Penelitian UI

Indonesia Jadi Penyumbang Terbesar di Dunia, Mahasiswa UI Bikin Panel Surya Roll dari Sampah Plastik

Mahasiswa UI bikin Panel Surya Roll dari sampah plastik. Hal itu dilakukan lantaran Indonesia jadi penyumbang sampah plastik terbesar di dunia.

Penulis: dodi hasanuddin | Editor: dodi hasanuddin
Humas dan KIP UI
Indonesia Jadi Penyumbang Terbesar di Dunia, Mahasiswa UI Bikin Panel Surya Roll dari Sampah Plastik 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BEJI -  Indonesia jadi penyumbang terbesar di dunia, mahasiswa UI bikin Panel Surya Roll dari sampah plastik.

Kepedulian mahasiswa Universitas Indonesia terhadap lingkungan diperlihatkan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia atau FTUI.

Mereka berupaya sekuat tenaga menciptakan inovasi dari sampah plastik demi sebuah harapan mengurangi sampah plastik di Indonesia.

Baca juga: Teliti Banjir Tangerang Doktor Ilmu LIngkungan Universitas Indonesia Lulus dengan IPK Sempurna

Tiga mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) menggagas panel surya roll dengan memanfaatkan limbah plastik sebagai salah satu komponennya.

Mereka pun memberi nama Printable Alternative Solar Roll (PARASOL).

Ketiga mahasiswa tersebut adalah Afra Moedya Abadi, Tiffany Liuvinia, dan Yosep Dhimas Sinaga dari Departemen Teknik Kimia FTUI, angkatan 2020.

Berkat desain PARASOL, tim UI berhasil menjuarai kompetisi ESG Symposium 2022 "Hacks to Heal Our Planet: ESG Idea Pitching" Regional Competition yang diselenggarakan oleh PT Siam Cement Group (SCG).

Pada tingkat nasional, tim UI terlebih dahulu mengalahkan 230 tim dari Indonesia sebelum melaju ke tingkat regional.

Pada kompetisi ESG 2022 di tingkat regional, Tim UI kembali berjaya setelah mengalahkan lima tim lain dari beberapa negara Asia Tenggara yang mewakili negaranya masing-masing.  

Menurut Yosep Dhimas, mereka membuat PARASOL dilatarbelakangi beberapa hal, pertama karena Indonesia menjadi penyumbang limbah plastik terbesar di dunia.

Kedua, berkaitan dengan krisis energi terutama dengan panel surya silikon yang beredar di Indonesia masih ada kekurangan.

“Dari kedua latar belakang tersebut, akhirnya kami tergerak untuk membuat PARASOL. Inovasi panel surya alternatif ini kami rancang dalam bentuk plastik rol yang praktis, fleksibel, dan semi transparan. PARASOL memanfaatkan prinsip perovskite solar cell dengan nilai efisiensi yang mampu bersaing dengan panel surya konvensional,” kata Yosep.

Baca juga: Sukseskan Presidensi G20, Bus Listrik Merah Putih Universitas Indonesia Dipuji Warga Bali

Pemilihan sampah plastik PET (polyethylene terephthalate) dilakukan sebab plastik jenis ini yang paling mudah ditemukan serta didaur ulang dengan biaya yang tidak terlalu tinggi.

Hal ini juga selaras dengan prinsip PARASOL yang fleksibel.

PARASOL memiliki cara kerja yang mirip seperti panel surya silikon pada umumnya, yaitu memanfaatkan sinar matahari.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved