektor asuransi. Untuk itu, FIA UI gandeng PT Astha Aptana Mulia.
Penulis: dodi hasanuddin | Editor: dodi hasanuddin
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, MARGONDA - Gandeng PT Astha Aptana Mulia, FIA UI siapkan SDM berkualitas untuk kemajuan sektor asuransi.
Salah satu faktor utama yang diperlukan untuk menguatkan performa industri asuransi adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
SDM menjadi salah satu kunci kemajuan sektor asuransi dan industri keuangan. Saat ini, Indonesia masih kekurangan banyak SDM dengan kompetensi ekonomi dan keuangan, dan juga industri keuangan syariah.
Baca juga: Terbaru 2023, Universitas Indonesia Masuk 10 Terbaik Perguruan Tinggi di Asia Tenggara
Menanggapi kondisi tersebut, Klaster Riset Risk Governance Centre (RGC), Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) menggandeng PT Astha Aptana Mulia (INASIA) tandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS).
Perjanjian tersebut dilakukan dalam hal pengembangan SDM bidang perasuransian.
PKS ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia serta membangun integritas yang tinggi, yang saat ini sangat dibutuhkan oleh industri asuransi di seluruh belahan dunia.
“Ilmu asuransi telah ada di Universitas Indonesia sejak tahun 1960-an. Dengan perkembangan sektor asuransi saat ini yang didominasi oleh perusahaan multinasional, maka diperlukan adanya sinergi antar lembaga untuk memaksimalkan potensi yang ada," kata Dekan FIA UI, Prof. Dr. Chandra Wijaya, M.Si., M.M.
"Bekerja sama dengan Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia (AAMAI) dan INASIA yang merupakan lembaga pendidikan non formal bidang perasuransian, FIA UI melalui RGC berharap, dapat menjadi motor untuk menggerakkan potensi SDM asuransi di Indonesia. Terlebih jumlah pemegang polis asuransi di Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di Asia," tambahnya.
Michael Sinaga selaku sekretaris perusahaan INASIA menyebut bahwa INASIA ingin meningkatkan kualitas sumber daya manusia di industri asuransi dengan menyediakan talent yang memiliki kualifikasi dan integritas yang tinggi sesuai dengan kebutuhan industri asuransi.
Ia menyebut bahwa peningkatan kualitas SDM akan berimplikasi juga pada peningkatan perkembangan industri asuransi di Indonesia.
“Jumlah anggota AAMAI yang telah melakukan sertifikasi mencapai 9.737 orang, namun hanya sejumlah 3.000an yang aktif mengimplementasikan keilmuan asuransi. Hal ini kami sadari bahwa perlu dan penting untuk mengelola potensi sumber daya manusia di bidang asuransi agar pasar asuransi dapat dimaksimalkan oleh perusahaan-perusahaan nasional,” ungkap Ketua Bidang Pengembangan Standar Kompetensi Asuransi Jiwa AAMAI, Dr. Prihantoro, MBA, AAIJ, AMRP, CPIE, QIP.
Risk Governance Centre (RGC)
Risk Governance Centre (RGC) merupakan sub unit usaha di bawah Lembaga Pengkajian dan Penerapan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (LPPIA FIA UI).
LPPIA merupakan Unit Kerja Khusus Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UKK PPM) di bawah FIA UI. RGC menjalankan kegiatan organisasi terkhusus pada bidang perasuransian.
Baca juga: Bisnis Saham Masih Menggiurkan, Ini Cara Memilih Saham Terbaik Bagi Pemula
Sehingga dalam rangka meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di Indonesia terkait dengan asuransi, RGC menjalin kerja sama dengan berbagai mitra diantaranya yaitu dengan AAMAI dan INASIA.
Kisah Hidup CEO Maxima Impact Ivan Ahda Calon Ketua Umum Iluni UI, Usung Asuransi Kesehatan Alumni |
![]() |
---|
Vokasi UI Bikin Heboh Jepang, Tampilkan Video Tari Tradisional Berbasis Teknologi Virtual Reality |
![]() |
---|
UI Dapat Dukungan Dana Abadi dari ParagonCorp Senilai Ro 50 Miliar, Wujud Implementasi Kolaborasi |
![]() |
---|
UI Sambut Delegasi Zimbabwe Dipimpin Wakil Kepala Sekretaris Presiden, Bahas Kolaborasi Pendidikan |
![]() |
---|
Di Brasil, Rektor UI Sebut Pentingnya Kerja Sama dan Kolaborasi Antar Perguruan Tinggi Negara BRICS+ |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.