Tragedi Kanjuruhan
Buntut Tragedi di Stadion Kanjuruhan Valentino Simanjuntak Mundur Sebagai Host dan Komentator Liga 1
Radot Valentino Simanjuntak menyatakan untuk berhenti dan mengundurkan diri sebagai host & komentator program BRI Liga 1 2022/2023
"Kendaraan yang rusak diserang berjumlah 13 mobil rusak, 10 di antaranya mobil dinas Polri. Sisanya mobil pribadi," ucap Nico.
Menurut Nico, dari 40 ribu penonton yang hadir, tidak semuanya anarkis dan kecewa.
Baca juga: Perwakilan FIFA Akan Datang ke Indonesia untuk Mengetahui Tragedi Kanjuruhan Sebenarnya
"Hanya sebagian 3000-an yang turun ke lapangan sedangkan yang lain tetap di tribun stadion."
"Ini saya mau menyampaikan kalau semuanya taat mengikuti aturan maka kami akan melaksanakannya dengan baik," jelas Nico.
Nico juga menyakini tindakan yang dilakukan petugas termasuk penembakan gas air mata dilakukan karena adanya respon terhadap kelakuan suporter.
"Semua ini ada sebab akibatnya, kami akan menindaklanjuti dan sekali lagi kami mengucapkan belasungkawa kita akan melakukan langkah-langkah agar tidak terjadi tragedi lagi," tutupnya.
Kronologi Tragedi Stadion Kanjuruhan
Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta membeberkan kronologi Tragedi Stadion Kanjuruhan selepas laga Arema FC vs Persebaya Surabaya yang menelan ratusan korban jiwa, Sabtu (1/10/2022) malam.
Nico menjelaskan, biang kericuhan diduga dipicu rasa kekecewaan sejumlah suporter Aremania terhadap hasil kekalahan Arema FC melawan Persebaya dengan skor 2-3.
"Selama pertandingan tidak ada masalah. Masalah terjadi ketika usai pertandingan."
"Penonton kecewa melihat tim Arema FC kalah."
"Apalagi ini sebelumnya Arema FC tidak pernah kalah di kandang sendiri melawan Persebaya dalam beberapa tahun terakhir," ujar Nico saat gelar rilis di Polres Malang, Minggu (2/3/2022) dini hari.
Nico menambahkan, motif para suporter Arema FC turun ke lapangan juga dengan maksud berusaha mencari pemain dan official Arema FC.
"Mereka bermaksud menanyakan ke pemain dan official kenapa sampai kalah (melawan Persebaya)," tuturnya.
Tak ingin kejadian kericuhan menjadi runyam, Nico menerangkan jika petugas pengamanan kemudian melakukan upaya-upaya pencegahan dan pengalihan supaya mereka tidak masuk ke lapangan. Salah satunya dengan menembakkan gas air mata.