Universitas Indonesia
FIK UI Lakukan Pencegahan Penyakit Tidak Menular dengan Melatih Kader Posbindu Masyarakat Tenjolaya
Pemeriksaan meliputi tekanan darah, tinggi badan, berat badan, lingkar pinggang, cek darah, gula darah, asam urat, dan kadar kolesterol
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BOGOR - Cegah Penyakit Tidak Menular (PTM), Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia dan PT SMF mengadakan pelatihan kader Posbindu kepada masyarakat Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor.
Hal itu demi mewujudkan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan dalam rangka mencegah penyakit tidak menular (PTM) Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) UI dan PT SMF mengadakan program pelatihan kader Posbindu.
Berdasarkan data FIK, dari tahun ke tahun menunjukkan prevalensi Penyakit Tidak Menular (PTM) terus mengalami kenaikan.
Bahkan PTM merupakan penyakit pembunuh terbesar dengan biaya kesehatan tertinggi.

PTM adalah gangguan metabolik yang dapat menyerang siapa saja, baik itu mereka yang sudah lanjut usia, anak muda termasuk usia anak-anak sekalipun. Kebanyakan faktor PTM disebabkan perilaku gaya hidup individu.
PTM diantaranya meliputi penyakit kanker, stroke, jantung, ginjal kronis, diabetes melitus dan hipertensi.
Sebagai silent killer, salah satunya stroke yang menjadi penyakit nomor satu pembunuh di Indonesia.

Untuk mencegah peningkatan PTM di masyarakat, Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) Universitas Indonesia (UI) bekerja sama dengan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) melalui program SMF Care, membina kader Posbindu di desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor.
Berada tepat di daerah kaki gunung Salak, kegiatan pelatihan ini turut dihadiri oleh seluruh RW di Desa Gunung Malang, ketua RT dan RW, Karang Taruna, dan Sekretaris Desa (Sekdes), Kasi Kemas Kecamatan Tenjolaya serta turut dibantu oleh Puskesmas Tenjolaya.
Pelatihan diadakan mulai 28 Oktober hingga Akhir November dengan jadwal sekali seminggu.
Baca juga: Universitas Indonesia Jadi Institusi Terkemuka Menurut Akademisi dan Pengusaha Internasional
Kegiatan ini meliputi bagaimana peran dan fungsi kader di Posbindu, cara melakukan skrining kesehatan hingga tata cara membuat laporan kesehatan.
Selain itu, juga dilakukan pengenalan dan cara menggunakan aplikasi SIMAS untuk mencegah serangan berulang pada penderita stroke.
Kehadiran Posbindu diharapkan dapat menjadi wadah sosialisasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan terutama terkait mencegah PTM.
Baca juga: Universitas Indonesia Jadi yang Terbaik di Indonesia, Rektorat: Berkat Dukungan Semua Pihak