Gempa Bumi di Cianjur
Gempa Bumi Cianjur, Warga Desa Mangunkarta Terpaksa Makan Sehari Sekali karena Bantuan Dicegat
warga yang menghentikan mobil di tengah jalan itu berdalih bahwa seluruh bantuan gempa bumi sudah penuh di Desa Mangunkerta.
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Informasi pencegatan bahan bantuan dari relawan dalam gempa Cianjur dibenarkan oleh sejumlah relawan.
Hal itu disampaikan salah seorang relawan yakni Ustad Ibrahim dari Yayasan Permata Hati Jauhari.
Ibrahim mengatakan pada Rabu (23/11/2022) pukul 14.00 WIB, yayasan tersebut mengantarkan bantuan untuk Desa Mangunkerta, Cugenang, Cianjur, Jawa Barat.
Mobil yang membawa bahan sembako untuk bantuan gempa bumi itu melintasi Jalan Gatot Mangkupraja dari Nagrak, Cugenang, Cianjur.
Simak video berikut ini:
Namun, baru beberapa kilometer berjalan, mobil tersebut dihentikan oleh warga pada jarak 2 km sebelum Desa Mangunkerta yang menjadi desa tujuan mereka.
Ibrahim mengatakan, warga yang menghentikan mobil di tengah jalan itu berdalih bahwa seluruh bantuan gempa bumi sudah penuh di Desa Mangunkerta.
Awalnya, Ibrahim sempat percaya bahwa bantuan di desa yang dituju sudah penuh.
Baca juga: Pengumpulan Video Diperpanjang, Lomba V-Blog Pariwisata Kota Depok Berhadiah Belasan Juta Rupiah
Sebab kata Ibrahim, jalan menuju desa tersebut tersendat parah. Dirinya mengira tersendatnya jalan karena ada penumpukan truk di Desa Mangunkerta.
Namun demikian, Ibrahim beralasan kepada para warga yang mencegat bahwa mereka akan putar balik.
Karena warga Cianjur, Ibrahim langsung berpikir bahwa akan nihil warga Desa Mangunkarta mendapatkan bantuan terlebih dahulu karena letaknya di ujung Jalan Gatot Mangkupraja.
Baca juga: Gempa Bumi Cianjur, Engsel Tumitnya Geser Bikin Santri Ini Pingsan Setelah Terjun dari Lantai Tiga
Ibrahim memilih untuk terus melanjutkan perjalan hingga ke tujuan Desa Mangunkerta.
Saat tiba di Desa Mangunkerta, benar saja desa tersebut belum terjangkau sama sekali oleh relawan termasuk pemerintah.
Bahkan, mereka tidak memiliki terpal untuk membuat tenda hingga meminta spanduk yang dibawa relawan Yayasan Permata Hati Jauhari yang dibawa untuk dokumentasi.
Baca juga: Gempa Bumi di Cianjur, Pemkot Depok Terjunkan Dokter Spesialis Bedah, Dokter Umum, dan Perawat
Kata Ibrahim, perjalanan ke Desa Mangunkarta dari Desa Nagrak sebenarnya dekat hanya 15 menit ditempuh perjalanan mobil.
Namun, karena kondisi jalan yang macet parah, mereka harus menempuh dua jam perjalanan.
Tim relawan baru tiba di Desa Mangunkerta pada pukul 16.00 WIB.
Menurut Ibrahim, kemacetan tersebut diakibatan oleh para warga yang kerap mencegat kendaraan dan meminta bantuan.
Baca juga: PLN Siapkan 26 SPKLU untuk Pengisian Kendaraan Berbasis Listrik di Jakarta
"Sebenarnya kalau macet karena bongkar muat bantuan itu hanya sebentar saja. Mereka bongkar mobil jalan," jelas Ibrahim.
Ibrahim pun menyayangkan tidak adanya koordinasi dari pemerintah setempat untuk mengumpulkan bantuan dan distribusi bantuan.
Hal itu yang menyebabkan relawan bingung untuk menyalurkan bantuan.
Baca juga: VIDEO : Kampung Piala Dunia Qatar 2022 di Depok
Apalagi, ternyata bantuan tidak terdistribusi merata lantaran masih banyak desa yang tidak terjamah bantuan pemerintah.
Misalnya di Desa Mangunkarta yang mereka hampiri.
Warga desa hanya makan dari hasil pertanian mereka selama dua hari terisolasi karena gempa.
Bahkan warga Desa Mangunkarta mengaku hanya satu kali sehari makan demi menghemat pasokan bahan makanan dari hasil tani mereka. (Des)