Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bogor 2022 Mencapai 5,2 Persen, Warga Miskin dan Pengangguran Menurun
angka pengangguran di Kabupaten Bogor turun drastis dari 14,29 persen pada 2020 menjadi 12,22 persen pada tahun 2021.
Penulis: Hironimus Rama | Editor: Vini Rizki Amelia
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CIBINONG - Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bogor menunjukkan peningkatan yang signifikan pasca pandemi Covid-19 melanda pada 2020 lalu.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor, tahun 2021 lalu pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor melesat dari -1,77 persen menjadi 3,55 persen.
Lalu pada 2022, pertumbuhan ekonomi semakin meningkat hingga mencapai 5,20 persen.
Indikator lainnya juga menunjukkan tanda-tanda positif. Sebut saja, angka pengangguran turun drastis dari 14,29 persen pada 2020 menjadi 12,22 persen pada tahun 2021.
Pada 2022, angka pengangguran turun lagi menjadi 10,64 persen.
Dari sisi daya beli masyarakat Kabupaten Bogor pun terus mengalami peningkatan. Tahun 2020 daya beli hanya Rp 10.317.000 per tahun setiap orang.
Angka ini meningkat menjadi Rp10.410.000 per tahun per orang, dan tahun 2022 menjadi Rp10.860.000 per tahun per orang.
Baca juga: Cara Mudah Dapatkan KIA Kota Depok, Bisa Melalui Aplikasi Milik Pemkot atau Whatsapp di Nomor Ini
Sebagai akibat dari semakin baiknya indikator makro, tingkat kemiskinan juga menurun. Pada 2020 angka kemiskinan berada di angka 7,69 persen.
Tahun 2021 kemiskinan menjadi 8,13 persen karena dampak pandemi Covid-19. Angka ini turun menjadi 7,73 persen tahun 2022.
Tingkat kemiskinan di Kabupaten Bogor tahun 2022 berada di urutan ke 11 dari 27 Kota/Kabupaten se-Jawa Barat.
Baca juga: Tabrakan Mobil dengan Motor di Tebet Jakarta Selatan, Pemotor Alami Luka Serius
Pada tahun 2021 angka kemiskinan Provinsi Jawa Barat sebesar 8,40 persen, sementara di Kabupaten Bogor sebesar 8,13 persen.
Sementara tahun 2022 angka kemiskinan Jabar sebesar 8,06 persen dan di Kabupaten Bogor berada di angka 7,73 persen. Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Bogor berkurang sebanyak 16.500 jiwa.
Kepala Bappedalitbang Kabupaten Bogor, Suryanto Putra menjelaskan keberhasilan ini tentu berkat kerja keras Pemkab Bogor dengan semua pihak, dengan adanya program penanganan kemiskinan, pembangunan dan pemulihan ekonomi pasca Covid-19.
Baca juga: Raih Penghargaan Kabupaten Terinovatif, Iwan Setiawan Paparkan Dua Inovasi Unggulan Pemkab Bogor
"Ini luar biasa. Apalagi untuk ukuran Kabupaten Bogor dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia," kata Suryanto, Selasa (17/1/2023).
Berdasarkan RPJMD Kabupaten Bogor tahun 2018-2023, dimana di dalamnya terdapat program prioritas Pancakarsa, Kabupaten Bogor telah melakukan upaya mewujudkan pembangunan daerah dalam rangka peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat.
"Kita berupaya membuka kesempatan kerja dan lapangan berusaha, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik dan daya saing daerah," tuturnya.
Baca juga: Dinkes Kabupaten Bogor Himbau Pedagang Berhenti Jualan Chiki Ngebul Berbahaya Bagi Kesehatan
Semua upaya ini dilakukan secara kolaborasi dan terintegrasi, terlebih di akhir tahun RPJMD.
"Semua kita lakukan secara optimal, mudah-mudahan lancar sehingga target kinerja yang kita rencanakan bisa tercapai,” papar Suryanto
Untuk diketahui, berbagai upaya yang telah dilakukan Pemkab Bogor untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: Info Terkini Cuaca Depok Selasa 17 Januari 2023 Diprediksi Hujan Ringan Hingga Sedang Sepanjang Hari
Pemkab Bogor telah berhasil memfasilitasi 48.578 calon pelamar kerja, dengan 104 lowongan pekerjaan melalui Bogor Career Center (BCC).
Bahkan dari 48.578 calon pelamar kerja, sebanyak 2.676 berhasil mendapatkan pekerjaan atau sudah bekerja.
Selain itu, bagi masyarakat yang belum mendapat pekerjaan, Pemkab Bogor fasilitasi dengan magang di sejumlah perusahaan dan pelayanan pelatihan di Balai Latihan Kerja.
Baca juga: Underpass Dewi Sartika Depok Diresmikan Siang Ini oleh Ridwan Kamil, Ini Pesan Imam Budi Hartono
"Total yang sedang mengikuti pelatihan sebanyak 325 orang," beber Suryanto.
Di bidang pendidikan, Pemkab Bogor membebaskan biaya pendidikan bagi masyarakat kurang mampu dan program beasiswa bagi 1.200 siswa berprestasi untuk jenjang Pendidikan S1.
Dalam bidang infrastruktur, kebijakan bantuan keuangan Satu Milyar Satu Desa (Samisade) berdampak sangat positif.
Baca juga: Soal Rencana Maju Pilkada Kabupaten Bogor 2024, Ade Jaro Serahkan ke Publik
Selain untuk penguatan jalan dan pembuatan jalan, Samisade juga berdampak untuk pertanian, perdagangan, mengurangi biaya transportasi dan efisiensi waktu.
“Kita setiap tahun lakukan perbaikan jalan, pemeliharaan, pembuatan jalan baru, dan pelebaran. Semuanya untuk memudahkan aksesibilitas kegiatan perekonomian masyarakat guna mendorong meningkatkan perekonomian masyarakat,” jelasnya
Sedangkan untuk program penurunan angka kemiskinan, dilakukan secara kolaborasi dan terintegrasi dengan Perangkat Daerah lainnya, diantaranya, Bantuan PBI (Penerima Bantuan Iuran) JKN-KIS daerah.
Bantuan ini diberikan kepada masyarakat miskin yang belum memiliki BPJS, serta bantuan perlindungan kesehatan berupa bantuan uang untuk pengobatan bagi masyarakat yang benar-benar miskin.
“Kita ingin mengurangi beban hidup masyarakat miskin, meningkatkan pendapatan mereka dan ditopang dengan pembinaan usaha mikro," tandas Suryanto.
Cara Mudah Dapatkan KIA Kota Depok, Bisa Melalui Aplikasi Milik Pemkot atau Whatsapp di Nomor Ini |
![]() |
---|
Punya Riwayat Penyakit, Ferry Irawan Ajukan Penangguhan Penahanan |
![]() |
---|
Hotman Paris Pastikan Tak Ada Damai Untuk Ferry Irawan dan Proses Hukum Tetap Berjalan |
![]() |
---|
Info Terkini Cuaca Depok Selasa 17 Januari 2023 Diprediksi Hujan Ringan Hingga Sedang Sepanjang Hari |
![]() |
---|
Underpass Dewi Sartika Depok Diresmikan Siang Ini oleh Ridwan Kamil, Ini Pesan Imam Budi Hartono |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.