Gagal Ginjal Akut Anak
Apotek di Sawangan Depok Tak Lagi Jual Obat Sirup, Pasien Diarahkan Minta Resep Dokter
Pantauan TribunnewsDepok.com, hampir sebagian besar apotik di Sawangan mengaku tidak lagi menjual obat sirup.
Penulis: Hironimus Rama | Editor: murtopo
Namun baru Rabu (19/10/202) kemarin terima surat edaran larangan menjual sirup.
"Kita ikuti isunya di media dari minggu lalu. Tetapi earin baru terima surat edaran sehingga kita langsung jalankan hari ini," tandas Dila.
Belum ditemukan kasus gagal ginjal akut misterius pada anak di Kota Depok
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mary Liziawati mengatakan, saat ini belum ditemukan kasus gagal ginjal akut misterius pada anak di Kota Depok.
Hal tersebut disampaikan Mary Liziawati menyusul maraknya kasus gagal ginjal misterius pada anak di Indonesia.
Berdasarkan Sumber Data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Kementerian Kesehatan, per 18 Oktober 2022 total mencapai 202 kasus gagal ginjal akut misterius di 20 provinsi.
“Kami belum dapat laporan ada kasus gagal ginjal misterius pada anak di Depok, tapi terus diingatkan untuk memperhatikan gaya hidup dan perilaku hidup bersih,” tuturnya seperti dilansir berita.depok.go.id, Rabu (19/10/22).
Baca juga: Ikuti Edaran Kementerian Kesehatan, Apotek di Bogor Hentikan Penjualan Obat Sirup
Mary menjelaskan, beberapa gejala dari penyakit gagal ginjal akut misterius antara lain demam atau memiliki riwayat demam selama tujuh hingga 14 hari dan riwayat Covid-19.
Kemudian, diikuti dengan penurunan air kencing, air kencing berwarna keruh, dan hipertensi.
“Kalau ada kecurigaan seperti itu, maka harus secepatnya dikonsulkan ke dokter anak. Lalu, ke rumah sakit, nanti akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ungkapnya.
Baca juga: Warga Depok Belum Tahu Kemenkes Larang Pemberian Obat Sirup pada Anak
Mary mengungkapkan bahwa penyebab penyakit gagal ginjal misterius pada anak belum diketahui secara pasti. Saat ini masih diteliti.
“Belum ada yang bisa memastikan apa penyebabnya, yang terpenting masyarakat tetap menjaga pola hidup sehat dan jika ada gangguan kesehatan segera ke fasilitas kesehatan,” ujarnya.
Mary Liziawati mengimbau kepada seluruh masyarakat tetap waspada dengan melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).